NEWCASTLE, SELASA Setelah menjadi pelatih sementara Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer langsung mengubah gaya permainan klub ”Setan Merah” itu menjadi lebih agresif. Gaya bermain yang baru ini membuat para bintang MU, terutama Paul Pogba, bersemangat. Kini saatnya bagi Alexis Sanchez untuk mengikuti jejak Pogba.
Sanchez absen selama sekitar satu bulan terakhir karena mengalami cedera hamstring. Namun, pemain asal Chile ini kembali berlatih dan diperkirakan bisa tampil saat MU menghadapi Newcastle United di Stadion Saint James Park, Kamis (3/1/2019) pukul 03.00 WIB.
Laga itu akan menjadi ajang pembuktian bagi Sanchez bahwa ia adalah penyerang mematikan yang pantas digaji sebesar 500.000 pounds atau Rp 9,2 miliar per pekan. Ia harus bisa menunjukkan peningkatan penampilan, sama seperti yang dilakukan Pogba setelah Solskjaer menggantikan peran Jose Mourinho yang dipecat karena membuat MU kehilangan agresivitas dan sering tampil membosankan.
Pada musim ini, ketika MU masih ditangani Mourinho, Sanchez hanya tampil dalam 10 laga dan baru mencetak satu gol di Liga Inggris. Cedera juga membuat Sanchez semakin tenggelam dan terlupakan.
Jika ditarik lebih jauh ke belakang, catatan statistik Sanchez lebih menyedihkan. Ia hanya mampu mencetak empat gol dalam 30 laga bersama MU sejak bergabung pada Januari 2017. Padahal, ia pernah mencetak 24 gol bersama Arsenal di Liga Inggris pada musim 2016-2017.
Oleh karena itu, gairah Sanchez untuk kembali tampil dan mencetak gol sebanyak-banyaknya langsung muncul ketika melihat timnya saat ini memiliki agresivitas tinggi di bawah kendali Solskjaer. Dalam tiga laga terakhir, MU selalu menang dan mengemas 12 gol.
Perubahan drastis dialami Pogba. Sejak Mourinho pergi, pemain asal Perancis itu tidak lagi duduk di bangku cadangan. Ia pun langsung mencetak empat gol dan mencatat tiga asis dalam tiga laga terakhir.
”Sekarang semuanya telah berbeda. Kami bisa saja memenangi laga dengan pelatih yang lama (Mourinho), tetapi sekarang kami punya gaya bermain yang berbeda. Kami lebih sering menyerang dan menciptakan peluang gol. Inilah gaya permainan yang kami inginkan,” ujar Pogba.
Di atas lapangan, Pogba terlihat lebih gembira bersama Solskjaer. Setelah mencetak gol, pemain yang dirumorkan akan kembali ke Juventus ini selalu menari-nari. Ia tidak lagi menjadi Pogba yang pemurung di bangku cadangan.
Wajar jika Sanchez kemudian memohon kepada Solskjaer untuk bisa tampil pada laga terakhir kontra Bournemouth. Ia ingin merasakan kegembiraan yang sama seperti yang dirasakan Pogba.
Namun, Solskjaer tak mengizinkannya. ”Dalam beberapa hari terakhir, Sanchez menjalani latihan dengan sangat baik dan ia sangat ingin tampil (lawan Bournemouth). Namun, kami harus mempertimbangkan kondisinya karena ia sudah absen lebih dari satu bulan,” kata Solskjaer, seperti dikutip laman The Telegraph.
Takjub
Meski demikian, Solskjaer memberi sinyal bahwa Sanchez akan kembali tampil saat melawan Newcastle nanti. ”Iya, Sanchez nanti akan tampil. Ia ingin bermain selama mungkin. Seperti itulah karakternya,” ujarnya.
Solskjaer telah melihat Sanchez ketika berlatih, Sabtu (29/12/2018), dan merasa takjub. Dalam latihan itu, Sanchez bisa mencetak gol-gol indah, seolah ingin mengatakan kepada Solskjaer bahwa ia telah siap berlaga.
Sejak meraih tiga kemenangan pertamanya itu, Solskjaer lalu mendapat banyak pujian karena mampu mengembalikan naluri menyerang Setan Merah yang sempat terpendam pada era Mourinho. Solskjaer dianggap bisa menampilkan wajah lama MU, seperti ketika era kepelatihan Alex Ferguson tahun 1986-2013.
Solskjaer menjelaskan, selama 11 musim menjadi pemain MU (1996-2007), dirinya telah mempelajari gaya Ferguson. Kini ia mencoba menduplikasi gaya tersebut. Bahkan, Solskjaer juga mengundang Ferguson untuk hadir saat tim berlatih. ”Saya selalu memberinya informasi mengenai tim dan ia selalu menyemangati kami,” ujarnya.
Kembalinya karakter MU lama yang diwakili oleh kedatangan Solskjaer dan Ferguson pun menjadi modal bagi Setan Merah untuk memperbaiki penampilan mereka di paruh musim kedua. Solskjaer beruntung menghadapi tim-tim papan bawah dalam empat laga pertamanya, termasuk laga kontra Newcastle nanti.
Namun, ujian sebenarnya akan tiba ketika MU menghadapi Tottenham Hotspur pekan depan. MU ditantang untuk bisa terus mengumpulkan poin, termasuk dari tim-tim besar. Adapun mereka kini masih berada di
peringkat keenam dengan 35 poin.
Untuk membuat skuad MU gentar, Newcastle telah memberi peringatan. Klub berjuluk ”The Magpies” itu pernah mengalahkan MU, 1-0, di kandang mereka pada musim lalu. ”MU punya pelatih baru, tetapi mereka akan selalu kesulitan tampil di kandang kami,” kata bek Newcastle, Paul Dummet, seperti dilansir laman Newcastle United. (AFP/REUTERS/DEN)