Keributan kecil yang terjadi di Stadion Anfield saat Liverpool menjamu Arsenal, Minggu (30/12/2018) dini hari WIB, tidak bakal dilupakan penyerang Liverpool, Mohamed Salah. Ketika para pemain hendak ke kamar ganti saat turun minum, bek Arsenal, Sokratis Papastathopoulos, terlihat memarahi Salah. Lalu, Virgil van Dijk datang dan membela Salah.
Bek Liverpool asal Belanda itu mendekat ke arah Sokratis dan ikut beradu mulut. Entah apa yang ia bicarakan, tetapi Salah waktu itu hanya diam dan berada di belakang Van Dijk. Adu mulut antara Van Dijk dan Sokratis itu terus berlanjut hingga di lorong menuju kamar ganti. Selain pemain dari kedua tim, polisi juga ikut meredam keributan itu.
Rupanya Sokratis menuduh Salah telah melakukan diving atau berpura-pura jatuh sehingga wasit memberikan Liverpool tendangan penalti. Salah terlihat tidak tertarik untuk melayani protes Sokratis.
Oleh karena itu, Van Dijk muncul dan membuktikan bahwa ia tidak hanya piawai melindungi area pertahanan tim, tetapi juga melindungi kawan-kawannya. Tidak salah jika Pelatih Liverpool Juergen Klopp memilihnya sebagai kapten tim.
”Saya melindungi rekan setim dan itu normal. Seperti itulah yang seharusnya dilakukan setiap pemain, melindungi satu sama lain,” kata Van Dijk, seperti dikutip laman The Independent.
Pahlawan Anfield
Van Dijk saat ini memang telah menjadi sosok pahlawan baru di Anfield. Sejak pemain yang memiliki tubuh setinggi 193 sentimeter itu pindah dari Southampton pada Januari 2018, Liverpool perlahan mulai memiliki pertahanan yang kokoh. Pada musim ini, mereka baru kebobolan delapan gol di Liga Inggris.
Kehadiran kiper Alisson Becker semakin melengkapi peran Van Dijk. Oleh karena itu, banyak fans Liverpool yang dengan bangga mengatakan, ”Jika kamu bisa melewati Van Dijk, hati-hati masih ada Alisson.”
Tidak sia-sia pula Liverpool mengeluarkan uang sebanyak 75 juta pounds atau Rp 1,3 triliun untuk membeli Van Dijk. Pembelian ini juga menjadikan Liverpool sebagai salah satu klub yang pintar dalam berinvestasi dan membuat klub-klub lain merasa kecewa.
Seperti Pelatih Cardiff City, Neil Warnock, yang bercerita bahwa ia sudah mengincar Van Dijk ketika masih melatih Crystal Palace. ”Kami sebenarnya dapat membeli dengan harga 6 juta pounds (Rp 109 miliar). Namun, pemantau bakat di klub mengatakan bahwa Van Dijk terlalu lamban,” kata Warnock, seperti dikutip laman Talksport.
Manchester City juga sempat mengincar Van Dijk. Apabila Van Dijk sekali lagi mampu memimpin Liverpool meraih kemenangan di kandang City, Jumat (4/1) dini hari WIB, City tentu akan sangat menyesal. (DEN)