MADRID, SABTU Brahim Diaz, gelandang muda Manchester City, tinggal selangkah menjadi pemain baru Real Madrid pada jendela transfer Januari ini. Kepindahan Diaz menegaskan arah kebijakan baru transfer pemain di Real yang berorientasi jangka panjang dan bernuansa ”La Furia Roja”.
La Roja adalah julukan dari timnas Spanyol. Pada satu dekade terakhir, khususnya pada era keemasan 2008-2013, La Roja lebih kental bernuansa Barcelona FC, rival abadi Real. Barca merupakan penyumbang terbesar pemain La Roja pada era itu melalui barisan bintang, seperti Andres Iniesta, Jordi Alba, Gerard Pique, Sergi Roberto, dan Sergio Busquets.
Adapun ”El Real” lebih dikenal sebagai klub internasional yang sempat dianggap tidak lagi punya jati diri ala Spanyol. Real kian dimusuhi sebagian publik sepak bola Spanyol setelah ”membajak” pelatih La Roja, Julen Lopetegui, tepat menjelang bergulirnya Piala Dunia Rusia 2018. Lopetegui lantas dipecat dan digantikan Santiago Solari.
Seolah ingin membersihkan citranya yang kurang baik di Spanyol, Presiden Real Madrid Florentino Perez melahirkan kebijakan baru dalam urusan merekrut pemain. El Real, sang raja Eropa, kini lebih kental dengan nuansa ibu pertiwi mereka. Itu dibuktikan dengan ketertarikan mereka merekrut Brahim Diaz, gelandang kreatif 19 tahun asal Spanyol.
Klub asalnya, City, sebetulnya setengah hati melepas Diaz. Andalan timnas U-21 Spanyol itu diplot sebagai penerus David Silva, seniornya di City dan Spanyol. Karena potensi besarnya, City mencantumkan klausul khusus yang mencegah dia hijrah ke klub rival, Manchester United. Mereka khawatir Diaz bisa menjadi ”senjata makan tuan” jika dibajak rival-rivalnya.
Real, yang berambisi membangun tim masa depan dengan talenta berbakat asal Spanyol, lantas melirik Diaz. Real bahkan rela merogoh kocek besar total 22 juta poundsterling atau setara Rp 401 miliar untuk pemain yang diboyong City seharga Rp 6,3 miliar dari Malaga itu.
Menurut ESPN, transfer Diaz ke Real akan berjalan dalam waktu dekat, yaitu maksimal 48 jam. Kehadiran Diaz akan kian melengkapi barisan talenta muda Spanyol di Real. Sebelumnya, Real telah memiliki Marco Asensio, Jesus Vallejo, Dani Ceballos, dan Alvaro Odriozola. Mereka dianggap sebagai calon penerus generasi prestasi La Roja pada masa depan.
Kebijakan baru Perez itu melunturkan julukan lama Real, yaitu ”Los Galacticos” alias tim para bintang terhebat sejagat. Setelah kehadiran Gareth Bale pada 2013, Real tidak pernah lagi memecahkan rekor transfer pemain. Padahal, Real punya anggaran besar, 372 juta euro atau Rp 6 triliun. Namun, uang itu, menurut rencana, dipakai untuk stadion baru. (JON)