JAKARTA, KOMPAS Sebanyak 297 pebalap sepeda trek akan bertarung meraih poin sebesar-besarnya pada Kejuaraan Balap Sepeda Trek Asia (ATC) 2019 sebagai syarat lolos ke kualifikasi Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020.
Puluhan pebalap sepeda kelas dunia pada hari Senin (7/1/2019) sudah terlihat berlatih di trek Velodrom Rawamangun, Jakarta.
”Kejuaraan Asia ini adalah kejuaraan yang sangat penting bagi semua pebalap untuk mengumpulkan poin kualifikasi Olimpiade. Karena itu, kami bertekad untuk bisa menang dan mendapat poin sebesar- besarnya,” kata pebalap sepeda Thailand, Chaiyasombat Thanakhan. Dalam kejuaraan ini, Thailand mengirimkan 21 pebalap sepeda.
Ketua Panitia Pelaksana ATC 2019 Parama Nugroho menguraikan, sebanyak 16 negara Asia mengirimkan para pebalap sepeda treknya. Khusus untuk paracycling, kelompok putra diikuti enam negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Jepang, India, dan Iran. Adapun kelompok putri hanya akan diikuti dua negara, yaitu Indonesia dan Malaysia.
”Jadi, kalau melihat pesertanya, para pebalap paracycling Indonesia sangat berpeluang meraih poin besar. Ini kesempatan untuk atlet tuan rumah,” kata Parama.
Meski merupakan kejuaraan Asia, baik manajer timnas balap sepeda Indonesia Budi Saputra maupun pelatih kepala timnas balap sepeda Indonesia Dadang Haries Purnomo menegaskan, para pebalap yang akan bertarung pada ATC 2019 itu adalah para pebalap kelas dunia.
”Di nomor keirin, peringkat satu dunia putri saat ini adalah pebalap Hong Kong, Sarah Lee Wai Sze. Pada kejuaraan dunia 2018 di Inggris, tim putri China berhasil menjadi nomor satu nomor tim sprint. Jadi, kejuaraan Asia ini levelnya sudah level dunia,” kata Dadang.
Dia mengakui, tidak mudah bagi pebalap Indonesia untuk dapat bersaing dalam ajang ini. ”Tetapi, kalau para pebalap kita bisa tampil bagus di sini, pada kejuaraan lainnya mereka sudah punya bekal kuat,” kata Dadang.
Pada Kejuaraan Asia, Sarah Lee adalah juara bertahan tiga nomor sekaligus, yakni keirin, sprint, dan 500 meter time trial. Dia juga peringkat kedua Kejuaraan Dunia 2018 di nomor keirin.
Adapun Budi berharap Indonesia bisa meraih medali melalui Crismonita Dwi Putri yang diandalkan di nomor-nomor sprint. ”Setelah Asian Games, para atlet menjalani pelatnas tiga bulan terakhir ini, dengan mengombinasikan antara latihan kekuatan dan teknik.
Dari hasil diskusi dengan tim pelatih, dengan melihat hasil dari Piala Asia di India, Thailand, dan Malaysia, yang terbaik performanya memang Crismonita. Tetapi, secara umum semua atlet tampil semakin baik,” ujarnya.
Parama menjelaskan, ada 70 nomor yang akan dipertandingkan pada kategori elite putra dan putri, yunior putra dan putri, serta paracycling putra dan putri.
”Setiap hari akan ada penyisihan dan juga final dari kelas elite, yunior, ataupun paracycling. Kami menyediakan sekitar 3.000 tiket bagi masyarakat untuk menonton.
Harga tiketnya rata-rata Rp 50.000, tetapi ada tempat-tempat khusus yang harga tiketnya Rp 100.000. Tiket kami jual juga di online, selain di velodrom ini,” kata Parama.
Pihak Jakpro sebagai pengelola Jakarta International Velodrome (JIV), seperti dijelaskan Wahyu Afandi Harun, Direktur Operasi Jakpro, telah menyiapkan banyak tempat penjualan makanan, minuman, dan cenderamata, sehingga akan memudahkan penonton untuk mencari makanan dan minuman di kawasan JIV tersebut. (OKI)