Manny Pacquiao bersiap naik ke ring menghadapi Adrien Broner sebagai jalan untuk kembali menantang Floyd Mayweather. Namun, pada usianya yang telah mencapai 40 tahun, Broner yang jauh lebih muda, 29 tahun, bisa menjadi batu sandungan bagi langkah petinju Filipina berjuluk Pac Man tersebut.
Seperti banyak petinju tua lainnya, Pacquiao memilih mengulangi kembali jalan hidupnya sebagai petinju. Kekalahan dari Mayweather pada 2015 silam membuat Pacquiao lupa umur dan ingin bangkit untuk membalikkan keadaan. Pac Man ingin membuat Mayweather, yang belum terkalahkan dengan rekor (50-0) terjungkal.
Langkah awal ditempuh Pacquiao dengan menantang Broner yang jauh lebih muda. Broner memiliki catatan menang-kalah-imbang 33-3-1 dengan 24 kemenangan KO. sementara Pacquiao mencatatkan rekor 60-7-2 dengan 39 kemenangan KO.
Bagi Broner, mengalahkan Pacquiao ibarat mengalahkan singa tua, sang raja hutan yang sarat dengan gelar dan karisma. Broner tentu tergiur dengan koleksi gelar yang disandang Pac Man. Petinju Filipina itu menyandang delapan gelar juara dunia dari delapan kelas yang berbeda.
Broner masih berusia lima tahun saat Pacquiao melakukan debutnya sebagai petinju profesional pada 1995. Broner yang memegang gelar juara dunia WBA kelas welter belum pernah sekali pun kalah melawan petinju kidal seperti Pacquiao. Sejak tahun 2010 ia telah menghadapi lima petinju kidal dan Pacquiao akan menjadi petinju keenam.
Broner yang berasal dari Amerika Serikat akan menghadapi Pacquiao di MGM Grand, Las Vegas, pada 19 Januari mendatang. Pacquiao datang untuk merebut gelar Broner dengan menggandeng kembali pelatih lamanya, Freddie Roach.
Roach yang telah berusia 59 tahun dikenal sebagai salah satu pelatih tinju terbaik di dunia. Ia mendampingi Pacquiao untuk menjalani 34 pertarungan selama 16 tahun.
”Dia (Pacquiao) sudah siap 100 persen untuk pertarungan ini. Dia benar-benar segar dan terlihat sangat bagus,” kata Roach, seperti dikutip laman Boxingscene, Selasa (8/1/2019).
Roach menilai, tidak ada tanda-tanda penuaan pada petinjunya. ”Kecepatan dan kekuatan Pacquiao masih sama. Meski begitu, Pac Man tidak bisa memandang enteng Broner. Broner akan datang dengan kecepatan dan kekuatannya sebagai singa muda,” kata Roach yang melatih Pacquiao supaya tetap agresif.
”Saya melihat Broner adalah petinju potensial yang akan lebih bagus lagi kariernya. Namun, ia meruntuhkan kariernya sendiri ketika meniru gaya Mayweather,” ujar Roach.
Namun, meski dipandang sebelah mata, Broner yakin bisa mengalahkan Pacquiao. ”Sudah banyak petinju kidal saya kalahkan. Seperti yang sudah saya lakukan, saya akan membongkar pertahanan Pacquiao dan menjatuhkannya,” ucap Broner. (IND)