Gelar Juara Bertahan Menjadi Beban Putri Jakarta Pertamina Energi
Oleh
Rhama Purna Jati
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS-Menyandang gelar juara Proliga 2018 menjadi beban bagi tim putri Jakarta Pertamina Energi. Mereka bermain tidak lepas melawan Bandung Bank BJB Pakuan dan menyerah, 1-3 (19-25, 25-23, 19-25, 23-25) pada seri keempat Proliga 2019 di Gelanggang Olahraga Palembang Sport and Convention Center, Sabtu (12/1/2019).
Sejumlah kesalahan kerap dilakukan putri Pertamina sehingga menyumbang angka bagi lawan. “Tim kami bermain jelek hari ini, dalam satu set bisa membuat kesalahan hingga 10 kali, sehingga memberikan poin untuk lawan,” ujar pelatih tim putri Pertamina M Anshori.
Pada set pertama, blok para pemain Pertamina gagal menahan serangan BJB Pakuan sehingga tim lawan menang cukup mudah, 25-19. Pada set kedua permainan lebih berimbang, kejar mengejar angka sempat terjadi di awal set.
Spiker Amasya Manganang memberi energi baru bagi Pertamina, hingga sempat unggul cukup jauh, 23-18. Meski BJB Pakuan mengejar dengan angka dari smash dan blok hingga kedudukan 23-24, Pertamina merebut angka terakhir di set ini.
Pada set ketiga, kesalahan demi kesalahan kembali dibuat oleh para pemain Pertamina. Kurangnya komunikasi di lapangan memudahkan BJB Pakuan mencetak angka. Smash dari pemain baru Bandung Bank BJB Pakuan Maja Burazer tidak bisa dihalau dengan sempurna.
Perolehan angka kembali ketat pada set keempat hingga 9-9. BJB Pakuan kemudian melaju, namun Pertamina kembalimengejar hingga kedudukan 23-24. Pukulan smash menyilang dari pemain Bank BJB Pakuan, Sari Hartati menyudahi pertandingan.
Menurut Anshori, anak asuhnya bermain terlalu percaya diri, sehingga malah melakukan banyak kesalahan. ”Kami sudah juara tahun lalu, harusnya bermain lebih lepas,” ucapnya.
Pertamina juga masih menunggu spiker asal Dominika, Bethania de la Cruz, yang masih mengurus administasi di Singapura. De la Cruz menggantikan spiker asal Amerika Serikat, Gina Mankuco. Kehadiran De la Cruz diharapkan memperkuat putri Pertamina pada babak empat besar. ”Mudah-mudahan pada seri kelima di Pekanbaru, De la Cruz bisa diturunkan,” ucap Anshori.
Pelatih BJB Pakuan Teddy Hidayat mengatakan, permainan timnya jauh lebih baik dibandingkan setelah ditekuk 0-3 oleh Jakarta BNI 46 sehari sebelumnya. Timnya belajar dari laga sebelumnya, dan memperbaiki penerimaan bola pertama sehingga tidak memberikan keuntungan bagi lawan.
Teddy menambahkan, kehadiran Burazer juga membantu performa tim karena smes kerasnya kerap kali menyulitkan lawan. Jika ini dipertahankan, dia optimistis BJB Pakuan bisa lolos ke empat besar.
Meski menang, hasil ini tidak mengubah posisi BJB Pakuan di klasemen putri. Mereka bertahan di posisi keempat dengan poin lima, sedangkan Jakarta Petamina Energi berada di peringkat ketiga dengan poin enam.
Pada pertandingan sebelumnya tim putra Jakarta BNI 46 berhasil menggeser posisi tuan rumah Palembang Bank SumselBabel di posisi ketiga setelah mengalahkan tim debutan Jakarta Garuda 3-0 (25-23,25-20, 25-9). Jakarta BNI 46 mengupulkan delapan poin hasil dari tiga kali kemenangan dan tiga kali kekalahan.