PALEMBANG, KOMPAS Tim putra Jakarta BNI 46 tampil meyakinkan melawan Surabaya Bhayangkara Samator pada seri pertama putaran kedua Proliga 2019 di gelanggang olahraga Palembang Sport and Convention Center, Minggu (13/1/2019). Tim besutan Samsul Jais itu mengalahkan juara bertahan, 3-1 (25-23, 25-20, 18-25, 25-22), karena pandai mengatur ritme permainan.
Ini adalah laga kedua yang dijalani kedua tim di Palembang. BNI 46 sebelumnya mengalahkan Jakarta Garuda, 3-0, sedangkan Samator menang atas tuan rumah Palembang Bank SumselBabel, 3-0. Duel dua pemenang ini pun berlangsung seru. Kejar-mengejar angka terjadi, jual-beli smes menjadi sajian menarik pada laga ini.
Putra BNI 46 berinisiatif bermain cepat dengan servis yang mematikan. Hal ini membuat para pemain Samator sulit mengembalikan bola. Hal serupa terulang pada set kedua. Samator bangkit pada set ketiga mengandalkan variasi serangan dengan smes cepat yang menjadi kekuatan mereka.
Menghadapi variasi serangan Samator ini, BNI 46 mengubah strategi permainan pada set keempat dengan bermain lebih lambat. Hal ini membingungkan Samator yang berusaha merebut set keempat untuk menghindari kekalahan.
Selain itu, pemain asing BNI 46, Osmel Camejo Durruthy, mampu menyerang dari posisi kiri dan kanan sehingga membingungkan blok lawan.
Pelatih BNI 46 Samsul Jais mengatakan, dirinya menginstruksikan pemain untuk menekan sejak awal. Pola ini berhasil menghasilkan kemenangan di dua set awal.
Pada set ketiga dan keempat, pihaknya memang sengaja memperlambat permainan untuk meredam variasi serangan Samator yang pasti akan berjuang menghindari kekalahan. ”Ini adalah adu strategi yang dirancang sejak awal,” kata Samsul.
Pelatih Samator Ibarsjah Djanu Tjahjono mengakui permainan BNI 46 lebih baik. Anak asuhnya kerap melakukan kesalahan pada penerimaan bola pertama dan blok. ”Pemain juga kurang tenang sehingga banyak poin yang hilang,” ujarnya. Ibarsjah mengatakan, kekalahan ini menjadi pelajaran untuk memperbaiki penerimaan bola dan blok.
Popsivo perkasa
Di bagian putri, Jakarta PGN Popsivo Polwan masih perkasa di puncak klasemen setelah mengalahkan Jakarta Elektrik PLN, 3-1 (25-22, 20-25, 25-22, 25-14). Keperkasaan Popsivo sudah terlihat di set awal. Smes mematikan dari Aprilia Manganang dan Yeliz Basa tak dapat dibendung pemain Elektrik, terutama pada set keempat.
Kemenangan ini memperpanjang kegemilangan Popsivo yang belum pernah kalah di semua laga. Adapun langkah Elektrik ke babak empat besar semakin berat karena belum pernah menang. Pelatih Popsivo Chamnan Dokmai mengatakan, walaupun timnya menang, permainan timnya kurang optimal.
”Dalam pertandingan ini, pemain kurang fokus karena merasa akan menang mudah,” ujar Chamnan. Dia berharap kondisi seperti ini tidak akan terulang, terutama saat berlaga di babak empat besar. Adapun asisten pelatih Elektrik Octavian mengaku cukup puas karena timnya dapat merebut satu set. (RAM)