JAKARTA, KOMPAS Setelah Asian Games 2018, tim atletik Indonesia praktis tidak mengikuti kejuaraan lain. Untuk itu, sejak pelatnas dimulai, November 2018, fokus latihan adalah evaluasi kekurangan selama Asian Games 2018.
Yang utama adalah membenahi teknik dasar atlet, terutama di nomor lari 100 meter putra, estafet 4 x 100 meter putra, dan lari gawang 100 meter putri. Ketiganya jadi nomor andalan Indonesia untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Pelatih sprint Eni Nuraeni di Stadion Madya, Jakarta, Selasa (22/1/2019), mengatakan, salah satu yang dievaluasi adalah teknik start sprinter Lalu Muhammad Zohri yang dinilai belum optimal.
”Kami terus membiasakan Zohri melakukan start lebih baik, yakni ayunan tangan, punggung, dan kepala harus lurus, sejajar. Kalau itu bisa dilakukan, kecepatan Zohri akan lebih baik karena teknik setelah start sudah bagus,” ujar Eni.
Adapun tim estafet ada perubahan formasi pelari menyusul pensiunnya pelari senior Fadlin. Saat tim estafet meraih medali perak Asian Games 2018, Fadlin menjadi pelari pertama, disusul Zohri, Eko Rimbawan, dan Bayu Kertanegara.
Posisi Fadlin akan digantikan salah satu dari tiga pelari baru, Mochammad Bisma Diwa, Joko Kuncoro, atau Adi Ramli. Urutan pelari urutan kedua, ketiga, dan keempat tidak berubah.
”Dengan adanya pelari baru, kami fokus menyatukan keempat pelari itu, terutama dalam pertukaran tongkat,” kata Eni.
Tim atletik Indonesia akan ikut dua kejuaraan bergengsi, yakni Kejuaraan Asia di Doha, Qatar, 21-24 April dan Kejuaraan Dunia Estafet di Yokohama, Jepang, 11-12 Mei.
Pada Kejuaraan Asia, Indonesia mengirimkan atlet di nomor 100 meter putra, estafet 4 x 100 meter put- ra, lari gawang 100 meter putri, lompat jauh putra-putri, dan tolak peluru putra-putri. Pada Kejuaraan Dunia Estafet, Indonesia hanya menurunkan tim estafet 4 x 100 meter putra.
Eni menuturkan, PB PASI menargetkan untuk setidaknya meloloskan atlet di tiga nomor andalan, ditambah lompat jauh putra/putri, ke Olimpiade Tokyo 2020. Untuk itu, atlet Indonesia harus mengumpulkan poin dengan mengikuti sejumlah kejuaraan bergengsi.
”Untuk 100 meter, atlet Indonesia harus masuk 56 besar dunia. Tim estafet harus masuk 16 besar. Tidak mudah, tetapi kami berusaha,” kata Eni.
Atlet lari gawang putri Emilia Nova berharap atlet lebih sering uji coba di luar negeri. Menurut peraih perak Asian Games 2018 itu, uji coba sangat penting buat menambah pengalaman dan menguatkan mental.
Atlet juga bisa mengevaluasi kesalahan dan mengukur kemampuan lawan. ”Khusus lari gawang, uji coba sangat penting untuk meningkatkan feeling dalam melalui gawang,” ujarnya. (DRI)