SURAKARTA, SABTU— Catatan tak terkalahkan tim bola voli putri Jakarta PGN Popsivo Polwan tercoreng pada laga terakhir mereka di babak reguler Proliga 2019. Pada seri terakhir yang berlangsung di Sritex Arena, Surakarta, Sabtu (26/1/2019), tim asuhan pelatih asal Thailand, Chamnan Dokmai, ini ditekuk juara bertahan Jakarta Pertamina Energi, 0-3 (16-25, 13-25, 23-25).
Blok tunggal pemain asing Pertamina asal Ukraina, Anna Stepaniuk, terhadap smes yang dilakukan spiker Popsivo asal Turki, Yeliz Basa, menutup perlawanan Popsivo. Padahal, dalam tujuh laga sebelumnya, Amalia Fajrina Nabila dan kawan-kawan menyapu bersih dengan kemenangan.
Pelatih Jakarta PGN Popsivo Polwan Chamnan Dokmai mengatakan, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi anak asuhnya untuk memperbaiki kekurangan sebelum tampil di empat besar. Apagi Pertamina terlihat sangat berambisi mengalahkan timnya untuk membalas kekalahan dengan skor serupa pada putaran pertama.
”Pertandingan hari ini bagus dan menjadi pelajaran bagi kami. Sebelumnya, saya sudah katakan, jika kami menang terus, tetapi ternyata kalah di final, malah tidak ada hasil apa-apa. Jadi, kekalahan hari ini perlu agar kami tahu kelemahan dan apa yang harus diperbaiki,” tuturnya seperti dikutip oleh bagian media Proliga.
Chamnan juga memuji permainan Pertamina yang tampil terus menekan sejak awal. ”Lawan bermain baik. Mereka juga perlu kemenangan ini untuk membangkitkan kepercayaan diri mereka menghadapi babak empat besar,” ujarnya.
Menekan sejak awal
Pertamina langsung menekan sejak set pertama. Meski tak menurunkan setter utama, Yolana Betha Pangestika, setter kedua Millenia Gumilar menjalankan tugasnya dengan cukup baik. Dua set pertama pun direbut dengan selisih angka yang cukup jauh.
Popsivo mencoba bangkit di set ketiga. Setelah sempat tertinggal, perolehan angka berkejaran pada posisi 21-21, lalu 23-23. Namun, pukulan spiker Pertamina, Bethania de la Cruz, menyentuh blok pemain Popsivo sebelum bergulir keluar. Blok sempurna Stepaniuk atas smes Basa kemudian menutup laga untuk kemenangan Pertamina, 25-23.
”Hari ini sebenarnya simulasi bagaimana kami akan tampil di empat besar. Kami sudah tahu permainan Popsivo. Kalau saja kami lengah di set ketiga, bisa jadi mereka menang. Untungnya sejak awal mereka bermain lebih santai, mungkin untuk menjaga agar pemain mereka tak cedera,” kata Pelatih Jakarta Pertamina Energi Muhammad Ansori.
Mengenai tidak diturunkannya setter tim nasional Yolana Betha Pangestika, Ansori mengatakan tenaga Yolana disimpan untuk tampil pada babak empat besar. ”Pertandingan ini juga tak lagi menentukan meskipun kami jungkir balik juga Popsivo tetap peringkat satu di klasemen,” kata Ansori.
Di bagian putra, Palembang Bank SumselBabel menjaga reputasi dengan mengalahkan tim juru kunci Jakarta Garuda, 3-1 (28-26, 26-28, 25-22, 25-18). Bagi Garuda, yang terdiri atas para pemain muda yang disiapkan PP PBVSI untuk menjadi pemain nasional di masa depan, kekalahan ini menjadi yang kesembilan dari sembilan laga yang mereka jalani.
Pelatih Jakarta Garuda, Eko Waluyo, mengatakan, timnya terpaksa merotasi pemain karena spiker yang biasa bermain sebagai opposite spiker di posisi dua, yakni Fahri, cedera. Penggantinya, yakni spiker Malaysia, Sim Jian Qin, belum terbiasa dengan posisi itu sehingga kerap berbuat kesalahan. (WAS)