JAKARTA, KOMPAS Para pecatur papan atas Indonesia bersaing sangat ketat untuk menembus pemusatan latihan nasional SEA Games 2019 di Filipina. Pecatur cilik Samantha Edithso menunjukkan kejutan dengan mampu bersaing melawan para pecatur senior putri.
Seleksi nasional yang digelar di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, Jawa Barat, itu diikuti 19 pecatur putri dan 19 pecatur putra. Mereka memperebutkan lima tempat di kategori putri dan lima tempat di putra. Pada seleksi, Senin (28/1/2019), digelar pertandingan lima babak dan pada Selasa (29/1) digelar empat babak.
Seleksi dilakukan dengan catur cepat (rapid). Pada nomor catur cepat atau rapid chess, setiap pecatur diberi waktu 15 menit untuk satu pertandingan. Setiap pecatur mendapat tambahan waktu 10 detik setiap menjalankan satu langkah.
Pada kategori putri, tidak ada pecatur yang mendominasi seleksi hari pertama. Ada lima pecatur yang mengoleksi 3,5 poin, yakni Vania Vindy Chandra, Dita Karenza, Dewi AA Citra, Christine Elizabeth, dan Shanti Nur Abidah.
Di sisi lain, terdapat tujuh pecatur yang meraih 3 poin. Samantha Edithso yang baru berumur 10 tahun juga memperoleh nilai 3 poin. Samantha yang juara dunia putri U-10 pada 2018 mampu melawan para seniornya. Samantha mengalahkan Juwita Ardelia dan Ummi Fisabilillah. Samantha ditahan remis oleh Dewi AA Citra dan Dita Karenza. Hanya Vania yang bisa mengalahkan Samantha.
”Pada empat babak terakhir, persaingan akan semakin ketat. Mereka akan bermain semakin keras untuk menang. Semua pecatur masih berpeluang lolos, termasuk Samantha,” ujar Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi).
Menurut Kristianus, beberapa pemain putri bertanding kurang serius dan cenderung mencari aman pada lima babak awal. Mereka tidak mengejar posisi teratas, hanya sekadar lolos ke pelatnas.
”Salah satu indikasinya, ada beberapa partai yang remis terlalu cepat. Sikap semacam ini seharusnya tidak boleh dilakukan,” kata Kristianus.
Pada kategori putra, pecatur senior Anjas Novita memimpin dengan 4 poin. Posisi berikutnya ditempati Sean Winshand Cuhendi, Azarya Jodi Setyaki, Arifa Rizky Syaputra, dan Khairul Anam dengan 3,5 poin.
”Kami memberi kesempatan bagi setiap pecatur papan atas nasional untuk bersaing demi mendapat tempat di pelatnas. Mereka akan diseleksi lagi di pelatnas agar Indonesia dapat merebut minimal satu emas dari lima emas yang diperebutkan pada SEA Games 2019,” tutur Eka Putra Wirya, anggota Dewan Pembina PB Percasi.
Para peserta seleknas itu akan bergabung dengan empat pecatur yang sudah lebih dulu lolos, yakni dua pecatur putra GM Susanto Megaranto dan IM Novendra Priasmoro, serta dua pecatur putri, IM-WGM Irene Kharisma Sukandar dan WGM Medina Warda Aulia. Empat pecatur itu memang andalan tim catur Indonesia beberapa tahun ini.
Jadwal pelatnas
Sekretaris Jenderal PB Percasi Henry Hendratno menyampaikan, pihaknya akan mulai melakukan pelatnas pada pertengahan Februari.
Seiring dengan itu, pihaknya juga akan segera menyerahkan proposal pelatnas 2019 ke Kemenpora. ”Proposal baru bisa disalurkan kalau sudah ada daftar atlet yang akan pelatnas. Jadi, daftar nama itu baru didapat setelah seleknas usai,” ujarnya.
Adapun Indonesia akan mengandalkan Susanto dan Irene guna merebut satu emas pada SEA Games 2019. Potensi tersebut ada di nomor rapid serta blitz (kilat). (ECA/DRI)