Petinju senior Sergey Kovalev (36) ingin membuktikan bahwa ia bukan pecundang seperti banyak dituding orang. Kovalev, yang pernah dipukul KO oleh Eleider Alvarez di ronde ke tujuh saat mempertahankan gelar WBO kelas berat ringan tahun lalu, akan kembali ke ring untuk menantang ulang Alvarez.
Kovalev menantang Alvarez di Frisco Texas, Amerika Serikat, 2 Februari 2019 untuk merebut kembali gelarnya. Ini bukan hanya pertarungan pembuktian diri, melainkan juga menjadi kesempatan terakhir bagi Kovalev untuk memenuhi takdirnya sebagai petinju.
Karir tinju Kovalev mulai berada di ujung tanduk setelah laga kontroversial melawan Andre Ward, November 2016. Ward, peraih emas kelas berat ringan Olimpiade Athena 2004 yang telah menggantung sarung tinju pada 2017, mengaku masih merasa tidak nyaman dengan apa yang terjadi pada Kovalev
”Dulu saya sangat ingin menghancurkan Kovalev. Namun melihat dia sekarang, saya menjadi sangat kasihan,” kata Ward tentang pesaingnya itu seperti ditulis ESPN. Ward merasa bagian dari dirinya ikut bertanggung jawab terhadap kondisi Kovalev sekarang.
Ward, yang pensiun tanpa terkalahkan dari 31 pertandingan profesional, pernah dua kali bertarung melawan Kovalev (32-3-1). Pada laga pertama, November 2016, itu Kovalev sempat memukul jatuh Ward. Namun, Ward bisa bangkit dan akhirnya justru memenangi pertandingan dengan kemenangan angka mutlak. Tiga sabuk juara kelas berat ringan yang dikuasai Kovalev, yaitu WBA (Undisputed), IBF, dan WBO, dilucuti Ward.
”Saya dinyatakan menang, padahal saya sempat dijatuhkan Kovalev. Namun, hal itu tidak diperhitungkan juri. Setelah kejadian itu, mental dan fisik Kovalev merosot tajam. Itu benar-benar menghancurkan Kovalev,” kata Ward. Kovalev memprotes keputusan juri, tetapi tidak digubris.
Kovalev meminta pertarungan ulang. Setahun kemudian ia kembali menghadapi Ward. Protes kembali dilontarkan Kovalev karena Ward dianggap melakukan kecurangan. Ward memukul bagian bawah pinggang Kovalev. Namun, tudingan itu dihentikan Ward dengan membungkam Kovalev melalui pukulan KO di ronde ke delapan.
Mental Kovalev hancur. Setelah kejadian itu, petinju Rusia tersebut pulang ke negaranya. Ia mengalami depresi karena merasa dicurangi. Kovalev mabuk-mabukan, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, dan hampir mati karena menabrak pohon.
Gaya hidup Kovalev yang suka berpesta dan mabuk membuat ia semakin buruk hingga akhirnya ia memutuskan pergi ke sebuah biara di Pegunungan Athos, Yunani. Ia mencari jalan spiritual di sana dan akhirnya menemukan ketenangan. ”Saya bisa kembali fokus dan sadar menjalani hidup,” tutur Kovalev.
Kovalev kembali berlatih tinju. Ia kemudian mengganti pelatih lamanya, John David Jackson, dengan pelatih Rusia, Abror Tursunpulatov. Kovalev pun akhirnya bisa merebut satu dari tiga gelarnya yang telah hilang, yaitu WBO. Lalu datang Eleider Alvarez, petinju Kolombia, yang kembali mencuri satu gelar tersisa itu dengan kemenangan.
Alvarez adalah seorang petinju yang sangat kompeten. Rekam jejaknya sangat bagus dengan catatan 24-0-0. Dia belum pernah terkalahkan dan separuh dari kemenangannya dihasilkan dari pukulan KO. Kovalev berlatih keras, tetapi ia kalah dari Alvarez setelah petinju itu menyarangkan pukulan KO pada ronde tujuh.
”Saya berlatih berlebihan. Saya terlalu mendesak diri saya dan tidak ada seorang pun mengingatkan saya. Saat berlatih tanpa pemulihan yang mencukupi. Ini benar-benar membunuh saya. Pada saat bertarung (melawan Alvarez) saya tidak memiliki tenaga lagi. Saya benar-benar kosong,” kenang Kovalev.
Pernyataan Kovalev itu mendapat tudingan balik dari publik terkait buruknya perilaku petinju berjuluk ”Krusher” itu. Ia masih belum bisa mengekang amarahnya. Kovalev bahkan ditangkap polisi karena memukuli perempuan yang menyebabkan dia sempat meringkuk dalam penjara.
Untuk kembali menghadapi Alvarez, Kovalev kini berganti pelatih lagi. Kovalev memecat Tursunpulatov dan beralih ke Buddy McGirt. McGirt dikenal sebagai pelatih yang membawa Arturro Gatti dua kali juara dunia.
”Saya melihat masih banyak hal tersisa dari Kovalev. Ia adalah petinju luar biasa dan saya bisa mengarahkannya kembali menjadi petinju yang bagus. Dia (Kovalev) masih berkelas,” kata McGirt. Di usianya yang tidak lagi muda, Kovalev diharapkan bertinju hingga 12 ronde.
Menghadapi pertarungan ulang melawan Alvarez, Kovalev menyatakan sangat ingin menikmati pertarungannya kali ini. Ia ingin menghukum Alvarez dan ingin membuktikan dia adalah Krusher sejati.