Satu Kesalahan Kecil yang Berakibat Fatal
JAKARTA, KOMPAS Dalam sepak bola, konsentrasi penuh adalah komponen utama permainan. Sekali saja pemain lengah, itu bisa berdampak fatal bagi tim. Hal itu dialami oleh sejumlah tim papan atas pada laga pekan ke-23 Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di Lapangan GOR Ciracas, Jakarta Timur, Minggu (3/2/2019).
Tim-tim itu memetik hasil mengecewakan karena kesalahan akibat pemain hilang konsentrasi. Target kemenangan atas tim berperingkat lebih di bawah pun menjadi hasil imbang hingga kalah.
Peringkat tim memang kadang menjadi jebakan psikologis bagi para pemain muda. Padahal, peringkat bukanlah jaminan kemenangan. Pertandingan tetap perlu dimainkan dengan motivasi dan konsentrasi tinggi demi meraih kemenangan.
Kondisi itu dialami oleh para pemain Sekolah Sepak Bola (SSB) Benteng Muda IFA, yang kini menempati posisi keenam, saat melawan SSB Kabomania yang tertahan di posisi ke-11.
Dalam laga itu, para pemain Benteng Muda IFA memang mampu menguasai permainan. Namun, pada menit ke-48, lini pertahanan mereka lengah. Kabomania yang mendapat sepak pojok bisa memaksimalkan peluang itu lewat tandukan bek Adi Nugroho yang menembus gawang kiper kedua Benteng Muda IFA, Muhammad Felix Fauzi. Selain para pemain belakang Benteng Muda IFA yang tidak mengantisipasi arah bola, kiper Fauzi juga tidak siap memotong bola lambung tersebut.
Setelah gol itu, Benteng Muda IFA cenderung terburu-buru dalam melakukan serangan. Adapun para pemain Kabomania bisa bertahan dengan disiplin dan mempertahankan keunggulan. Benteng Muda IFA menuai kekalahan ketujuh pada musim ini dan gagal memperbesar peluang menembus posisi empat besar klasemen.
”Beginilah sepak bola. Sekali saja kita lengah dan membuat kesalahan, musuh akan langsung menghukum kita. Saya akui ini memang kecerobohan tim saya,” kata Pelatih Benteng Muda IFA Frido Yuanto.
Situasi hampir serupa dialami tim peringkat ketujuh, Matador Mekarsari, saat menghadapi tim peringkat kesembilan, Siaga Pratama. Pada laga itu, Matador kalah 1-2. Mereka kalah setelah kebobolan gol di lima menit sebelum laga usai.
”Ini selalu jadi masalah tim saya. Mereka selalu kehilangan fokus di lima menit akhir laga. Pada beberapa pertandingan, hal itu mungkin tidak seberapa berpengaruh karena tim sudah unggul jauh, tetapi kali ini hasilnya fatal. Kelengahan itu membuat kami kalah,” ujar Pelatih Matador Mekarsari Mika Swasdika.
Karena hasil itu, Matador Mekarsari urung merangsek ke posisi lima besar klasemen. Mereka tetap bertahan di papan tengah klasemen, yakni di peringkat ketujuh dengan 29 poin dari 23 laga.
Pelatih tim peringkat keempat, Buperta Cibubur, Jamhari Saleh mengatakan, pada usia dini, mental pemain memang sering tidak konsisten.
Kadang, pemain bisa bermain sangat rapi dan disiplin sehingga memberikan hasil positif. Namun, kadang mereka bermain tidak sesuai harapan, yakni kehilangan konsentrasi, sehingga menyebabkan hasil negatif.
”Hal itu lumrah. Sebagai pelatih, kita tidak mungkin menyuruh pemain untuk terus bermain baik. Apalagi pemain- pemain kita masih muda usia. Sekarang, yang penting, kita harus terus mengingatkan mereka agar terus memperbaiki diri dari setiap kesalahan, mumpung mereka masih muda,” ujar Jamhari.
Pada pekan ini, Buperta Cibubur bermain imbang 1-1 dengan tim peringkat ketiga, Ragunan Soccer School. Dengan hasil itu, kedua tim tetap tertahan di posisinya masing-masing, yakni Buperta tetap di peringkat keempat dengan 35 poin dari 23 laga dan Ragunan Soccer School di urutan ketiga dengan 38 poin dari 23 laga.
Tak ada kejutan
Dari laga pekan ke-23 Liga Kompas, tidak ada kejutan yang mengakibatkan perubahan klasemen secara signifikan. Pemuncak klasemen, Salfas Soccer, menjaga posisinya berkat kemenangan 2-0 atas tim peringkat ke-12, ASIOP Apacinti. Sementara tim peringkat kedua, Bina Taruna, menang 1-0 atas tim peringkat-16 atau penghuni dasar klasemen, SSB Astam.
Hasil itu membuat Salfas Soccer tetap kokoh di puncak klasemen dengan 46 poin dari 23 laga. Adapun Bina Taruna tetap di urutan kedua dengan 46 poin dari 23 laga. Perebutan puncak klasemen pun akan tetap ketat.
Pelatih Salfas Soccer Irwan Salam mengatakan, kemenangan itu menandakan kebangkitan timnya. Pada tiga laga sebelumnya, Salfas selalu gagal meraih poin penuh. ”Ini kemenangan penting, terutama untuk mempertahankan jarak dari Bina Taruna,” ujarnya.
Pelatih Bina Taruna Saut LB Tobing menilai, timnya cenderung menang beruntung atas Astam. Namun, hasil itu tetap penting agar posisi mereka tak menjauh dari Salfas. (DRI/IGA)