JAKARTA, KOMPAS— Tim panahan Indonesia mengincar poin menuju Olimpiade Tokyo 2020. Demi merebut tiket Olimpiade, Pengurus Pusat Persatuan Panahan Indonesia atau PP Perpani menyiapkan pelatnas di Korea Selatan, mendatangkan pelatih asing, dan mengirim atlet ke kejuaraan internasional.
Atlet panahan Indonesia, Riau Ega Agatha, mengatakan, demi tampil di Tokyo 2020, dirinya harus bisa menembus kualifikasi Olimpiade yang akan bergulir mulai dari Kejuaraan Dunia Panahan di Hertogenbosch, Belanda, 3-16 Juni 2019.
”Kalau kesempatan kami pada kejuaraan ini lepas, kami harus mengejar peluang pada kejuaraan lain. Itu akan lebih berat,” ujarnya dalam acara pelantikan pengurus PP Perpani periode 2019-2022, di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Berdasarkan aturan Federasi Panahan Dunia, setiap negara berpeluang mengirimkan maksimal 6 atlet, yaitu 3 atlet putra dan 3 putri. Untuk lolos, atlet wajib mengikuti kualifikasi, antara lain pada Kejuaraan Dunia, kejuaraan tingkat benua, dan turnamen kualifikasi akhir. Delapan tim teratas pada Kejuaraan Dunia dipastikan mendapat tempat di Olimpiade.
Atlet juga perlu menembus skor kualifikasi minimum, yaitu 640 untuk putra dan 605 untuk putri. Skor dikumpulkan selama periode kualifikasi, mulai dari Kejuaraan Dunia hingga turnamen kualifikasi akhir, atau pada Juni 2019-Juni 2020.
”Sebenarnya peluang ada karena poin kami juga tidak terlalu jauh berbeda dengan negara lain. Menurut saya, siapa yang bisa menahan fokus lebih lama dalam perlombaan, dia bisa masuk,” ujar Ega.
Atlet panahan putri Diananda Choirunisa mengatakan, saat ini dirinya berlatih di Surabaya, Jawa Timur. Program latihan berlanjut setelah Asian Games 2018. Latihan kini memasuki fase khusus menuju Olimpiade dengan fokus mempertajam tembakan.
”Perbedaannya sekarang harus lebih serius karena persaingan makin berat. Atlet-atlet dunia banyak yang berasal dari Asia, tetapi kami juga harus mewaspadai negara-negara lain, seperti Amerika Serikat, Belanda, dan Italia,” ujarnya.
Ketua Umum PP Perpani Kelik Wirawan mengatakan, untuk merebut tiket ke Olimpiade 2020, pihaknya berencana mendatangkan pelatih asing dan menyelenggarakan pelatnas di Korea Selatan. Negara itu dinilai mempunyai sistem kepelatihan yang baik dan teruji dengan lahirnya atlet-atlet panahan kelas dunia.
Sekretaris Jenderal PP Perpani Rizal Barnadi mengatakan, dari 40 atlet yang mengikuti seleksi nasional, terpilih 24 orang yang bergabung dengan tim nasional. Mereka disiapkan untuk menghadapi SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020.
Sesuai dengan arahan Kementerian Pemuda dan Olahraga, kata Rizal, tim panahan ”Merah Putih” terdiri atas 14 atlet berusia 23 tahun. Sisanya atlet-atlet senior yang disiapkan untuk Olimpiade. Untuk menggelar pelatnas 2019, tim panahan mengajukan anggaran Rp 20 miliar. (DNA)