BANGKALAN, KOMPAS — Tiga laga uji coba telah dijalani tim nasional U-22 untuk persiapan mengikuti Piala AFF U-22 pada Februari 2019 dan kualifikasi Piala Asia U-23 Thailand 2020 pada Maret 2019. Tiga laga uji coba berakhir seri, termasuk yang terkini, Selasa (12/2/2019), kontra Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Berhadapan dengan Madura United, timnas U-22 harus puas dengan hasil 1-1. Tuan rumah unggul terlebih dahulu lewat gol Slamet Nurcahyono pada menit ke-40. Timnas U-22 baru bisa menyamakan skor menjadi 1-1 melalui gol Marinus Wanewar pada babak tambahan waktu (90+1).
Sebelumnya, timnas U-22 bermain seri 2-2 melawan Bhayangkara FC pada Rabu (6/2/2019). Hasil seri itu mengecewakan, mengingat timnas U-22 sempat unggul dua gol terlebih dahulu. Kemudian, saat melawan Arema FC, Minggu (10/2/2019), timnas U-22 juga bermain seri 1-1. Hasil itu juga mengecewakan, mengingat tim asuhan Indra Sjafri ini sempat unggul terlebih dahulu.
Perbedaan baru terlihat ketika timnas berjuluk ”Garuda Muda” ini melawan ”Sape Kerrab”, julukan Madura United. Meski tampil cukup percaya diri menghadapi pemain senior, timnas U-22 malah kebobolan terlebih dahulu. Mereka nyaris kalah dari tim asuhan Dejan Antonic ini jika tidak diselamatkan oleh gol Marinus Wanewar yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Madura United menjelang laga selesai.
Sepanjang laga, Madura United lebih dominan. Kreasi serangan tuan rumah yang dimotori Andik Vermansyah dan Greg Nwokolo memaksa timnas bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Selepas menit ke-65 ketika Andik dan Greg ditarik, tekanan Madura United menurun dan dimanfaatkan dengan baik oleh timnas untuk menggeber serangan.
Berikut susunan pemain Madura United versus timnas U-22.
Timnas U-22: Nadeo Argawinata (M Riyandi, 46’), Andy Setyo (Dandi Maulana, 86’) Bagas Adi Nugroho (Rachmat Irianto, 46’), Fredyan Wahyu (Asnawi Mangkualam, 46’/Nurhidayat, 79’), Firza Andika (Samuel Christianson, 59’), Hanif Sjahbandi (Raffi, 59’), M Lutfi Kamal (Gian Zola, 86’), M Rafli (Todd Rivaldo Ferre, 36’), Rifal Lastori (Witan Sulaiman, 46’), Beny Oktavianto (Billy Keraf, 36’), Dimas Drajad (Marinus Wanewar, 46’)
Pelatih: Indra Sjafri
Pembinaan
Masih terkait dengan sepak bola, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan uang pembinaan atas keberhasilan Persebaya Surabaya U-17 menjadi juara Piala Soeratin. Uang pembinaan Rp 40 juta diserahkan kepada kapten tim Fachrul Inzaghi dalam santap siap di rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam pada Selasa siang. Dalam kesempatan itu, Presiden Persebaya Azrul Ananda menyerahkan kenang-kenangan berupa jersey Persebaya bertuliskan nama Risma dan nomor punggung 1.
Namun, jangan pernah puas, jangan hanya kali ini. Buatlah bangga Kota Surabaya, buatlah bangga negara ini.
Risma pada kesempatan itu menyatakan bangga kepada tim Persebaya U-17 yang sukses menjadi juara. Ini modal amat bagus untuk tim senior Persebaya ke depan mengarungi kompetisi Liga 1. Masa depan Persebaya cerah sebab didukung pemain muda (U-17) yang berkualitas dan dibuktikan dengan sukses menjadi juara.
”Namun, jangan pernah puas, jangan hanya kali ini. Buatlah bangga Kota Surabaya, buatlah bangga negara ini,” ujar Risma.
Risma menyatakan, tim Persebaya U-17 bisa dianggap sebagai ”pahlawan” masa kini sebab membuat bangga Surabaya. Dan, jika juga sukses di mancanegara, berarti membanggakan bangsa dan negara.
Pahlawan saat ini bukan berperang melawan musuh atau penjajah, melainkan mengharumkan bangsa dan negara. ”Perangnya, ya, seperti kalian ini mengibarkan bendera Surabaya di Indonesia atau luar negeri,” katanya.