TUVALLIA, SELASA - Pebalap Monster Yamaha Valentino Rossi mengakui sangat khawatir, sekaligus sangat gembira melihat performa kedua anak didiknya di Akademi VR46 yang kini turun di kelas MotoGP, yaitu Franco Morbidelli dan Francesco (Peco) Bagnaia. Dua lulusan akademi yang dimiliki juara dunia MotoGP 7 kali itu, membuat catatan waktu yang lebih baik darinya pada tes pramusim di Sepang, Malaysia.
"Anda tahu, ketika kami memulai proyek akademi ini, bersama Peco, bersama Franco, kami tidak memprediksi hal ini. Kami tidak menduga bahwa para pebalap kami akan bertarung melawan saya," ungkap Rossi, yang menyadari akan semakin sulit untuk dirinya bisa berada di barisan depan pebalap saat balapan nanti.
Bagnaia yang bergabung dengan tim Pramac Ducati, dengan menggunakan motor Desmosedici GP18, malah ikut memecahkan rekor catatan waktu di sirkuit Sepang dengan 1 menit 58,3 detik. "Mengesankan. Putaran dalam kondisi panas tentu fantastik. Selamat. Saya harap dalam balapan nanti dia akan lebih lambat," ujar Rossi bergurau.
Sang legenda hidup MotoGP yang pada 16 Februari akan berusia 40 tahun itu menambahkan, Bagnaia memang selalu cepat dalam tes. "Menimbang sangat minimnya pengalaman dia di MotoGP, saya rasa itulah yang membuat kami harus terus memperhatikannya. Saya rasa akan sulit, karena dengan Franco penampilan kami cukup sama. Dia banyak sekali meningkat. Saya rasa, akan sulit untuk bisa berada di depan," jelas pebalap berjulukan The Doctor itu.
Ketika berkunjung ke Jakarta sebelum tes pramusim di Sepang, Rossi sempat menjelaskan bahwa Morbidelli kemungkinan adalah lawan yang harus lebih menjadi perhatiannya karena tahun 2019 ini adalah tahun keduanya di MotoGP. Adapun Bagnaia yang merupakan rookie di MotoGP musim ini, kemungkinan masih membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan motor MotoGP. Oleh karena itu dia sangat terkejut dengan kemampuan Bagnaia cepat beradaptasi dengan motor Ducati.
“Dari satu sisi saya sangat khawatir, dari sisi lain kami sangat gembira karena akademi berjalan dengan bagus. Tetapi, sekarang kondisinya seperti ini. Kami membantu para pebalap yang mungkin bisa mengalahkan saya, tetapi kami tidak bisa kembali lagi," tambah Rossi dikutip Crash.net, Selasa (12/2/2019).
Waspadai Honda
Meski para pebalap motor Ducati menguasai posisi 4 besar pebalap tercepat pada hari terakhir tes pramusim di Sepang, pebalap paling senior di tim Ducati Andrea Dovizioso tetap mewaspadai para pebalap Honda. Pasalnya, sulit untuk mengetahui performa motor 2019 yang sebenarnya, karena dua pebalap dengan motor Honda, Marc Marquez (Repsol Honda) dan Cal Crutchlow (LCR Honda), sama-sama tidak bisa tampil maksimal karena belum 100 persen sehat.
"Masih terlalu dini untuk menyimpulkan. Tidak mungkin bisa menyimpulkan motor-motor Honda karena para pebalap mereka tidak dalam kondisi yang bagus. Saya rasa Yamaha sedikit lebih baik dan kedua pebalapnya memulai dengan sedikit lebih baik ketimbang tahun lalu, karena saya memperkirakan mereka akan sedikit lebih kuat di awal-awal. Dan Alex Rins (Suzuki Ecstar) saya rasa juga cepat, sangat cepat, tetapi ini masih terlalu awal," jelas Dovizioso dikutip Crash.net.
Terlebih lagi, Honda juga masih memiliki pebalap lain yang tidak ikut tes pramusim di Sepang karena pemulihan cederanya, yaitu Jorge Lorenzo.
Rekan setim Dovizioso, Danilo Petrucci, juga tidak jumawa dengan catatan waktu di tes pramusim itu, yang melampaui rekor tidak resmi yang dibuat pebalap yang digantikannya di Ducati, Jorge Lorenzo, pada tahun lalu. "Kami baik saja berada di lima teratas. Saya tidak tahu apakah itu cukup untuk podium karena Valentino, jika anda ingat balapan tahun lalu, sangat luar biasa," ungkap Petrucci dikutip Motorsport.com.
Meski demikian, para pebalap Ducati pun kini semakin yakin dengan basis motor mereka yang sudah bagus, sehingga mereka mempunyai modal kuat untuk bisa memenangi gelar juara dunia pada 2019 ini.