JAKARTA, KOMPAS--Pemain bulu tangkis putri berusia 16 tahun, Indah Cahya Sari Jamil, berharap bisa mengikuti jejak seniornya Liliyana “Butet” Natsir dalam meraih banyak prestasi. Butet dinilainya selalu menunjukkan semangat, daya juang, dan tidak pernah mau kalah dari lawan.
Pada Kamis (14/2/2019), Indah dinobatkan sebagai atlet muda terbaik PB Djarum bersama pasangannya di nomor ganda campuran, Leo Rolly Carnadio. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Indah/Leo menjadi juara dunia yunior, November lalu.
Dalam Kejuaraan Dunia Yunior yang bergulir di Kanada, tim “Merah Putih” membawa pulang gelar ganda campuran setelah membuat final sesama pemain Indonesia. Indah/Leo menang atas Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti, 21-15, 21-9.
Indah mengatakan, penghargaan ini memberinya semangat untuk menampilkan yang terbaik dalam kejuaraan selanjutnya. “Saya berharap bisa menggantikan Cik Butet. Semangat dan sikap tidak cepat puas yang dimiliki Cik Butet harus ditiru,” ujar Indah.
Indah mengatakan, dirinya pernah berlatih pertahanan bersebelahan dengan Butet. Saat itu dia merasa bangga, terharu, dan senang. Apalagi, Butet, yang Januari lalu resmi menyatakan pensiun, kerap memberikan masukan-masukan berharga terkait pukulan. Selanjutnya, Indah akan menjadikan pengalaman itu untuk meningkatkan kualitas latihan dan pertandingan.
Sejak awal Januari ini, Indah/Leo dipastikan bergabung dengan pelatnas sebagai pemain bulu tangkis level pratama. Dalam waktu dekat, keseriusan dan tanggung jawab mereka sebagai pemain diuji di turnamen Belanda Internasional Yunior (27 Februari-3 Maret) dan Jerman Yunior (7-10 Maret).
Untuk Leo, penghargaan dari PB Djarum bisa memacu dirinya untuk menjadi pemain yang lebih baik. “Target saya selanjutnya adalah harus bisa menampilkan yang terbaik dan jadi juara pada setiap kejuaraan yang diikuti. Pokoknya, harus melebihi pencapaian tahun lalu,” kata dia.
Kemarin, Djarum Foundation memberikan bonus kepada atlet-atlet muda yang dianggap berhasil menorehkan prestasi sepanjang tahun 2018. Bonus diberikan kepada 50 atlet dari kelompok usia di bawah 19 tahun dan di bawah 17 tahun dengan total bonus lebih dari Rp 145 juta.
Bonus diberikan kepada atlet yang berhasil merebut gelar di kejuaraan nasional dan internasional, seperti Djarum Sirnas Premier, Daihatsu Astec Open, Pembangunan Jaay Raya Junior Grand Prix, Badminton Asia Junior Championships, Blibli.com Superliga Junior, Internasional Series hingga World Junior Championships.
Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin mengatakan, pemberian bonus ini merupakan apresiasi atas kerja keras atlet muda yang sudah meraih prestasi di level kejuaraan yunior, baik di tingkat nasional maupun panggung internasional. “Harapannya semoga apresiasi ini bisa melecut semangat dan motivasi untuk meningkatkan prestasi, terutama ketika sudah masuk ke level senior nanti. Bagi yang belum menerima bonus, diharapkan bisa berlatih lebih keras dan mampu menuai prestasi seperti rekan-rekannya,” kata Yoppy.
Menurut Yoppy, atlet-atlet muda termasuk Indah/Leo harus mempunyai mentalitas dan daya juang untuk menghadapi persaingan di level selanjutnya. “Kita punya juara dunia yunior di sektor ganda campuran. Harapannya semakin banyak atlet yang menembus persaingan dunia seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo,” kata dia.
Yoppy menjelaskan, atlet-atlet muda potensial di PB Djarum rata-rata mempunyai kesempatan mengikuti 3-4 turnamen per tahun di luar negeri. Untuk kejuaraan di dalam negeri, atlet mengikuti 6-10 kejuaraan per tahun. Apabila kondisi fisik atlet kurang bagus, atau penampilan tidak meningkat, jumlah kejuaraan bisa berkurang sesuai kebutuhan. Kejuaraan-kejuaraan ini penting untuk mengasah mental dan meningkatkan penampilan mereka.