JAKARTA, KOMPAS--Laga hari pertama babak empat besar putaran kedua Proliga 2019 di GOR Ken Arok, Malang, Jumat (15/2/2019), akan menjadi penentu nasib empat tim peserta. Dua tim pemuncak klasemen, tim putra Jakarta BNI 46 dan putri Jakarta Pertamina Energi, hanya membutuhkan satu kemenangan penuh, 3-0 atau 3-1, untuk memastikan posisi mereka di grand final.
Adapun harapan bagi dua juru kunci pada putaran pertama, tim putra Pertamina Energi dan putri Bandung Bank BJB Pakuan, untuk lolos ke grand final akan punah jika mereka kembali menelan kekalahan.
Tim putri Pertamina meraih nilai sempurna, 9, dari tiga kemenangan tiga set langsung pada putaran pertama. Anak asuh pelatih M Anshori ini hanya perlu mempertahankan performa gemilang mereka pada putaran pertama akhir pekan lalu di Kediri, hingga putaran kedua di Malang ini.
”Meskipun hanya butuh satu kemenangan lagi, kami tetap akan tampil maksimal dan tidak memandang remeh lawan. Semua tim pasti akan tampil all out,” kata Anshori, setelah meraih kemenangan ketiga, pekan lalu.
Pada laga pertama mereka, Jumat, Pertamina akan bertemu Jakarta BNI 46, yang posisinya belum aman. Tri Retno Mutiara dan kawan-kawan baru memetik nilai 3, dari satu kali menang atas BJB Pakuan.
”Kesempatan kami masih ada. Begitu juga yang lain. Di putaran kedua, semua tim masih memiliki peluang lolos ke grand final, termasuk kami sendiri,” ujar Risco Herlambang, pelatih BNI 46.
BNI 46 berharap bisa menemukan kembali performa mereka pada putaran pertama babak reguler saat mengalahkan putri Pertamina, 3-0.
Setelah itu mereka dua kali kalah dari lawan yang sama, masing-masing 1-3 pada putaran kedua babak reguler dan 0-3 di Kediri pada pekan lalu.
Namun, BNI akan kesulitan karena putri Pertamina semakin solid dengan kehadiran Bethania de la Cruz, pemain asing asal Dominika pada akhir babak reguler.
Kehadiran De la Cruz meringankan beban pemain asing Pertamina lainnya, Anna Stepaniuk, dan memotivasi pemain lokal untuk tampil penuh semangat.
Di bagian putra, BNI 46 kini berada di posisi terdepan untuk lolos ke grand final. Mereka memimpin klasemen dengan nilai 8 dari tiga kemenangan. Kemenangan terakhir atas Palembang Bank SumselBabel bernilai dua karena berakhir dengan skor 3-2.
”Kami bisa unggul karena menang stamina. Laga berlangsung tiga hari berturut-turut dan sangat menguras fisik pemain,” ujar pelatih BNI 46 Samsul Jais.
Pada laga pembuka di Malang, BNI akan bertemu juara bertahan Surabaya Bhayangkara Samator yang sangat membutuhkan kemenangan.
Menurut Direktur Proliga Hanny S Surkatty, terbukanya peluang semua tim untuk lolos ke grand final membuat putaran kedua di Malang akan semakin menarik. ”Tidak ada jalan lain, semua tim akan tampil maksimal,” ujarnya. (WAS)