YOGYAKARTA, KOMPAS— Stapac Jakarta melanjutkan tren kemenangan beruntun yang ke-16 saat mengalahkan BPD DIY Bima Perkasa Jogja, 86-74, pada hari ketiga seri kedelapan IBL Pertamax 2018-2019 di GOR UNY, Yogyakarta, Sabtu (16/2/2019). Meski menang melawan tim tuan rumah, Stapac merasa mereka tampil buruk. Mereka belum puas.
”Kami bermain tanpa bisa menunjukkan karakter,” kata forward Stapac, Abraham Damar Grahita. Pada laga kemarin, Abraham berperan vital dengan mencetak 18 angka, sama banyak dengan pemain asing Stapac, Kendal Yancy. Namun, persentase tembakan Abraham memang menurun dibandingkan dengan laga sebelumnya saat mengalahkan Pelita Jaya.
Secara keseluruhan, Pelatih Stapac Giedrius Zibenas menilai, kesalahan terbesar malam itu adalah pertahanan mereka yang terbuka. Bima Perkasa bisa unggul 24-13 pada kuarter pertama dan masih unggul 40-38 pada kuarter kedua. Pemain bintang Bima Perkasa, David Seagers, langsung mencetak 12 angka pada kuarter pertama.
Stapac mulai memegang kendali permainan pada akhir kuarter kedua ketika mereka pelan-pelan mengatasi ketertinggalan angka. ”Kami melihat Bima Perkasa mulai kelelahan, terutama Seagers,” kata Zibenas.
Bima Perkasa memang tidak seperti Stapac yang memiliki pemain dengan kekuatan yang merata. Para pemain cadangan yang bergantian tampil ketika Seagers, Yanuar Dwi Priasmoro, atau Galank Gunawan diistirahatkan tidak siap menjaga performa tim. Meski akhirnya kalah, Bima Perkasa tidak terlalu kecewa. ”Setidaknya sekarang kami tidak lagi dipandang sebelah mata oleh tim-tim lain,” kata Pelatih Bima Perkasa Raoul Miguel Hadinoto.
Kemarin, Satria Muda Pertamina memastikan mendapat tiket ke babak play off dari Divisi Merah setelah mengalahkan Pacific Caesar Palace, 87-56. Kemenangan Satria Muda ini langsung menutup peluang Prawira Bandung untuk melaju ke play off. Padahal, Prawira sudah mengantongi kemenangan atas Hangtuah, 80-70. (DEN)