Maruarar: Transparan dan Takkan Ada Pengaturan Skor
Oleh
Pascal S Bin Saju
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Turnamen Piala Presiden Indonesia kembali digelar. Ketua Komite Pengarah Piala Presiden 2019, Maruarar Sirait, menginginkan turnamen ini berjalan transparan dan menjamin takkan ada pengaturan skor seperti yang telah terjadi di Liga Indonesia selama ini.
"Kita tahu situasi sepak bola sekarang, jadi posisi saya (sebagai bagian) turnamen atau apa pun, kita dukung. Kita berusaha menjadi contoh yang baik dengan transparan," kata Maruarar di Jakarta Pusat, Rabu (27/2/2019) malam.
Maruarar mengatakan, prinsip dasar yang akan diterapkannya sebagai ketua komite pengarah yaitu transparansi dan objektivitas. Tidak akan ada pengaturan skor seperti yang telah mencoreng Liga Indonesia. Piala Presiden juga tidak menggunakan dana negara, termasuk tidak menerima sponsor dari perusahaan atau badan usaha milik negara.
Salah satu wujud transparansi ialah dengan memberikan laporan kepada publik tentang perkembangan turnamen. Sama seperti pada tahun sebelumnya, jumlah penonton dan tiket masuk dapat diumumkan ke publik di menit ke-75.
Untuk kepengurusan turnamen nanti, komite pengarah selain memberikan arahan, juga mengontrol turnamen akan terus berkoordinasi dengan komite penyelenggara yang menyediakan seluruh data dan menjalankan pelaksanaan. Sementara itu, untuk pengauditan, Piala Presiden kembali menggunakan jasa Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia.
Lok Budianto dari PwC Indonesia juga menegaskan, ia akan turut menerapkan transparansi dalam turnamen ini. Ia mengatakan seminggu setelah turnamen, akan dilakukan penutupan laporan yang telah terdokumentasi yang harus memiliki bukti kuat.
"Seperti proses tahun sebelumnya, kita tentukan kriteria yang sangat jelas. Hal yang mungkin spesifik kita minta ke panitia, yaitu ada satu akun penerima dan pengeluaran (dana) agar terkontrol dengan baik," kata Budianto. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)