LOSAIL, SELASA - Pebalap MotoGP menginginkan waktu start GP Qatar di Sirkuit Losail, seri pembuka musim 2019, dimulai lebih awal untuk alasan keamanan. Musim lalu balapan GP Qatar telah dimajukan dari pukul 21.00 ke pukul 19.00 untuk menghindari turunnya suhu dengan drastis dan terbentuknya embun di lintasan balap.
Pebalap Repsol Honda Jorge Lorenzo menilai, start pukul 19.00 masih terlalu malam, khususnya melihat banyak pebalap jatuh pada hari terakhir tes pramusim kedua di Sirkuit Losail, Senin (25/2/2019) malam.
”Saya mengalami kecelakaan besar pada akhir malam itu karena suhu menurun drastis dan kelembabannya sangat tinggi. Banyak embun sehingga pebalap mulai berjatuhan,” ungkap Lorenzo yang sebenarnya masih dalam pemulihan cedera pergelangan tangan, seperti dikutip Crash.net, Selasa (26/2).
Pebalap asal Spanyol itu mengatakan, dirinya dan beberapa pebalap lain ingin berbicara serius dengan Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna sebagai penyelenggara MotoGP, dan orang-orang yang memutuskan jadwal balapan.
”Jika bisa dibuat lebih awal, akan lebih baik bagi keselamatan pebalap. Mudah-mudahan jadwal start bisa dimajukan setengah jam atau satu jam. Karena jika tidak beruntung dan mengalami malam yang sangat lembab, akan sangat membahayakan,” kata juara dunia tiga kali.
Jadwal semula GP Qatar adalah waktu start Moto3 pukul 16.00, saat cahaya matahari masih sangat terang, diikuti start Moto2 pukul 17.20, saat matahari tenggelam. Adapun start MotoGP dijadwalkan pukul 19.00. Namun, start GP Qatar tahun ini yang akan digelar 8-10 Maret belum diumumkan.
Dari Twitter tim Repsol Honda, harapan para pebalap agar waktu start MotoGP dimajukan sudah disampaikan Lorenzo pada sarapan bersama Ezpeleta, Rabu (27/2) pagi.
Perubahan drastis suhu di sirkuit Losail juga dikeluhkan pebalap tim Ducati Andrea Dovizioso. Pebalap Italia itu mengeluhkan angin yang kencang, disertai suhu udara yang turun dan kelembaban yang naik yang membuat kondisi trek benar-benar sulit untuk ditebak.
Dovizioso yang menempati posisi ke-15 pada tes hari terakhir di Losail, menjelaskan, timnya terpaksa tidak melakukan simulasi balapan karena kondisi trek yang berubah drastis itu, yang membuat ban depannya terasa tidak menapak dan motor pun kehilangan daya pacu.
"Kami mulai di sirkuit dengan angin yang kuat, sangat berbeda dengan dua hari sebelumnya, dan itu berpengaruh banyak kepada semua hal. Kami tidak bisa membandingkan apa yang diinginkan, seperti acuan untuk pengereman, juga jalur lintasan berubah banyak dari dua hari pertama," jelas Dovizioso dikutip Crash.net.
Pebalap Ducati itu menilai hari terakhir tes di Losail adalah hari yang aneh. Banyak pebalap memaksa keras untuk membuat waktu satu putaran yang baik. "Kami tidak membuat posisi yang bagus. Itu tidak terlalu penting untuk balapan, tetapi tentunya saya tidak 100 persen gembira. Kami harus mempelajarinya pada pekan ini agar siap untuk Jumat pekan berikutnya," ungkap pebalap Ducati itu. Dia menambahkan, sangat sulit untuk menganalisa hasil tes di Losail itu karena kondisi di sirkuit yang berubah-ubah.