JAKARTA, KOMPAS Prestasi tim nasional sepak bola Indonesia U-22 dengan menjuarai Piala AFF U-22 di Kamboja diharapkan menjadi titik balik kebangkitan sepak bola Tanah Air. Semua pemain ”Garuda Muda” diminta untuk tetap menjaga semangat agar bisa mengulang prestasi pada Piala Asia U-23 serta SEA Games 2019.
Harapan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan skuad timnas U-22 di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (28/2/2019) pagi. ”Saya dan seluruh rakyat Indonesia merasa bangga sekali atas prestasi dari generasi baru sepak bola Indonesia. Kami harapkan kebangkitan sepak bola Indonesia dimulai dari titik ini,” ujarnya.
Presiden Jokowi juga mengingatkan skuad Garuda Muda untuk menjaga semangat. Pelatih Timnas U-22 Indra Sjafri juga diminta untuk terus menjaga semangat sekaligus meningkatkan kemampuan pemain.
”Saya harapkan Bagas (Adi), Marinus (Wanewar), dan kawan-kawan betul-betul bisa membawa semangat ini terus. Jangan sampai redup, Pak Sjafri, sehingga prestasi ini betul-betul menjadi sebuah arah baru, generasi baru, kebangkitan sepak bola Indonesia,” ujar Presiden.
”AFF sudah (menang). Kami harapkan nanti di AFC juga dapat (juara). Nanti lagi di akhir tahun, SEA Games, juga saya kira arahnya ke sana (juara),” kata Presiden yang didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.
Kepada Presiden Jokowi, Indra Sjafri menyampaikan tekadnya untuk memenangi Piala Asia U-23, yang merupakan tiket menuju Olimpiade Tokyo 2020, serta SEA Games 2019.
”SEA Games, dari tahun 1991, kita belum pernah dapat medali emas. Dengan izin Allah, nanti kita akan wujudkan (meraih medali emas),” kata Indra.
Sebagai bentuk apresiasi, Presiden Jokowi memutuskan untuk memberikan bonus tambahan sebesar Rp 200 juta per orang. Bonus tambahan tidak hanya diberikan untuk para pemain, tetapi juga pelatih serta staf timnas U-22.
Liga nasional
Sementara itu, di tengah kasus pengaturan skor yang dihadapi PSSI, PT Liga Indonesia Baru sebagai operator Liga 1 dan Liga 2 berusaha menyelamatkan roda kompetisi nasional itu agar tidak vakum.
Untuk itu, melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT LIB, kemarin, disepakati pembentukan manajemen interim yang dinakhodai oleh dua anggota Komite Eksekutif PSSI, yakni Gusti Randa sebagai komisaris dan Dick Soplanit sebagai direksi.
Sekjen PSSI Ratu Tisha mengatakan, keputusan itu sesuai amanah Kongres PSSI di Bali pada 20 Januari, yang meminta Liga 1 dan Liga 2 musim 2019 mulai bergulir antara 1-8 Mei. (NTA/DRI)