MATARAM, KOMPAS - Lomba balap motor bergengsi tingkat dunia, Motogp memerlukan sekitar 900 orang yang dilibatkan sebagai marshall. Mereka bertugas untuk menunjang suksesnya penyelenggaraan event di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
“Urusan teknis seperti sirkuit dan paddock ditangani Promotor Motogp Dorna Sport. Bagian Pemprov NTB dan Lombok Tengah antara lain menyiapkan sumber daya manusia yang terlibat langsung atau marshall” kata Rosiady Sayuti, Sekretaris Daerah NTB, usai rapat konsolidasi dan evaluasi bersama Pemkab Lombok Tengah dan ITDC terkait persiapan penyelenggaraan Motogp di Kantor ITDC Kute, Selasa (9/4/2019).
Beberapa hal dibicarakan dalam rapat itu, kata Gita Aryadi, Komisaris ITDC, antara lain dukungan Pemprov NTB dan Pemkab Lombok Tengah untuk terhadap penyelenggaraan Motogp. Persiapan infrastruktur penunjang, hotel, transportasi darat, laut dan udara termasuk kesiapan sumber daya manusia lokal yang akan dilibatkan dalam event.
Bangun jalan baru
Dalam pertemuan juga dibahs kesiapan Pemprov NTB membangun jalan baru sepanjang 17 km, rute Bandara Internasional Lombok (BIL)-KEK Mandalika. “Rapat evaluasi terus dilakukan dan terjadwal, untuk menginventarisasi apa yang harus ditangani, sehingga 2021 benar-benar siap menyelenggarakan Motogp,” ujar Gita.
Prihal SDM atau marshall yang akan bertugas di area circuit, Rosiyadi mengatakan, tidak bisa asal tunjuk. Proses melalui seleksi khusus, karena marshall harus harus tangkas, sigap dan memiliki pengetahuan tentang balapan Motogp.
Jangan sampai tuan rumah sekadar jadi penonton
Dengan tetap memenuhi prosedur dan ketentuan motor Motogp, Pemprov NTB minta diberikan jatah, terutama generasi muda lokal untuk mengisi kebutuhan tenaga marshall. “Jangan sampai tuan rumah sekadar jadi penonton,” ujar Rosiyadi.
Tahun ini akan dibuka rekrutment yang dilanjutkan pelatihan calon marshall. Mereka yang lulus akan mengantongi lisensi dan dapat dikirim untuk kegiatan balap Motogp di berbagai negara sebelum kegiatan sejenis digelar di KEK Mandalika. Pemprov NTB mengupayakan pembiayaan untuk seleksi marshall dan pengiriman ke event Motogp di tingkat nasional maupun internasional.
Sirkuit Motogp di KEK Mandalika merupakan sirkuit jalan sepanjang 4,32 km dengan 18 tikungan mulai dibangun Oktober 2019 yang membutuhkan penyelesaian selama setahun. Kemudian pertengahan 2020 dilanjutkan dengan pelapisan dan uji layak operasi. Dengan pemerintah pusat, akan dibuat jalan bypass dari BIL ke Mandalika. Ini menambah akses dari jalan yang ada saat ini namun terletak di wilayah padat penduduk.
Kepala Dinas Perhubungan NTB, Bayu Windia, mengatakan, sekitar 120.000 penonton akan menyaksikan gelaran Motogp. Oleh sebab itu memerlukan management traffic yang baik dan benar. Rencananya adalah menggunakan armada transport massal bus, taksi, rent car dan lainnya, dengan pola shuttle dan by order.
Alat transportasi itu siaga mengangkut pengunjung yang datang lewat BIL dan pelabuhan penyeberangan dan bongkar-muat Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Setelah pengunjung dan logistik tiba di pelabuhan, harus segera terangkut menuju tujuan utama. Untuk itu manajemen lalu lintas dari pelabuhan dan bandara diatur dengan baik guna memastikan seluruh tim, pendukung dan penonton mudah untuk mengakses sirkuit.
“Ketika ada jeda kompetisi, kami menyiapkan kendaraan bagi pebalap, crew dan pengunjung lain yang ingin mengunjungi destinasi wisata di luar KEK Mandalika seperti obyek wisata Senggigi (Lombok Barat) atau Gili Trawangan (Lombok Utara),” ujar Bayu Windia.