AUSTIN, SABTU — Sejak dua musim lalu, Maverick Vinales menghadirkan harapan ada pebalap yang bisa menghentikan Marc Marquez di Sirkuit Amerika alias COTA. Dia cepat di sesi latihan dan kualifikasi. Bahkan, musim lalu, pebalap Yamaha itu start terdepan di Austin, Texas.
Namun, Marquez belum terkalahkan di tanah Amerika. Musim lalu pebalap Repsol Honda itu meraih kemenangan keenam beruntun di Austin meskipun start dari posisi keempat. Sementara pada 2017, Vinales gagal finis di Austin.
Musim ini, Vinales kembali menggoda penggemar MotoGP. Dia menghidupkan ilusi menghentikan Marquez di Amerika dengan mencatatkan waktu tercepat pada sesi latihan Jumat (12/4/2019). Vinales unggul 0,044 detik atas Marquez setelah menggunakan ban berkompon lunak.
Pilihan ban di COTA sangat krusial. Trek sepanjang 5,5 kilometer dengan 11 tikungan ke kiri dan 9 tikungan ke kanan itu bergelombang. Pada kecepatan tinggi, sepeda motor menjadi tidak stabil sehingga perlu ban berdaya cengkeram kuat. Masalah tidak selesai di situ karena ban kompon lunak cepat habis dan kecepatan pun akan menurun.
Itulah yang dialami Vinales pada 2016 saat membela Suzuki dan 2018 bersama Yamaha. Ban belakangnya aus dan gagal mengejar Marquez. Tiga tahun lalu dia finis keempat dan musim lalu kedua.
”Saya membutuhkan sedikit tambahan daya cengkeram, khususnya pada ban belakang, karena saya belum merasa berada pada kemampuan terbaik saya,” ujar Vinales.
Manajemen ban belakang menjadi salah satu kunci finis terdepan di Austin saat balapan pada Senin (15/4) dini hari waktu Indonesia. Marquez lihai dalam hal itu, yang oleh pebalap Pramac Ducati, Jack Miller, disebut menggunakan teknik bukaan gas parsial, bukan bukaan gas penuh.
Itu diamati oleh Miller pada tikungan 6-7-8. Trik itu menghemat ban karena sedikit pengereman saat memasuki tikungan. ”Dia sering membuka gas parsial dibandingkan dengan stop-start, itu melakukan akselerasi sedikit dan tidak perlu menginjak rem lagi, biarkan sepeda motor meluncur,” ujar Miller.
Sesi latihan ketiga pada Sabtu sempat ditunda karena hujan lebat di Austin. Trek basah berbahaya di lintasan bergelombang. Namun, bagi Vinales, itu bisa jadi keuntungan karena dia lihai di trek bergelombang. ”Saya tidak terlalu kesulitan. Saya tidak takut,” ujarnya dikutip Crash. (ANG)