JAKARTA, KOMPAS – Ganda campuran U-19 Leo Rolly Carnando/Indah Cahya Sari Jamil bertekad meraih juara Pembangunan Jaya Raya Junior Grand Prix. Gelar ini penting untuk memantapkan langkah mereka saat memasuki persaingan di level senior.
Menjadi unggulan pertama, mereka lolos ke final setelah mengalahkan pasangan Malaysia, Roy King Yap/Gan Jing Err, 21-13, 21-11 di GOR PB Jaya Raya, Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu (4/5/2019). Pada final, Leo/Indah ditantang Feng Yanzhe/Lin Fangling (China), yang menang atas Ki Dong-ju Ki/Lee Eun-ji (Korsel), 21-19, 21-12.
Harapan meraih gelar juara U-19 juga datang dari nomor tunggal, setelah Putri Kusuma Wardani dan Bobby Setiabudi melaju ke final. Setelah bertarung selama 67 menit, laga dengan durasi terlama di semifinal, Putri menaklukkan unggulan pertama Zhou Meng, (China) 21-18, 15-21, 21-17. Di bagian putra, Bobby mengungguli rekan senegara, Muhammad Iqbal, 21-14, 21-4.
Ganda putra Leo/Daniel Marthin juga ke final setelah menghentikan ganda Malaysia, Chua Yue Chern/Lwi Sheng Hao, 21-12, 21-9.
Indah mengatakan, dirinya termotivasi meraih gelar juara untuk menyempurnakan prestasinya sebagai juara dunia 2018. ”Saya ingin jadi juara, sebagai penutupan karena tahun depan bisa jadi tidak dimainkan di yunior lagi. Kalau bisa dapat, bagus sekali,” katanya.
Leo/Indah adalah pebulu tangkis muda yang diharapkan bisa merawat tradisi prestasi ganda campuran. Tampil sebagai pemain non-unggulan, mereka mengalahkan pasangan yang lebih senior, Rehan Naufal Kusharjanto/Siti Fadia Silva Ramadhanti saat menjadi juara dunia 2018.
Leo mengatakan, melawan ganda Malaysia dirinya berusaha tampil menekan sejak awal. “Kami terbantu karena bola mereka sering mati sendiri,” kata Leo.
Dengan waktu pertandingan semifinal yang berlangsung relatif singkat, Leo menuturkan, dia ingin memanfaatkan energi yang tersisa untuk tampil habis-habisan di final. Leo tidak merasa terbebani, meski harus bermain di dua nomor sekaligus, yakni ganda campuran dan ganda putra.
Pelatih ganda campuran pratama PBSI Vita Marissa mengapresiasi penampilan Leo/Indah di semifinal. Meski Leo bermain di dua nomor sekaligus, dia dan Indah mampu menunjukkan semangat juang. Selanjutnya, menurut Vita, Leo/Indah harus bermain fokus sejak awal laga final. “Menghadapi pemain China butuh fokus, karena pukulan mereka sulit dimatikan,” katanya.
Adapun tunggal putra Bobby Setiabudi merasa bersyukur bisa masuk ke final. Ini menjadi final kedua Bobby dalam dua pekan berturut-turut. Pekan lalu, dia lolos ke final turnamen Junior International Challenge di Thailand. Saat itu, Bobby kalah dari pemain tuan rumah, Kunlavut Vitidsarn, 16-21, 24-26.
“Mudah-mudahan kali ini bisa menjadi juara karena saya merasa ada peluang. Di semifinal tadi saya tidak terlalu capek, jadi semoga bisa tampil fit di laga final,” katanya.
Tiga wakil
Dari Selandia Baru Terbuka, Indonesia menempatkan tiga wakilnya pada laga final, Minggu (5/5) ini. Tunggal putra Jonatan Christie yang menempati unggulan ketiga akan bertemu pemain Hong Kong Angus Ng Ka Long (6) setelah menang atas unggulan kelima Kanta Tsuneyama (Jepang), 21-12, 21-15. Tak mudah bagi Jojo untuk menjadi juara karena Ng memenangi empat laga terakhir dari enam pertemuan mereka sebelumnya.
Ganda putra senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga ke final. Hendra/Ahsan yang menjadi unggulan kedua menang atas pasangan Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong 21-19, 18-21, 21-14 untuk bertemu unggulan ketiga asal Jepang yang pekan lalu menjadi Juara Asia, Hiroyuki Endo/ Yuta Watanabe. Adapun Praven/Melati akan bertemu pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying.