Mengingat pada lemparan 3 angkanya pun, Curry yang kini menjadi pencetak poin dengan lemparan 3 angka terbanyak di babak play off sepanjang sejarah NBA, hanya menjaringkan 2 dari 9 kali percobaan lemparan 3 angkanya.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
SEJUMLAH pengamat dan pencinta bola basket mondial bertanya-tanya kepada \'splash brothers’ selama ini. Perannya justru semakin tenggelam terutama ketika Stephen Curry mengalami dislokasi jari tengah tangan kirinya.
Seperti diketahui, \'splash brothers\' merupakan julukan yang diberikan kepada duet Stephen Curry dan Klay Thompson sama-sama merupakan eksekutor 3 angka terbaik NBA, yang mempersembahkan gelar NBA 2015 kepada Golden State Warriors.
Stephen Curry memang mengalami dislokasi jari tengah tangan kirinya ketika tengah menjalani pertarungan ke tiga babak semifinal play off NBA 2019 Wilayah Barat, Sabtu (4/5/2019) malam waktu Amerika Serikat.
Sekalipun begitu, pada pertarungan yang berlangsung di Toyoya Center, yang merupakan kandang Houston Rockets, Curry masih tetap dipercaya bermain selama 45 menit. Peran Curry memang dinilai tidak efisien karena selain mengalami cedera pergelangan kaki saat menghentikan Los Angeles Clippers lalu, dia juga tidak mampu menceploskan slam dunk di babak tambahan.
Memang kalau merunut lagi pada yang dilakukan Curry pada pertarungan ke-3 ini, point guard hasil pilihan ke-7 Golden State Warriors dari NBA Draft 2009 lalu ini hanya mampu melesakkan 7 dari 23 eksekusi yang dilakukannya.
Mengingat pada lemparan 3 angkanya pun, Curry yang kini menjadi pencetak poin dengan lemparan 3 angka terbanyak di babak play off sepanjang sejarah NBA, hanya menjaringkan 2 dari 9 kali percobaan lemparan 3 angkanya.
Bahkan dalam lemparan bebas di mana Curry juga bisa mencapai 100 persen, kali ini dari 3 kesempatan hanya sekali saja yang menjadi poin.
Steve Kerr, sang arsitek Warriors yang bersama Curry dan ‘splash brothers’-nya sudah mempersembahkan tiga gelar NBA, tentu saja membela kapten tim yang ditanganinya sejak 2014 lalu ini.
“Dia baru saja mengalami malam yang sulit,” tutur Kerr, yang baru pertama kali menjadi pelatih dan langsung mampu membawa timnya menjadi juara hingga 3 kali dalam lima musim kontraknya dengan manajemen Golden State Warriors.
Sebab, tambah Kerr seperti dikutip espn.com maupun AP, "Tidak peduli seberapa bagusnya kami bisa bermain, karena kamu tetap akan mengalami beberapa pertandingan yang buruk. Dan ini hanya malam yang berat baginya."
Curry sendiri kepada wartawan juga mengakui kalau, “Ini hanya salah satu dari malam-malam itu. Itu sebabnya saya harus agresif sejak awal pertarungan. Mencoba untuk mendapatkan ke posisi permainan saya dan kemudian segera menglakukan eksekusi. Selama 44 menit.”
Memiliki peluang
Memang malam itu bukannya malamnya Curry. Tetapi, “Kami masih memiliki beberapa peluang untuk memengkan pertandingan. Jelas, saya memikirkan apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik sekaligus meningkatkan permainan saya. Dan saya menantikannya hari Senin ini.”
Pada pertarungan ke-3 babak semifinal play off NBA 2019, trio Kevin Durant, Draymond Green, dan Andre Iguodala mampu menyumbangkan 81 poin. Durant membuat 46 poin, Green menambahkan 19 poin dari triple double keenam kalinya di babak play off serta Iguodala dengan 16 angkanya.
Sementara \'splash brothers’ hanya 33 angka saja. Di mana Thompson hanya mampu menjaringkan 2 dari 6 kali percobaan lemparan 3 angkanya. Dan Thompson pun malam itu mampu melakukan eksekusi hingga 16 kali. Sekali pun hanya 6 kali saja yang berbuah angka.
Itu sebabnya kalau memang Warriors tidak ingin diimbangi pada pertarungan ke-4 ini, ya salah satu ‘obat\' utama yakni mengembalikan kedigdayaan \'splash brothers’.