Selepas Usian Bolt pensiun, sprinter muda berlomba-lomba menjadi yang terbaik di nomor-nomor lari jarak pendek. Sprinter berusia 22 tahun asal Amerika Serikat, Noah Lyles, adalah salah satunya.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
PARIS, KOMPAS - Sprinter Amerika Serikat, Noah Lyles, memperlihatkan penampilan terbaiknya pada nomor 200 meter setelah mampu meraih kemenangan dalam seri ke-12 dari 14 seri Liga Berlian IAAF, Sabtu (24/8/2019) di Paris, Prancis.
Lyles yang genap berusia 22 tahun pada 18 Juli 2019 mampu memecahkan rekor seri di Paris setelah mencapai garis finis dengan waktu 19,65 detik.
Sebelumnya rekor seri di Paris dipegang Usain Bolt (33) asal Jamaika. Rekor Bolt di Stade Charllety pada 2013 mencapai 19,73 detik.
Bolt merupakan pemegang rekor dunia 100 meter (9,58 detik) dan 200 meter (19,19 detik).
Waktu terbaik dunia untuk 200 meter yang diciptakan Lyles yakni ketika mencapai 19,50 detik saat berlomba di Lausanne, Swiss, awal Juli 2019.
Dalam perlombaan di Paris, Lyles mengalahkan juara dunia dan jawara Eropa 200 meter asal Turki, Ramil Guliyev, yang finis di belakangnya dengan catatan waktu 20,01 detik.
Sedangkan pada posisi ketiga diraih Aaron Brown dari Kanada yang mencapai finis dengan waktu 20,13 detik.
“Saya datang setelah melakukan latihan, makanya mampu memberikan rasa percaya diri yang besar bagi saya. Itu sebabnya, ini terasa cepat. Karena ketika saya berkedip, tiba-tiba pertarungan sudah berakhir,” tutur Lyles yang mengantongi medali emas 100 meter pada Kejuaraan Dunia U20 IAAF 2016 di Bydgoszcz, Polandia.
Perlombaan selanjutnya yang akan diikuti Lyles adalah Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019 Doha yang akan bergulir mulai 27 September hingga 6 Oktober 2019 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar.