Drama selalu terjadi di setiap laga olahraga. Tak terkecuali pada laga perdana Iran melawan Puerto Riko di ajang Piala Dunia Bola Basket 2019 di China. Keunggulan Iran di babak awal sirna di ujung pertandingan.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
Aksi jump shot (mencetak poin sambil melompat) Javier Mojica membuyarkan impinan Iran di laga awal Piala Dunia FIBA 2019 China. Lemparan pemain Puerto Riko menjelang kuarter empat berakhir mengubah keadaan yang membuat Iran kalah 81-83.
Kekalahan perdana Iran di Guangzhou Gymnasium, Guangzhou, Sabtu (31/8/2019) malam waktu China, ini menyulitkan langkah tim itu di laga berikutnya. Iran sebenarnya berpeluang menang di laga itu. Iran mampu memimpin skor seusai kuarter pertama dengan skor 30-16. Hingga babak pertama berakhir, Hamed Haddadi dan kawan-kawannya menutup keunggulan dengan 49-31.
Memasuki kuarter tiga, pemain Puerto Riko mulai mengembangkan permainan sesungguhnya. Hasilnya, mereka mampu memperkecil ketinggalan mereka menjadi 51-65. Di kuarter empat, mereka bangkit mengejar ketinggalan angka lebih dari dua poin. Lewat lemparan tiga angka, pemain Puerto Riko mengubah skor menjadi 65-54 untuk keunggulan Iran.
Kerja keras pemain Puerto Riko berbuah wangi ketika kuarter empat masih tersisa 0,45 detik. Saat itu, lemparan tiga angka David Huertas yang melesak ke keranjang pertahanan Iran mengubah skor menjadi imbang 78 sama. Bola lemparan tiga angka Huertas kembali mengusik mimpi Iran meraih kemenangan. Saat laga tinggal 0,16 detik, Puerto Riko unggul untuk pertama kalinya. Namun, pemain Iran Hamed Haddadi menyamakan kedudukan menjadi sama 81-81 lewat lemparan tiga angka.
Waktu laga hanya tersisa 0,04 detik. Keajaiban terjadi saat Eddie Casiano, pelatih Puerto Riko meminta time out. Saat itulah Javier Mojica disiapkan melakukan eksekusi kilat melalui jump shot hingga menambah poin bagi Puerto Riko menjelang laga berakhir. Lantaran lemparan bola itu, Iran menelan kekalahan dengan skor 81-83 di laga perdana penyisihan grup Piala Dunia FIBA 2019 China.
Pemain Iran, Hamed Haddadi, yang juga pemain Petrochimi di liga Iran menjadi satu-satunya pemain yang membuat double double pada laga ini dengan 22 poin. Sementara rekan satu timnya, Behnam Yakhchalidehkordi, mampu menyumbangkan 22 angka. Keduanya sama-sama menjadi pemain lapis utama Iran bersama Mohammad Hassanzadeh, Mohammad Jamshidijafarabadi, serta Mohammadsamad Nik yang menyumbangkan 14 poin.
Di laga pertama ini, Mahren Shahintab, pelatih Iran, tidak memainkan tiga pemain yang sudah didaftarkannya. Mereka adalah Rasoul Mozafarivanani, Meisam Mirzaetalarposhti, dan Hamed Hosseinzadeh.
Sementara Eddie Casiano tetap menurunkan semua pemain lapis utamanya. David Huertas, pemain Capitanes de Arecibo, tim di liga lokal Puerto Riko, menjadi pencetak poin tertinggi bagi timnya. Sebanyak 32 poin yang dicetak Huertas termasuk yang tertinggi dari antara tiga laga awal Piala Dunia FIBA 2019 sebelumnya, yakni Serbia melawan Angola, Polandia lawan Venezuela, dan Rusia menghadapi Nigeria.
Adapun Javier Mojica yang dimainkan Casiano dari bangku cadangan hanya membuat 8 poin. Namun, pencapaiannya itu sudah termasuk dua poin penting yang mengantarkan Puerto Riko meraih kemenangan. Pada 2 September nanti, Iran akan menghadapi Tunisia, sedangkan Puerto Riko menantang Spanyol, sang juara dunia 2006.