Menanti Kebangkitan Serbia dan Kelanjutan Kejutan Polandia
Dua laga besar Piala Dunia FIBA 2019 berlangsung di Dongguan, China, Selasa (10/9/2019) waktu setempat. Dua laga babak 8 besar itu mempertemukan Serbia dengan Argentina dan Spanyol dengan Polandia.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·3 menit baca
DONGGUAN, SELASA — Dua laga besar Piala Dunia FIBA 2019 berlangsung di Dongguan, China, Selasa (10/9/2019) waktu setempat. Dua laga babak 8 besar itu mempertemukan Serbia dengan Argentina dan Spanyol dengan Polandia.
Laga Serbia melawan Argentina akan berlangsung di Dongfeng Nissan Cultural and Sports Centre, Dongguan. Dalam laga ini, Argentina dipastikan akan menghadapi kebangkitan Serbia, tim nasional peringkat kesatu FIBA saat ini.
Sebelumnya, Serbia yang diperkuat Bogdan Bogdanovic kalah dari Spanyol pada laga babak 16 besar Grup J dengan skor 69-81. Kekalahan itu menempatkan Serbia pada posisi runner-up Grup J sehingga tetap lolos ke babak 8 besar.
Kekalahan itu membuat Pelatih Serbia Aleksandar Djordjevic mawas diri. Serbia harus membuktikan diri untuk menjadi juara FIBA 2019, tidak cukup jika hanya digadang-gadang sebagai calon juara.
Serbia perlu bekerja keras menghadapi Argentina, tidak semata-mata mengandalkan faktor keberuntungan atau ”hadiah dari Tuhan”. Sama dengan makna nama Bogdan Bogdanovic yang oleh Igor Curkovic, pengamat basket Eropa, dalam fiba.basketball.com, memiliki arti ’hadiah dari Tuhan’.
Bogdan Bogdanovic memang seakan menjadi kurcaci di negeri para raksasa Serbia. Tetapi, justru di tengah kecilnya badan Bodganovic di antara rekan-rekannya yang memiliki tinggi lebih dari 1,9 meter, Bogdanovic justru menjadi gudang poin Serbia. Rata-rata per gim Bogdanoovic mampu mencetak 20,6 poin, 4,8 asis, dan 1,4 steal.
Di kubu Argentina, Sergio Hernandez, pelatih Argentina, masih berharap kepada kepemimpinan Luis Scola, sang pemain center, membawa kemenangan timnya. Scola, yang sempat menimba pengalaman sebagai pemain NBA Draft 2002 pilihan ke-56 San Antonio Spurs itu, memang menjadi tumpuan.
Sejauh ini, Scola memang mampu membawa Argentina sebagai salah satu tim yang belum terkalahkan sejak babak penyisihan FIBA 2019. Argentina telah mengalahkan Korea Selatan, Nigeria, Rusia, Venezuela, dan Polandia.
Sebenarnya, dengan semakin jelasnya peran Scola, maka akan menjadi lebih mudah bagi Djordjevic mematikan permainan Argentina. Djordjevic dan ”Raksasa Serbia”, Boban Marjanovic, tinggal mengunci Scola.
Menanti kejutan Polandia
Pada laga kedua Spanyol akan bertemu dengan Polandia. Spanyol yang secara mengejutkan mampu mengalahkan Serbia juga akan menghadapi kejutan-kejutan Polandia.
Para pengamat basket mengangkat topi bagi pelatih Polandia asal Amerika Serikat, Mike Taylor. Taylor telah menangani tim nasional Polandia sejak 2014. Ia mampu meloloskan Polandia ke babak 8 besar.
Bisa masuk babak 8 besar menjadi pengalaman dan kejutan luar biasa bagi Polandia sejak 52 tahun pentas Piala Dunia Basket digelar. Sentuhan Taylor mampu membuat anak-anak asuhnya berkembang dan mengutamakan permainan tim.
Polandia memiliki Mateusz Ponitka dan Adam Wacynszki yang tidak hanya mampu menjadi pemain bertalenta individual yang mumpuni. Kedua pemain itu juga mampu memimpin dan menginspirasi rekan-rekannya.
Namun, kali ini Polandia akan berhadapan dengan Spanyol yang pernah mengantongi gelar juara dunia FIBA 2006. Pada Piala Dunia FIBA 2019 ini Spanyol juga merupakan salah satu tim yang belum terkalahkan. Spanyol telah mengalahkan Tunisia, Puerto Riko, Iran, Serbia, dan Italia.
Spanyol juga diperkuat para pemain yang bermain di pentas NBA. Mereka adalah Marc Gasol (Toronto Raptors), Ricky Rubio (Phoenix Suns), dan kakak-beradik Hernangomez.
Maka tidak mengherankan, di atas kertas Spanyol memang sangat unggul. Banyak petaruh yang menjagokan Spanyol.