Misi Balas Dendam Australia dan Adu Strategi Argentina-Perancis
Jumat ini, Piala Dunia FIBA 2019 di China masuk babak semifinal. Tim nasional basket Australia akan melawan Spanyol, sedangkan Argentina akan berhadapan dengan Perancis.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
BEIJING, JUMAT - Piala Dunia FIBA 2019 di China kini masuk babak semifinal. Empat tim akan berebut tiket ke final pada Jumat (13/9/2019) sore dan malam waktu China. Tim nasional basket Australia akan melawan Spanyol, sedangkan Argentina akan berhadapan dengan Perancis.
Australia dan Spanyol akan berlaga di Wukesong Arena, Beijing, pada Jumat sore. Pada malam harinya, Argentina akan berjumpa Perancis.
Laga melawan Spanyol, merupakan misi balas dendam Australia. Pada Olimpiade 2016 di Rio de Jenairo, Australia kalah memperebutkan medali perunggu dari Spanyol.
Sedangkan pertarungan kedua yang mempertemukan Argentina dan Perancis menjadi laga adu gengsi. Argentina jauh berpengalaman di pentas Piala Dunia FIBA yang berlangsung sejak 1950 di Argentina. Saat itu, Argentina menjadi pemenangnya.
Pada kejuaraan dunia FIBA 2002 lalu, Argentina juga menjadi pemenang kedua. Waktu itu, Argentina menyerah 84-77 dari Yugoslavia. Pada Piala Dunia FIBA 2019, Argentina juga berhasil menyingkirkan Serbia yang dihuni pemain-pemain berpostur tinggi.
Pelatih Argentina Sergio Hernandez mampu meracik strategi yang tepat untuk mengalahkan Serbia. Dia meracik pengaturan bola dan membangun kerja sama tim melalui Facundo Campazzo, point guard Argentina, dan Luis Scola, power forward Argentina.
Cara itu cukup efisien, sehingga membuat Campazzo mampu bergerak bebas untuk mengatur aliran bola timnya. Sementara, Scola yang saat ini berusia 39 tahun, masih tetap menjadi gudang poin Argentina.
Laga antara Perancis dan Argentina itu diperkirakan berjalan seru dan ketat. Pelatih Perancis Vincent Collet telah membaca pola permainan Argentina. Dengan strategi yang dirancangnya, Collet tetap akan bertumpu pada dua pemain andalannya, Evan Fournier dan Rudy Gobert.
Keduanya telah diminta untuk menjaga Campazzo dan Scola. Collet berpesan kepada para pemainnya agar tidak memberikan ruang pergerakan maupun ruang tembak bagi Campazzo dan Scola.
Collet juga tetap mengandalkan Rudy Gobert sebagai gudang poin Perancis. Gobert diharapkan dapat mencetak double-double, seperti sejumlah laga sebelumnya.