Ajang Formula E Mendorong Inovasi Kendaraan Listrik
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
Ajang balap mobil internasional dipercaya memiliki peran besar dalam mendorong berbagai inovasi yang kemudian diterapkan dalam kendaraan umum yang digunakan masyarakat sehari-hari. Penyelenggaraan balap mobil listrik Formula E sejak 2014 misalnya berkontribusi dalam menghasilkan sejumlah terobosan teknologi mobil masa depan yang ramah lingkungan, seperti daya baterai yang tahan lebih lama.
Seperti diumumkan pekan lalu oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta CEO FIA Formula E Alberto Longo, Jakarta akan menjadi tuan rumah balap Formula E pada 6 Juni 2020 di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Detil lintasannya belum diputuskan. Menurut rencana, Jakarta akan menyelenggarakaan Formula E selama lima tahun berturut-turut.
“Formula E merupakan tempat berinovasi banyak produsen mobil listrik. Sebelumnya, ada banyak teknologi mobil yang lahir dari ajang balap mobil internasional Formula One, karena biaya research and development (riset penelitian dan pengembangan) yang tinggi,” kata Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI), Sadikin Aksa, ketika dihubungi pada Senin (23/9/2019), di Jakarta.
Menurutnya, anggaran riset dan pengembangan produsen mobil ketika berpartisipasi dalam suatu ajang balap mobil internasional bisa mencapai 100-200 juta dollar AS. “Biaya riset suatu tim pun ada batasnya. Kalau tidak, pabrik mobil yang anggaran research and development-nya gede pasti menang terus,” tambah Sadikin.
Rata-rata pabrik mobil internasional, kata Sadikin, berinovasi melalui ajang balap mobil internasional. Hasil inovasi itu pun kemudian bisa diaplikasikan pada mobil yang dijual kepada publik. Teknologi gearbox yang kini digunakan mobil biasa untuk memberikan kecepatan misalnya, merupakan hasil inovasi dari riset yang dikembangkan untuk mobil balap Formula One.
“Ada banyak yang beranggapan bahwa balap mobil itu tempat buang-buang duit. Padahal bukan. Duit-duit itu digunakan untuk riset,” ujar Sadikin.
Kekuatan baterai
Untuk ajang Formula E, sudah ada beberapa terobosan teknologi yang dihasilkan. Pada musim kelima Formula E yang berlangsung pada Desember 2018 hingga Juli 2019, mobil balap listrik memiliki kemampuan baterai yang lebih tinggi dibanding sebelumnya. Seperti dilaporkan New York Times, kekuatan baterai meningkat dari 200 kilowatts menjadi 250 kilowatts dan mampu mengeluarkan hingga 335 tenaga kuda.
Pada musim kelima Formula E yang berlangsung pada Desember 2018 hingga Juli 2019, mobil balap listrik memiliki kemampuan baterai yang lebih tinggi dibanding sebelumnya
Hal tersebut memungkinkan mobil balap untuk terus berbalapan hingga akhir, tanpa harus ganti mobil atau baterai. Pada musim sebelumnya, mobil balap Formula E perlu diganti dengan mobil baru setelah 45 menit perlombaan.
Kecepatan mobil balap Formula E kini bisa mencapai 280 kilometer per jam dan mampu melakukan akselerasi dari nol hingga 60 kilometer per jam dalam 2,8 detik. Kecepatan itu meningkat dibanding musim pertama Formula E, yang kecepatan maksimal mobil balap sekitar 225 kilometer per jam.
Sadikin menambahkan, mobil balap Formula E kini disertai dengan teknologi yang mampu mengkonversi suhu panas akibat rem menjadi energi listrik. “Dalam sirkuit Formula E, ada titik hard break. Di titik itu, panas dari rem bisa digunakan untuk mengisi baterai,” katanya.
Jaguar, BMW, Audi, dan Nissan merupakan beberapa produsen mobil global yang menerjunkan mobil balap elektriknya pada musim kelima Formula E. Mercedes-Benz dan Porsche akan menampilkan mobil balapnya pada musim keenam Formula E, yang dimulai pada akhir 2019.
Memajukan teknologi
Sadikin optimis, setelah lima tahun Formula E digelar di Jakarta, teknologi kendaraan listrik bisa semakin maju dan hasil inovasinya bisa menjadi masukan bagi pemerintah. Ajang itu juga mendatangkan penonton dari luar negeri, sehingga memiliki dampak positif terhadap industri pariwisata Jakarta. Hal tersebut turut mempromosikan kawasan Monas, serta Jakarta kepada para penonton di luar negeri.
“Jadi, ajang balap mobil itu ada risetnya dan entertainment-nya. Pesan Formula E juga menarik. Selain mempromosikan kapasitas mobil listrik, ada juga upaya untuk menurunkan polusi udara,” ujar Sadikin.