Sprint masih tetap menjadi salah satu nomor cabang atletik yang menarik. Rekor dunia 100 meter masih dipegang Usain Bolt dengan waktu 9,58 detik.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
Sprint masih tetap menjadi salah satu nomor cabang atletik yang menarik. Rekor dunia 100 meter masih dipegang Usain Bolt dengan waktu 9,58 detik.
Indonesia beruntung memiliki Lalu Muhammad Zohri (19) yang sedikit lagi bisa berlari di bawah 10,00 detik. Rekornya saat ini 10,03 detik yang didapatkan di final Seiko Golden Grand Prix, Osaka, Jepang, 19 Mei 2019.
Zohri mendapat tiket ke Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2019 Doha karena mampu melampaui limit 10,10 detik yang ditetapkan IAAF. Kejuaraan ini akan berlangsung mulai Jumat (27/9/2019) hingga 6 Oktober 2019.
Pada kejuaraan ini, Zohri akan mendapatkan tantangan berat. Sebab, hampir sebagian besar lawannya merupakan sprinter yang sudah mampu berpacu di bawah 10,00 detik.
Salah satu andalan Amerika Serikat, Christian Coleman, memiliki rekor yang mencapai 9,79 detik, yang diraihnya di Brussels tahun 2018.
Salah satu sprinter tercepat musim ini, yakni Divine Oduduru, atlet Nigeria yang baru berusia 22 tahun. Oduduru memiliki catatan waktu mencapai 9,86 detik di Kejuaraan Antar-Mahasiswa Amerika Serikat (NCAA).
Hanya memang pertarungan antarmahasiswa jauh berbeda dengan sprinter profesional. Itu sebabnya ketika Oduduru terjun ke dunia profesional, catatan waktunya hanya mencapai 10,26 detik di Paris, Perancis, baru-baru ini.
Akani Simbine (26) menjadi salah satu sprinter Afrika yang mungkin bakal menjadi salah satu pesaing terberat di nomor 100 meter ini.
Mengingat sprinter Afrika Selatan ini selain mampu masuk urutan kelima di Olimpiade Rio 2016, catatan waktunya di Liga Berlian IAAF baru lalu sudah mampu mencapai 9,93 detik.
Sementara juara Eropa, Zharnel Hughes (24), memiliki rekor 9,91 detik. Kanada datang dengan andalannya, Aaron Brown, yang musim ini mampu mencatat waktu 9,96 detik.
Yang paling berpengalaman sekaligus menjadi juara bertahan adalah Justin Gatlin (37) dengan torehan waktu 9,87 detik.
Adapun Yohan Blake (29) yang kini menjadi penerus ”kerajaan sprinter” Jamaika, dan pernah mengalahkan Bolt di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2011 Daegu, memiliki waktu terbaik 9,69 detik.
Abdul Hakim Sani Brown, sprinter muda berdarah Ghana kelahiran Kitakyushu, Jepang, memiliki waktu 9,97 detik.
Adapun Arthur Gue Cisse (22), pemenang rekor nasional Pantai Gading, memiliki rekor 9,93 detik yang diraihnya di Leverkusen, Jerman, 24 Juli 2019.