Federasi Asosiasi Atletik Internasional atau IAAF memastikan nomor lomba maraton putri Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha, Qatar, akan tetap digelar tengah malam ini.
Oleh
Korano Nicolash LMS
·2 menit baca
AP PHOTO/HASSAN AMMAR
Foto yang menunjukkan sekeliling Stadion Internasional Khalifa menjelang Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha, Qatar, Kamis (26/9/2019).
DOHA, JUMAT - Federasi Asosiasi Atletik Internasional atau IAAF memastikan nomor lomba maraton putri Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Doha, Qatar, akan tetap digelar tengah malam ini. Sebanyak 69 atlet dari berbagai negara akan berlari di saat sebagian orang terlelap. Tak hanya itu, mereka akan berlari di tengah suhu udara yang tinggi, sekitar 30 derajat Celcius.
IAAF bersama panitia lokal telah mengambil langkah-langkah guna membantu atlet dalam menghadapi suhu udara yang tinggi. Salah satunya, menambah jumlah titik penyegaran di sepanjang lintasan maraton. Kemudian merekrut ahli medis terkemuka. Selain itu, mengintensifkan komunikasi antara dokter medis IAAF dengan dokter masing-masing tim.
Stephane Bermon, Delegasi Medis IAAF, mengatakan suhu udara terus dipantau sepanjang hari. Hasil pantauan akan dibagikan kepada tim sebelum lomba dimulai. Tak hanya itu, hasil pantauan menjadi dasar menentukan dimulainya lomba. Saat ini, lomba dijadwalkan dimulai pukul 22.30 waktu Doha. Namun bisa berubah jika ada rekomendasi dari Delegasi Medis IAAF.
REUTERS/FABRIZIO BENSCH
Stadion Internasional Khalifa di Doha, Qatar, yang akan menjadi arena penyelenggaraan Kejuaraan Dunia Atletik 2019 dilihat dari udara, Selasa (24/9/2019).
Sementara itu, dari nomor lomba lari 100 meter puteri, tak sedikit yang meragukan atlet yang tampil akan bisa menaklukkan rekor dunia yang hingga kini dipegang oleh Florence Griffith-Joyner.
Rekor Florence, 10,49 detik sedangkan dua sprinter andalan Jamaika, Shelly Ann Fraser-Pryce dan Elaine Thompson yang namanya berada di urutan satu dan dua entry lists IAAF, catatan waktu terbaiknya baru mencapai 10,73 detik.
Selain keduanya, yang berpotensi pula meraih medali emas di nomor ini adalah Dina Asher-Smith. Kemudian sprinter putri Pantai Gading, Marie-Josee Ta Lou, peraih medali perak nomor 100 meter dan 200 meter di Kejuaraan Dunia Atletik IAAF 2017 London. Selanjutnya, Murielle Ahoure, rekan senegara Marie-Josee Ta Lou, yang musim ini memiliki catatan waktu terbaik 10,93 detik.
Partai final 100 meter putri ini akan digelar pada hari ketiga Kejuaraan Dunia Atletik 2019, pukul 23.20 Minggu (29/9) malam waktu Doha, di Stadion Internasional Khafila, Doha, Qatar.
