Tajay Gayle, atlet lompat jauh Jamaika jadi penyumbang medali emas pertama untuk negaranya setelah lompatan terbaiknya, 8,69 meter, tidak mampu tersentuh ke-11 lawannya, di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 Doha.
Awalnya sebagian besar pecinta atletik memperkirakan Juan Miguel Echevarria akan menjadi juara dunia. Sebab, Enchevarria belum terkalahkan dalam sejumlah kejuaraan yang diikutinya, sejak Mei lalu.
“Saya hanya fokus pada satu hal. Saya tidak membiarkan apa pun mengganggu atau mengalihkan perhatian saya,” tutur Gayle kepada wartawan, seperti dikutip dari iaaf.org.
Medali emas Gayle ini seakan menjadi oase di padang pasir Jamaika yang kini tengah mengalami regenerasi di cabang atletiknya. Setelah kepergian Usain Bolt, Jamaika masih belum memperlihatkan keunggulan mereka di nomor sprint.
Echevarria mengawali lompatannya dengan 8,25 meter. Namun lompatan pertama Tajay Gayle langsung mencapai 8,46 meter.
Pada lompatan berikutnya, Engevarria ternyata tidak mampu melampaui apa yang dicapai Gayle. Sebaliknya, Tajay Gayle, pada lompatan ke empat mencapai 8,69 meter.
Setelah semuanya menyelesaikan 6 kesempatan, keluar sebagai juara adalah Tajay Gayle dengan lompatan sejauh 8,69 meter.
Medali peraknya direbut Jeff Henderson dan medali perunggu diraih Juan Miguel Echevarria.