Malaika Mihambo Menjadi Malaikat Penyelamat Jerman
Mihambo membawa medali emas kedua Jerman setelah sebelumnya disumbangkan oleh Niklas Kaul dalam nomor dasa lomba. Perolehan ini membuat Jerman menempati posisi ke-7 setelah meraih dua medali emas.
Oleh
Korano Nicolash
·2 menit baca
AFP/ANTONIN THUILLIER
Atlet Indonesia, Maria Natalia Londa, berlaga dalam nomor lompat jauh putri Kejuaraan Dunia Atletik 2019 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Qatar, Sabtu (5/10/2019). Atlet Jerman, Malaika Mihambo, meraih medali emas setelah melompat sejauh 7,30 meter.
DOHA, MINGGU - Jerman baru meraih satu medali emas dalam nomor dasar lomba Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 di Doha, Qatar. Tampaknya negara yang kerap melahirkan jawara pada nomor lapangan atletik tersebut tengah mengalami masa paceklik medali.
Kontingen Jerman akhirnya mendapatkan medali emas dari nomor lapangan setelah atlet lompat jauh putri, Malaika Mihambo, menorehkan lompatan sejauh 7,30 meter di Stadion Internasional Khafila, Doha, Minggu (6/10/2019) malam. Mihambo pun menjadi malaikat penyelamat Jerman.
Mihambo membawa medali emas kedua Jerman setelah sebelumnya disumbangkan oleh Niklas Kaul dalam nomor dasa lomba. Perolehan ini membuat Jerman menempati posisi ke-7 setelah meraih dua medali emas.
Peringkat negara-negara peraih medali dipimpin Amerika Serikat dengan 14 medali emas, 11 perak, dan 4 perunggu; diikuti Kenya (5-2-4), Jamaika (3-5-4), China (3-3-3), Ethiopia (2-5-1), serta Inggris dan Irlandia Utara (2-3-0).
"Ini luar biasa. Ini adalah kompetisi yang sulit, tetapi saya sangat senang karena bisa melewatinya,” tutur Mihambo, yang mampu menambah lompatannya 14 centimeter di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019.
Mihambo sebenarnya mengawali lompatannya sejauh 6,52 meter pada kesempatan pertama. Hasil itu dibawah Ese Brume dari Nigeria yang melompat sejauh 6,83 meter.
Kompas
Ilustrasi - Jurnalis memotret pemenang nomor loncat galah putri yang tampil sebagai atlet netral, Anzhelika Sidorova, setelah meraih kemenangan di Kejuaraan Atletik Dunia IAAF 2019 di Doha, Qatar, Minggu (29/9/2019).
Pada kesempatan ke-2, Brume melompat sejauh mencapai 6,91 meter dan memimpin sementara karena Mihambo pun terkena diskualifikasi. Baru pada lompatan ketiga, Mihambo melompat sejauh 7,30 meter dan menjadi pemenang.
“Ada momen yang sangat ketat bagi saya, ketika akan melakukan lompatan ketiga. Ada dorongan kalau upaya ketiga ini harus berhasil,” tutur Mihambo kepada wartawan, seperti yang juga dikutip iaaf.org.
Tentu hal ini memperlihatkan kualitas Mihambo, mengingat tidak ada satupun dari 11 finalis lompat jauh lainnya yang bisa melakukan lompatan sejauh 7,00 meter. Prestasi ini membawa Mihambo berada di urutan ke-12 atlet lompat jauh putri dunia.
