Adu Penalti Pertemukan Persita dan Persik di Final Liga 2 2019
Adu penalti terjadi dalam dua laga empat tim semifinalis Liga 2 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (22/11/2019) malam. Hasilnya, Persik Kediri akan menghadapi Persita Tangerang di laga puncak.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
GIANYAR, KOMPAS – Adu penalti terjadi dalam dua laga yang mempertemukan empat tim semifinalis Liga 2 2019 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (22/11/2019) malam. Hasilnya, Persik Kediri akan menghadapi Persita Tangerang di final Liga 2 2019 sedangkan Persiraja Banda Aceh bertemu Sriwijaya FC di perebutan juara ketiga.
Dalam laga semifinal di Stadion Dipta, Gianyar, terlebih dahulu digelar laga antara Sriwijaya FC kontra Persita Tangerang. Laga antara kedua tim itu berakhir dengan adu penalti setelah kedua tim sama-sama tidak menghasilkan gol hingga babak tambahan 2 x 15 menit.
Persita Tangerang juga tidak mampu memanfaatkan keunggulan jumlah pemain menyusul diusirnya seorang pemain Sriwijaya FC, yakni Bobby Satria, di menit ke-103 setelah mendapatkan kartu kuning kedua.
Untuk menentukan tim yang lolos, laga antara Sriwijaya FC dan Persita Tangerang langsung dilanjutkan dengan adu penalti. Hasilnya, Persita Tangerang menciptakan tiga gol sedangkan Sriwijaya FC menghasilkan dua gol. Penjaga gawang Persita Tangerang Annas Fitranto membuat dua penyelamatan dalam drama adu penalti itu.
“Saya mengapresiasi semua pemain,” kata Widodo Cahyono Putro, pelatih Persita Tangerang, mengomentari hasil laga semifinal. Widodo menyatakan dirinya sudah menyiapkan pemain Persita Tangerang menghadapi kemungkinan adu penalti dalam pertandingan yang menentukan lolos atau tidaknya Persita Tangerang sebagai tim promosi di Liga 1.
Laga berikutnya mempertemukan Persik Kediri dengan Persiraja Banda Aceh. Hasil pertandingan antara Persik Kediri dan Persiraja Banda Aceh juga ditentukan melalui adu penalti setelah kedua tim itu sama-sama tidak menciptakan gol hingga perpanjangan waktu.
Kemenangan Persik Kediri atas Persiraja Banda Aceh dalam adu penalti ditentukan penyerang Wimba Sutan Fanosa. Persik Kediri mencetak lima gol dari enam penalti sedangkan Persiraja Banda Aceh menciptakan empat gol. Wimba yang menjadi algojo ke enam dalam adu penalti itu sukses melesakkan bola ke gawang Persiraja Banda Aceh yang dijaga Fakhrurrazi.
Pemain Persik Kediri Wimba Sutan Fanosa mengaku bersyukur dapat meloloskan Persik Kediri ke final dan membawa tim berjuluk "Macan Putih" itu mencapai promosi ke Liga 1 untuk musim kompetisi mendatang. Wimba menilai pertandingan antara Persik Kediri dan Persiraja Banda Aceh di putaran semifinal itu merupakan laga yang adil. “Kedua tim jual beli serangan. Ini pertandingan yang bagus dan fair,” ujar Wimba.
Adapun pelatih Sriwijaya FC Kas Hartadi mengaku akan menyiapkan diri menghadapi Persiraja Banda Aceh pada perebutan juara ketiga yang dijadwalkan Senin (25/11) di Stadion Dipta, Gianyar. “Kami masih berpeluang lolos untuk promosi ke Liga 1 asalkan menang dan menjadi juara ketiga,” kata Hartadi.
Pelatih Persiraja Banda Aceh Hendri Susilo menyatakan mereka akan berusaha semaksimal mungkin menghadapi Sriwijaya FC di partai terakhir. “Saya respect ke pemain yang selama 2 x 45 menit kemudian ditambah 2 x 15 menit menunjukkan permainan yang konsisten,” ujar Hendri dalam jumpa pers seusai pertandingan.