Arsenal gagal memperoleh kemenangan dalam sembilan pertandingan berturut-turut. Catatan tersebut merupakan yang terburuk sejak 1977. Mereka terdampar di peringkat ke-10 dengan 19 poin dan berjarak 10 poin dari Chelsea.
Oleh
Prayogi dwi sulistyo
·3 menit baca
LONDON, JUMAT — Arsenal sudah saatnya segera mencari pelatih baru setelah memecat Unai Emery pada pekan lalu. Pada pertandingan Liga Inggris, Jumat (6/12/2019), ”The Gunners” untuk pertama kali tumbang dari Brighton & Hove Albion di kandang sendiri.
Kekalahan ini membuat Arsenal gagal memperoleh kemenangan dalam sembilan pertandingan berturut-turut. Catatan tersebut merupakan yang terburuk sejak 1977. Mereka terdampar di peringkat ke-10 dengan 19 poin dan berjarak 10 poin dari Chelsea yang menghuni peringkat ke-4.
Di hadapan 60.164 penonton yang memadati Stadion Emirates, London, Arsenal terlihat tak berdaya melawan Brighton sehingga kalah 1-2. Di akhir laga, pendukung mereka mencibir permainan Arsenal. Mereka ingin segera mendapatkan manajer baru jika tidak ingin Arsenal terus merosot.
Desakan para pendukung tersebut sejak Arsenal bermain imbang 2-2 melawan Norwich City pada pekan lalu. Arsenal belum menunjukkan tanda-tanda akan merekrut manajer baru. Mereka masih memercayai Freddie Ljungberg sebagai manajer sementara.
Padahal, beberapa pelatih telah dikaitkan dengan Arsenal, seperti Brendan Rodgers, Massimiliano Allegri, Mauricio Pochettino, dan Eddie Howe. Mantan kapten Arsenal, Patrick Vieira, yang saat ini melatih Nice di Liga Perancis juga dikaitkan dengan klub berlogo meriam tersebut.
Melalui media sosial, para pendukung Arsenal mengkritik strategi Ljungberg yang memasang bek Shkodran Mustafi dan gelandang Granit Xhaka saat bertemu Norwich. Kedua pemain tersebut dianggap sebagai pemain gagal.
Mereka juga menganggap Ljungberg tidak becus menduduki posisi yang ditinggalkan Emery. Kekalahan melawan Brighton membuat ejekan pendukung Arsenal kepada Ljungberg semakin kencang.
Pada babak pertama, Brighton sangat mendominasi permainan. Mereka unggul melalui tendangan bek Adam Webster.
Babak kedua, penyerang Alexandre Lacazette mampu menyamakan kedudukan, bahkan David Luiz sempat membuat Arsenal unggul sementara. Namun, golnya tidak sah karena Luiz berada dalam posisi offside. Seketika harapan pemain Arsenal runtuh setelah sundulan Neal Maupay pada menit ke-80 membobol gawang Bernd Leno.
Ljungberg pun memahami, Arsenal bermain sangat buruk di babak pertama. ”Kami tidak terlihat di babak pertama, kami sangat pasif, dan kami tidak bergerak,” ujar salah satu pemain yang menjadi bagian dari skuad ”The Invincibles” saat Arsenal memenangi gelar juara Liga Inggris pada 2004 tersebut.
Kami tidak terlihat di babak pertama, kami sangat pasif, dan kami tidak bergerak.
Menurut Ljungberg, para pemainnya kehilangan kepercayaan diri sehingga takut mengejar bola. Ia berusaha memotivasi para pemainnya ketika memasuki masa jeda.
Dalam 20 menit awal babak kedua, para pemain Arsenal mulai bangkit. Namun, setelah itu, mereka kembali rapuh.
Satu-satunya cara untuk membangkitkan kepercayaan diri tersebut adalah dengan memperoleh kemenangan. ”Mereka harus mendapatkan kemenangan untuk memperoleh kepercayaan diri,” ujar Ljungberg.
Mereka harus mendapatkan kemenangan untuk memperoleh kepercayaan diri.
Bek kanan Arsenal, Hector Bellerin, mengungkapkan, Ljungberg telah memberikan semangat di ruang ganti. Timnya juga telah berusaha untuk menciptakan peluang dan bertahan dengan baik. Namun, mereka gagal menciptakan gol lebih banyak.
Pada pertandingan ini, Arsenal melepaskan delapan tendangan dan lima di antaranya tepat sasaran. Sementara Brighton mampu melepaskan 13 tendangan dan 10 di antaranya tepat sasaran.
Berkat performa buruk Arsenal itu, Brighton memperoleh kemenangan pertama menempati peringkat ke-13. Mereka semakin menjauh dari zona degradasi.
Manajer Brighton Graham Potter bangga dengan permainan anak didiknya. Mereka berani menekan lawan dan berhasil menciptakan peluang lebih banyak dibandingkan dengan Arsenal. Kemampuan tersebut membuat timnya berhasil memperoleh kemenangan atas tim lawan yang diisi oleh pemain dengan kualitas lebih baik.
”Luar biasa mendapatkan tiga poin di sini. Mereka menguasai permainan dengan baik melawan beberapa pemain berbakat dan kualitasnya sedikit lebih bagus dari kami. Mungkin (kemenangan) ini memberikan kami kepercayaan diri bahwa kami berada di jalan yang tepat,” ujar Potter. (REUTERS/AFP/AP)