Liverpool mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2019 setelah mengalahkan klub asal Brasil, Flamengo, dengan skor 1-0 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Minggu (22/12/2019) dini hari.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
DOHA, MINGGU — Liverpool berhasil mengakhiri penantian panjang selama 127 tahun untuk bisa mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub setelah mengalahkan klub asal Brasil, Flamengo, dengan skor 1-0 di Stadion Internasional Khalifa, Doha, Minggu (22/12/2019) dini hari. Untuk mencapai impian tersebut, ”The Reds” harus berjuang hingga 120 menit dengan situasi skuad yang tidak stabil.
Liverpool tiga kali gagal dalam ajang Piala Dunia Antarklub yang sebelumnya bernama Piala Interkontinental, yakni tahun 1981, 1984, dan 2005. Kemenangan tahun ini sekaligus ajang pembalasan setelah mereka dikalahkan Flamengo pada 1981 dengan skor 0-3.
Raihan trofi Piala Dunia Antarklub semakin mempertegas mereka sebagai klub terbaik di dunia pada tahun ini. Sebelumnya, mereka berhasil menjuarai Liga Champions dan Piala Super Eropa.
Untuk bisa meraih trofi tersebut, Liverpool harus berjuang keras. Di babak semifinal, mereka harus susah payah hingga 91 menit untuk bisa mengalahkan klub asal Meksiko, Monterrey, yang merupakan wakil Amerika Utara dan Tengah dengan skor 2-1.
Di partai final, Liverpool harus bekerja hingga 120 menit untuk dapat menaklukkan Flamengo. Penyerang asal Brasil, Roberto Firmino, menjadi penentu kemenangan Liverpool dalam dua pertandingan tersebut.
”Perasaan yang luar biasa untuk memenangi trofi dan gelar dunia lainnya. Ini adalah buah dari kesuksesan kami di Liga Champions. Kami datang ke sini untuk menang. Ini tidak mudah dan saya senang dengan kemenangan,” ujar Firmino.
Perjalanan berat Liverpool dimulai sejak sebelum turnamen ini berlangsung. Mereka harus melalui rangkaian jadwal padat selama bulan Desember dalam ajang Liga Inggris, Liga Champions, dan Piala Liga Inggris.
Liverpool pun harus mengorbankan Piala Liga Inggris untuk bisa fokus di Piala Dunia Antarklub sehingga mereka menurunkan para pemain muda ketika takluk 0-5 dari Aston Villa.
Pada pertandingan semifinal Piala Dunia Antarklub, kebugaran bek andalan Liverpool, Virgil van Dijk, bermasalah. Manajer Liverpool Juergen Klopp pun menyulap gelandang sekaligus kapten, Jordan Henderson, menjadi bek bersama dengan Joe Gomez.
Situasi tersebut masih berlangsung jelang partai final. Van Dijk dikabarkan belum bisa berlatih bersama tim sehingga mereka memanggil pemain muda, seperti Sepp van den Berg, Ki-Jana Hoever, dan Harvey Elliott, yang baru bertanding di Piala Liga Inggris untuk bergabung ke Qatar.
Akan tetapi, pada akhirnya Van Dijk bisa berjuang bersama rekan-rekannya di partai final untuk menjadi tembok kokoh di barisan pertahanan. Pengaruh Van Dijk sangat penting untuk menahan serangan dari para pemain Flamengo.
Sepanjang laga, Flamengo bisa menguasai bola hingga 53 persen. Namun, berkat kesigapan lini pertahanan Liverpool, Flamengo hanya bisa melepaskan tiga tendangan ke gawang dari 15 kali percobaan.
Prestasi yang diraih Liverpool juga sangat berarti bagi Klopp. Ia menjadi manajer Liverpool asal Jerman pertama yang berhasil mengangkat piala ini. Klopp berhasil meraihnya pada pertandingan ke-238 bersama Liverpool.
”Saya katakan sebelumnya, saya tidak tahu bagaimana rasanya dan sekarang saya bisa mengatakan, ini luar biasa. Ini luar biasa karena kami melakukan banyak hal bagus dan semua orang berada dalam situasi sulit. Ada banyak pertunjukan sensasional dan bagus,” ujar Klopp.
Hasil yang diraih Liverpool menambah panjang dominasi klub Eropa di ajang ini setelah mereka menjadi juara sejak 2013. Sebelumnya, Bayern Muenchen, Real Madrid, dan Barcelona berhasil mengangkat trofi serupa.
Meski demikian, Flamengo berhasil membuktikan bahwa kekuatan klub asal Amerika Selatan, khususnya Brasil, setara dengan tim Eropa. Mereka tidak lagi dipandang hanya sebagai pemasok pemain bagi klub Eropa.
Liverpool belum bisa tenang meski mereka berhasil mencetak gol pada menit ke-99. Mereka terlihat masih cemas karena Flamengo memiliki pengalaman untuk mengembalikan keadaan.
Flamengo berhasil menjadi juara Copa Libertadores—kompetisi antarklub di Amerika Selatan—dan lolos ke final Piala Dunia Antarklub setelah mampu mengalahkan lawannya dalam posisi tertinggal lebih dahulu.
Situasi tersebut hampir terjadi dalam pertandingan ini ketika serangan balik Flamengo dalam 15 menit terakhir membuat khawatir para pendukung Liverpool.
Di menit ke-118, Flamengo memiliki kesempatan untuk menyamakan kedudukan ketika pemain pengganti Lincoln mengancam gawang Liverpool. Namun, tendangan pemain 19 tahun tersebut melambung di atas gawang Liverpool yang dijaga kiper asal Brasil, Alisson Becker.
Pelatih Flamengo Jorge Jesus mengaku bangga dengan kinerja timnya meskipun gagal meraih trofi. Menurut Jesus, anak didiknya berhasil mengimbangi permainan Liverpool yang merupakan tim terkuat di Eropa.
”Kita tidak boleh lupa bahwa Liverpool adalah tim terkuat di Eropa. Kami setara dengan Liverpool dan tidak menghadapi masalah dalam 95 menit pertama. Kami bisa mengendalikan pertandingan untuk beberapa saat,” ujar pelatih asal Portugal tersebut. (AFP/REUTERS)