Barisan pemain muda Liverpool, plus Takumi Minamino, menyingkirkan Everton di Piala FA Inggris, Senin dini hari WIB. Kemenangan 1-0 itu menyiratkan melimpahnya talenta di “The Reds” saat ini.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
LIVERPOOL, SENIN – Bill Shankly, manajer legendaris Liverpool di era 1970-an, pernah berkata, hanya ada dua tim terbaik di Merseyside. Kedua tim itu adalah Liverpool dan skuad pelapisnya. Perkataan Shankly saat itu, yang sebetulnya adalah lelucon, menjadi relevan pada derby Merseyside di babak ketiga Piala FA Inggris yang berakhir Senin (6/1/2020) dini hari.
Pada derby itu, Liverpool membekap Everton 1-0. Menariknya, pada laga di Anfield itu, tidak ada nama-nama tenar yang membuat Liverpool menjelma klub terbaik di Eropa dan dunia saat ini seperti Mohamed Salah, Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Virgil van Dijk. Di laga itu, “The Reds” tampil sangat berbeda, yaitu hampir seluruhnya diperkuat para “bocah”.
Menghadapi Everton, tim yang tampil nyaris dengan kekuatan terbaiknya dan barisan pemain senior, Manajer Liverpool Juergen Klopp justru menurunkan skuad muda. Mayoritas pemain The Reds yang tampil di laga itu bahkan belum berusia 20 tahun seperti Curtis Jones (18), Harvey Elliott (16), dan Neco Williams (18).
Namun, di luar dugaan, Liverpool tampil solid dan menang 1-0 pada laga yang juga menandai debut pemain barunya, Takumi Minamino, itu. Tim tuan rumah menang berkat gol spektakuler Jones, pemain muda yang berposisi gelandang, pada menit ke-17. Kemenangan itu memperpanjang supremasi Liverpool atas Everton.
The Reds tidak pernah kalah dari rival sekotanya itu di Anfield dalam 7.405 hari atau sejak 1999. Di berbagai arena, The Reds juga tidak terkalahkan dari Everton sejak 2010. Tak hanya itu, sepanjang musim ini, Everton telah dua kali kalah dari Liverpool. Sebelumnya, Everton yang kini ditangani manajer kaya pengalaman, Carlo Ancelotti, juga digilas 2-5 di Liga Inggris pada Desember lalu.
Klopp pun mengapresiasi performa pasukan mudanya yang mayoritas adalah jebolan akademi The Reds seperti Jones. Mereka melunasi kepercayaan Klopp, manajer yang sangat konsisten menurunkan para pemain mudanya di kompetisi kelas kedua di Inggris seperti Piala FA dan Piala Liga itu. Para bocah itu sebelumnya juga diturunkan di laga kontra Aston Villa pada perempat final Piala Liga, Desember lalu.
Namun, sayangnya, di laga itu, skuad Liverpool muda dihajar 0-5. Klopp sendiri tidak ikut memimpin tim mudanya pada laga itu. Ia dan mayoritas pemain senior tengah mengikuti Piala Dunia Antarklub di Qatar. Meskipun demikian, Klopp menilai pasukan mudanya seperti Jones kini perlahan kian matang dan percaya diri.
Ia bahkan menyebut pemain seperti Jones laik tampil di skuad inti The Reds. “Pemain yang sulit dipercaya. Saya telah mengenalnya (Jones) selama 3,5 tahun. Dia telah mengambil langkah besar, padahal usianya baru 18 tahun. Ia masih bisa berkembang dan banyak hal bisa dipelajarinya. Namun, saya tidak sabar melihatnya di tim utama,” tutur Klopp.
Jones kini tercatat sebagai pemain paling muda pertama yang mencetak gol di derbi Merseyside setelah Robbie Fowler pada laga 1994 silam. Mantan striker Liverpool itu berusia 18 tahun dan 338 hari saat itu. Adapun Jones hanya kalah dua hari dari Fowler saat mencetak gol kemenangan The Reds pada derbi Merseyside, kemarin.
“Banyak pemain berkelas dunia di tim ini dan saya telah belajar banyak. Namun, saya juga telah menunjukkan apa yang bisa saya lakukan ketika dipercaya tampil,” ujar Jones yang berharap bisa menembus skuad utama The Reds suatu hari nanti.
Debut Minamino
Mimpi Jones itu tidaklah akan mudah sebab ia harus bersaing dengan banyak pemain The Reds saat ini, termasuk Minamino yang menjalani debutnya bersama Liverpool, kemarin. Meskipun tidak menyumbang gol maupun asis, Klopp memuji penampilan pemain serba bisa asal Jepang itu. Saat melawan Everton, Minamino diturunkan sebagai striker.
Pemain yang dibeli Liverpool seharga 7,25 juta poundsterling atau Rp 133 miliar dari Red Bull Salzburg itu sebetulnya nyaris mencetak gol pada debutnya itu. Sayang, bola hasil bidikannya sedikit meleset dari gawang pada laga itu. “Super, luar biasa. Ia bermain seperti yang kami inginkan. Tidak mudah menjalani laga debut di tim yang telah mapan,” tutur Klopp kemudian.
Sementara itu, bagi Everton, kekalahan itu seolah mengakhiri bulan madu singkatnya bersama Ancelotti. Mantan pelatih Napoli itu sempat menjalani debutnya di Everton dengan gemilang. Dua laga awal di klub barunya itu selalu dilewati dengan kemenangan, yaitu kontra Burnley dan Newcastle United pada ajang Liga Inggris. Namun, dua laga berikutnya, Everton selalu kalah. Sebelumnya, mereka juga dibekap Manchester City.
“Saya sebetulnya tidak terbiasa berbicara dengan pemain seusai laga. Namun, saya akan membahasnya dengan mereka setelah ini (kekalahan). Kami tidak mampu menjaga ide bermain yang sama, baik di babak kedua maupun pertama, laga ini,” tutur Ancelotti dalam jumpa pers seusai laga itu.
Liverpool melengkapi sejumlah tim-tim unggulan yang sebelumnya telah meraih tiket ke babak keempat Piala FA. Klub-klub unggulan itu antara lain Manchester City, Chelsea, dan Leicester City. Adapun tim-tim besar lainnya, seperti Manchester United dan Tottenham Hotspur, harus menjalani laga ulang (replay) setelah hanya bermain imbang di babak ketiga. (AFP/Reuters)