Gregoria Mariska Tunjung diharapkan bisa meningkatkan konsistensi permainannya, terutama menjaga irama dan pukulan, untuk meraih lebih banyak gelar dan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemain tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung mengantisipasi pertemuan dengan pemain terbaik Thailand, Ratchanok Intanon, pada laga pertama turnamen bulu tangkis Malaysia Masters. Sebagai ajang perdana yang diikuti pemain bulu tangkis dunia pada tahun ini, Gregoria harus memanfaatkan turnamen ini sebaik mungkin untuk memperbaiki peringkat dunia demi tampil di Olimpiade 2020.
Malaysia Masters 2020 merupakan rangkaian pertama BWF World Tour 2020 dengan level Super 500. Turnamen ini berlangsung di Axiata Arena, 7–12 Januari. Bermain sebagai non-unggulan, Gregoria menghadapi tantangan berat pada laga pertama melawan Ratchanok. Dalam enam kali pertemuan, Gregoria tercatat belum sekali pun mampu mengalahkan Ratchanok.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti mengatakan, sebagai juara dunia 2013, Ratchanok mempunyai keunggulan pengalaman, jam terbang, dan kematangan sebagai atlet. ”Ia berani beradu dan pukulan-pukulannya minim error,” kata Susy di Jakarta, Senin (6/1/2020).
Namun, Susy menilai, secara fisik dan teknik, Gregoria juga tidak ketinggalan. Pemain dengan peringkat ke-24 dunia itu mempunyai keunggulan pukulan yang kerap menyulitkan lawan. Di sisi lain, Gregoria punya kelemahan, yaitu kerap kesulitan menjaga irama dan kecepatan pukulan.
”Ia masih kurang stabil. Gregoria harus lebih sabar menghadapi Ratchanok,” kata Susy.
Bagi Gregoria, turnamen ini merupakan tantangan pertama tahun ini untuk berburu tiket Olimpiade 2020. Pemain berusia 20 tahun itu merupakan salah satu harapan Indonesia untuk tampil di Tokyo 2020.
Berdasarkan aturan BWF, jatah dua tiket untuk nomor tunggal bisa didapat setiap negara jika minimal dua pemain dari negara tersebut berada di peringkat 16 besar pada 30 April 2020. Saat ini, Gregoria ada di peringkat ke-24 dunia. Ia masih harus bekerja keras untuk memperbaiki peringkat.
”Kami berharap Gregoria bisa nembus 10 besar dunia, setidaknya mengamankan satu dulu tiket ke Olimpiade. Setelah itu, berusaha meloloskan Fitriani atau Ruselli (Hartawan),” ujar Susy.
Susy menilai, Gregoria masih punya peluang tampil di Olimpiade 2020. Tetapi, juara dunia yunior 2017 itu harus menunjukkan konsistensinya, mengingat pencapaian prestasi Gregoria tahun lalu masih di bawah 2018. Pencapaian terbaik Gregoria pada 2019 adalah mencapai perempat final di Selandia Baru, Taiwan, dan Korea. Di SEA Games 2019, Gregoria tersingkir di babak kedua.
Selain Gregoria, Indonesia berharap agar Fitriani dan Ruselli Hartawan juga mampu memperbaiki peringkat dunia. Di Malaysia, Fitriani akan berhadapan dengan wakil China, Cai Yan Yan, pada laga perdana. Fitriani tercatat dua kali kalah dalam dua laga dengan Cai di Denmark dan Spanyol.
Pelatih kepala tunggal putri Riony Mainaky mengatakan, Fitriani masih kerap ragu-ragu menentukan pola permainan. “Dia cenderung lebih suka bermain defense, sekarang dengan situasi lapangan yang berangin, tidak mudah main defense. Main defense kalau kurang akurat, bola bisa keluar. Saya terus mendorong agar Fitriani bisa mengatasi masalah,” ujar Riony.
Sementara itu, menurut Riony, Gregoria harus siap menghadapi siapa pun lawan termasuk Ratchanok. “Memang sering sekali harus bertemu Ratchanok, tapi inilah hasil undian, harus dihadapi Ketemu siapa pun lawan, harus dihadapi dan bisa dilewati,” ujar Riony.
Tahun lalu, Indonesia berhasil meraih satu gelar Malaysia Masters melalui ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan ganda putra dengan peringkat satu dunia itu, diharapkan bisa mempertahankan gelar tahun ini.
Pada ganda putra, selain Kevin/Marcus, tahun ini Indonesia juga mengirim pasangan senior Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso. Tunggal putra diwakili oleh Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rhustavito, dan Tommy Sugiarto.