Reinier Jesus Carvalho menjadi pemain muda berikutnya yang diburu Real Madrid. Ia menjadi bagian dari upaya Real untuk meremajakan skuad dan menatap tantangan pada masa depan.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·4 menit baca
MADRID, SENIN – Pada awal tahun 2020 ini Real Madrid semakin serius mempersiapkan skuad masa depan yang tangguh. Mereka terus mengerahkan para pemantau bakat terbaiknya untuk memburu bakat-bakat terpendam di berbagai negara. Reinier Jesus Carvalho (17), merupakan “anak ajaib” terakhir dari Brasil yang kini sedang diburu.
Perburuan Reinier belum usai karena Real baru menyelesaikan kesepakatan lisan dengan Flamengo, klub Brasil yang menjadi tempat bagi Reinier mengawali karier profesionalnya sejak tahun lalu. Dalam negosiasi yang berlangsung Sabtu (4/1/2020), Flamengo sepakat menjual Reinier seharga 30 juta euro atau sekitar Rp 468 miliar.
Tunggu saja dan lihat nanti
Proses transfer itu rencananya baru akan dilakukan pada 19 Januari 2020 ketika Reinier merayakan ulang tahunnya yang ke-18. FIFA memang sudah mengatur bahwa klub hanya boleh membeli pemain dari negara lain yang sudah berusia 18 tahun ke atas.
Aturan ini tidak berlaku apabila transfer dilakukan dalam satu wilayah, misalnya, di Uni Eropa atau orang tua pemain sudah menetap di wilayah klub pembeli. Dalam hal ini, Real berusaha mematuhi aturan agar tidak terkena sanksi seperti yang dialami Chelsea.
Kabar mengenai Reinier ini pun langsung menjadi berita utama media-media di Spanyol. Surat kabar Marca edisi, Senin (6/1/2020), memenuhi halaman muka dengan foto Reinier dan menulis; “Hadiah dari Reinier”. Sebagai buruan klub sebesar Real Madrid, Reinier otomatis langsung mencuri perhatian dunia.
Marca menyebut bahwa Real sudah mengincar Reinier sejak dua tahun lalu dan terus memantau perkembangannya ketika tampil memperkuat tim nasional Brasil U-15 dan U-17. Dua tahun lalu, Real mulai membangun hubungan baik dengan Flamengo ketika membeli Vinicius Junior. Hubungan baik itu menjadi pintu bagi Real untuk bisa secara intens menemui keluarga Reinier.
Dia tidak bisa dijual hanya seharga 30 juta euro
Pendekatan yang dimotori Direktur Sepak Bola Internasional Real Madrid, Juni Calafat, ini menjadikan Real selangkah lebih maju dibandingkan klub-klub besar lainnya yang juga terpikat Reinier seperti Paris Saint-Germain dan Manchester City. Kabarnya kedua klub bermodal besar itu sudah menawarkan gaji yang sangat tinggi. Namun, Reinier, seperti kebanyakan pemain muda Amerika Selatan lainnya, sudah menjadikan Real Madrid atau Barcelona sebagai klub impian mereka.
“Tunggu saja dan lihat nanti,” kata Reinier singkat menanggapi kabar kepindahannya itu. Saat ini Reinier sedang fokus berlatih bersama timnas Brasil U-23 untuk menghadapi kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Bersama Brasil di Tokyo, Reinier memiliki panggung untuk menunjukkan kemampuannya. Panggung itu tidak banyak ia dapatkan selama membela Flamengo. Ia kerap duduk di bangku cadangan termasuk saat Flamengo menghadapi Liverpool pada final Piala Dunia Antarklub beberapa waktu lalu.
Meski baru tampil sebanyak 14 kali di Flamengo pada tahun 2019, Reinier mampu menunjukkan potensi terbaiknya dengan mengoleksi enam gol. Ia merupakan gelandang serang yang memiliki kekuatan dan tembakan jarak jauh yang akurat. Ia pun kerap disamakan dengan Kaka, eks pemain Brasil dan AC Milan yang sama-sama berasal dari Kota Brasilia.
Potensi besar Reinier itulah yang membuat pelatih Flamengo, Jorge Jesus, kecewa. “Dia tidak bisa dijual hanya seharga 30 juta euro. Benfica saja mampu menjual pemainnya lebih mahal. Artinya, Flamengo tidak bisa menghargai pemainnya sendiri,” ujarnya dikutip AS.
Regenerasi skuad
Lebih jauh dari itu, Reinier sebenarnya merupakan bagian dari “investasi” yang dilakukan Real Madrid selama lima tahun terakhir. Mereka mencari pemain-pemain yang masih sangat muda untuk dibina dan kelak bisa mengganti bintang-bintang Real yang kebanyakan sudah berusia di atas 30 tahun.
Jurnalis Mundo Deportivo, Cristina Cubero, melaporkan bahwa Real sudah menggelontorkan sekitar 320 juta euro atau hampir Rp 5 triliun untuk mendatangkan pemain-pemain muda sejak lima tahun terakhir. Mereka antara lain Fede Valverde, Martin Odegaard, Achraf Hakimi, Takefusa Kubo, Brahim Diaz, Vinicius, dan hingga Luka Jovic yang gagal bersinar.
Sebagian besar pemain muda itu dipinjamkan ke klub lain agar mendapat jam terbang. Reinier pun ketika sudah dibeli Real, akan bergabung dengan tim muda dan berpeluang dipinjamkan ke klub lain sebelum dinilai layak masuk tim senior.
Pada awal dekade ini, Real sudah berpikir untuk memiliki skuad yang solid untuk dekade berikutnya. Cara seperti inilah yang seharusnya dilakukan semua klub agar tetap bisa bersaing. Real memang lebih mudah melakukannya karena mereka sudah punya nama dan modal yang besar.