Pertemuan dua sahabat, Serena Williams dan Caroline Wozniacki, batal terjadi pada babak keempat Grand Salam Australia Terbuka. Mereka sama-sama tersingkir di babak ketiga. Ini sekaligus mengakhiri karier Wozniacki.
Oleh
Yulia Sapthiani
·5 menit baca
Serena Williams melawan Caroline Wozniacki seharusnya menjadi laga menarik pada babak keempat Australia Terbuka. Perjalanan Wozniacki di arena tenis profesional bisa berakhir di tangan sahabatnya itu. Sebaliknya, kemenangan akan membuka peluang Serena untuk meraih gelar ke-24 Grand Slam. Namun, pertemuan itu batal terjadi setelah keduanya tersisih.
Di Melbourne Arena, Melbourne Park, Jumat (24/1/2020), Wozniacki dikalahkan petenis Tunisia, Ons Jabeur, 5-7, 3-6, 5-7, pada babak ketiga. Suasana emosional tak terhindarkan setelah laga yang berlangsung selama 2 jam 7 menit itu.
Kekalahan tersebut bukan hanya menjadi akhir perjalanan Wozniacki di Australia Terbuka, turnamen yang memberinya satu-satunya gelar Grand Slam, pada 2018. Itu juga menjadi akhir dari karier atlet Denmark tersebut sebagai petenis profesional yang dijalani sejak 2005.
Meski berusaha, Wozniacki tak dapat menahan tangis ketika menyebut anggota keluarga yang sangat mendukung perjalanan kariernya. Ayahnya, Piotr Wozniacki, adalah pelatih sejak Wozniacki berusia tujuh tahun.
Ayahnya pula yang selalu membela ketika Wozniacki mendapat kritik sebagai petenis nomor satu dunia yang tak pernah menjuarai Grand Slam. Itu terjadi pada 2010-2011. Piotr, bahkan, menyebut, putrinya itu layak disebut sebagai legenda tenis.
Setelah Wozniacki mengungkapkan isi hati di hadapan penonton di Melbourne Arena, lalu mendapat hadiah boneka koala dari Direktur Turnamen Australia Terbuka Craig Tiley, Piotr menggendong Wozniacki di lapangan. Mereka, bersama Anna (ibu Wozniacki), Patrik (kakak yang selalu berteriak sangat keras dari tribune), serta David Lee (suami) berfoto bersama. Mereka adalah orang-orang penting dalam hidup petenis yang saat ini berperingkat ke-36 dunia tersebut.
Pertandingan pertamanya di arena profesional terjadi hanya beberapa pekan setelah Wozniacki merayakan ulang tahun ke-15. Kekalahan dari Patty Schnyder (Swiss), 3-6, 0-6, ketika itu menghasilkan 1.260 dollar AS. Itu menjadi bagian dari total 35,2 juta dollar yang diraihnya hingga saat ini.
Setelah meraih gelar pertama pada 2008, final pertama Grand Slam didapat pada AS Terbuka 2009, tetapi dia kalah dari Kim Clijsters (Belgia). Setahun kemudian, Wozniakci menjadi petenis Denmark pertama yang menempati puncak peringkat dunia. Itu dipertahankan pada akhir musim berikutnya, 2011.
Namun, pencapaian itu mendapat kritik tajam. Sama seperti Dinara Safina (Rusia) dan Jelena Jankovic (Serbia), Wozniacki dinilai menjadi petenis nomor satu hanya karena sering tampil dalam turnamen, bukan karena kehebatannya. Itu ditandai dengan tidak adanya gelar Grand Slam dalam catatan kariernya.
Kesempatan kedua datang pada 2014, juga dari final AS Terbuka. Kali ini, Wozniacki ditaklukkan Serena.
Momen yang dinanti akhirnya datang pada 2018 di Rod Laver Arena. Wozniacki menjuarai Grand Slam setelah di final mengalahkan Simona Halep. Itu menjadi salah satu dari 30 gelar yang didapat Wozniacki selama kariernya.
Pada tahun itu pula, Wozniacki mendapat berkah lain, yaitu menikah dengan mantan pebasket NBA, David Lee. Dia menyebut, itu sebagai momen terindah dalam hidupnya.
Rival sekaligus sahabat
Ada sosok lain yang tak kalah penting dalam hidup Wozniacki, yaitu rival sekaligus sahabatnya, Serena. Petenis AS ini masih berjuang menghadapi ketatnya perlawanan Wang Qiang (China) di Rod Laver Arena ketika Wozniacki menyelesaikan pertandingan. Dua puluh menit kemudian, setelah menjalani laga selama 2 jam 41 menit, Serena tersingkir, 4-6, 7-6 (2), 5-7.
Persahabatan yang terjadi antara keduanya setelah mengikuti turnamen ekshibisi di Barbados pada 2009 itu sangat jarang terjadi di arena tenis putri. Wozniacki mengenal Venus Williams, kakak Serena, terlebih dulu pada 2007 dan pernah bermain berpasangan. Dia mengenal Serena dua tahun kemudian.
Serena pula yang pertama disebut Wozniacki sebagai petenis yang akan paling dirindukan dalam tur. Setelah itu, dia menyebut dua nama lainnya, Angelique Kerber (Jerman) dan Venus.
Wozniacki memuji Serena sebagai sosok yang sangat perhatian pada siapa pun meski telah menjadi salah satu petenis terbaik putri. Dia telah mengumpulkan 73 gelar juara (23 dari Grand Slam) dan hadiah uang 92,5 juta dollar AS (Rp 1,25 triliun).
”Seharusnya, dia bisa hanya diam saja di rumah dengan semua yang dia miliki. Tetapi, dia tidak seperti itu. Dia sangat perhatian pada semua orang. Dia juga sangat memperhatikan generasi muda petenis putri,” tutur Wozniacki.
Salah satu bentuk perhatian yang diberikan Serena adalah ketika pernikahan Wozniacki dengan pegolf Irlandia Utara, Rory McIlroy, batal pada 2014. Pembatalan itu dilakukan McIlroy hanya melalui telepon, padahal Serena yang tengah mengikuti turnamen telah menyiapkan pesta lajang untuk Wozniacki.
Dalam kisah persahabatan Serena-Wozniacki yang dimuat majalah Vogue pada 2015, Wozniacki bercerita, Serena meneleponnya hingga puluhan kali. ”Karena saya tak mengangkat teleponnya, dia memberi pesan. Dia bilang akan datang ke rumah saya. Jika tak dibukakan pintu, dia akan mendobraknya hanya untuk mengetahui keadaan saya,” tuturnya.
Tak lama setelah itu, mereka bertemu di rumah Serena. ”Serena menguatkan saya. Tetapi, tidak dengan kata-kata yang terlalu manis. Dia berbicara apa adanya. Dia bilang, saya akan sulit melaluinya, tetapi bukan berarti tidak bisa,” kata Wozniacki.
Wozniacki sendiri menjadi teman yang pertama mengunjungi Serena saat sakit pada 2011, begitu pula ketika Serena mengalami penggumpalan darah pada paru-paru saat melahirnya putrinya, Olympia, pada September 2017.
Serena pun menyebut Wozniacki sebagai teman yang paling jujur. ”Dia adalah teman sejati. Dia selalu berbicara apa adanya, tidak ada yang ditutup-tutupi. Itu yang saya suka dari dia,” katanya.
Sementara di lapangan, Serena menjadi salah satu petenis yang memuji Wozniacki sebagai pesaing hebat. Dalam video yang ditayangkan di Melbourne Arena, petenis lainnya, seperti Ashleigh Barty, Karolina Pliskova, Naomi Osaka, dan Sloane Stephens, menyebut Wozniacki sebagai lawan yang selalu mengejar bola ke mana pun diarahkan. ”Dia adalah kompetitor yang hebat. Kami akan merindukannya,” kata Serena.
Penampilan Wozniacki mungkin tak akan bisa disaksikan lagi di lapangan tenis. Tetapi, seperti yang dia katakan sebelum meninggalkan Melbourne Arena, dia akan selalu memberi kabar pada penggemarnya. ”Saya akan menjalani babak baru bersama suami saya,” kata Wozniacki. (AP/REUTERS)