Menpora Minta PSSI dan Pemda Sukseskan Piala Dunia U-20
Kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada 2021 perlu dijawab dengan sinergi serta kerja sama pemerintah pusat, daerah, dan PSSI.
Oleh
Cokorda Yudistira
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA tahun 2021 menjadi pertaruhan Indonesia. Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dan pemerintah daerah bersinergi dan berkoordinasi menyukseskan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021.
Hal itu disampaikan Zainudin seusai membuka Kongres Biasa PSSI 2020 di Hotel Discovery Kartika Plaza, Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (25/1/2020). Zainudin menyatakan, dipilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 menunjukkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia dan sekaligus menjadi tantangan bagi Indonesia. ”Piala Dunia 2020 ini menjadi pertaruhan bangsa agar bisa sukses,” kata Zainudin ketika memberikan sambutan dalam pembukaan Kongres PSSI 2020.
Zainudin juga menyatakan, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian serius terhadap sepak bola di Indonesia, termasuk persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Presiden sudah menggelar rapat terbatas pada 17 Januari untuk membahas sepak bola di Indonesia serta menanyakan persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2021 dan target PSSI untuk Piala Dunia U-20. Zainudin menambahkan, Presiden akan segera mengeluarkan keputusan presiden mengenai penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
”Pemerintah akan melengkapi infrastruktur sesuai standar FIFA. Ini akan dikerjakan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,” kata Zainudin. Zainudin menerangkan, Kementerian Pemuda dan Olahraga mengoordinasikan persiapan dan penyelenggaraan bersama PSSI. ”Renovasi atau pembangunan tempat-tempat yang akan digunakan dalam Piala Dunia U-20 akan kami koordinasikan antara pemerintah pusat, PSSI, dan pemerintah daerah. Saya harapkan jangan ada pemerintah provinsi yang tidak mau bekerja sama,” ujar Zainudin.
Dalam wawancara seusai Kongres Biasa PSSI 2020, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyatakan, PSSI mengapresiasi dukungan dan komitmen pemerintah membangun sepak bola Indonesia lebih berkualitas. Iriawan mengatakan, PSSI sedang fokus mempersiapkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20.
Sebelumnya, ketika memberikan sambutan pada pembukaan Kongres Biasa PSSI 2020, Iriawan menyatakan, Indonesia berbangga karena dipercaya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. ”Pertandingan dunia ini harus disongsong bersama untuk membangun sepak bola di negeri yang kita cintai bersama,” ujar Iriawan. ”PSSI akan bekerja sama dengan pemerintah dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20,” kata Iriawan.
Stadion
Masih terkait persiapan menyelenggarakan Piala Dunia U-20, ketika Iriawan ditemui di Kuta, Badung, Kamis (23/1/2020), Ketua Umum PSSI itu menyebutkan, PSSI sudah mengusulkan 10 stadion di Indonesia sebagai tempat pertandingan Piala Dunia U-20 2021 digelar, di antaranya Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Patriot Candrabhaga dan Stadion Wibawa Mukti di Bekasi, Stadion Pakansari di Bogor, serta Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya. Adapun FIFA, menurut Iriawan, meminta disiapkan empat stadion.
PSSI kemudian mengusulkan kembali enam stadion untuk diseleksi dan diinspeksi FIFA. Dari hasil rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Jakarta, Rabu (22/1/2020), enam stadion yang diusulkan, yaitu Stadion Gelora Utama Bung Karno di Jakarta, Stadion Pakansari di Bogor, Stadion Manahan di Surakarta, Stadion Mandala Krida di Yogyakarta, Stadion Gelora Bung Tomo di Surabaya, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali (Kompas, 24/1/2020).
Menanggapi diusulkannya Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, sebagai salah satu stadion tempat pertandingan Piala Dunia U-20 2021, Ketua Asosiasi PSSI Provinsi Bali I Ketut Suardana menyatakan, hal itu akan membanggakan Bali, tidak hanya dari kalangan masyarakat sepak bola di Bali. ”Harapannya, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia ini akan menggairahkan sepak bola di Indonesia dan membangkitkan semangat untuk berprestasi. Juga dari sisi bisnis, ini akan lebih mengenalkan Bali sebagai daerah wisata olahraga,” kata Suardana di Kuta.
Suardana menambahkan, Stadion Dipta di Gianyar harus diperbaiki dan dilengkapi agar memenuhi standar FIFA dan kualifikasi stadion berkelas dunia. Menurut Suardana, Asosiasi PSSI Provinsi (Asprov) Bali akan menjadi mediator antara PSSI, pengelola klub, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama menyiapkan Stadion Dipta menyambut Piala Dunia U-20. ”Tentunya perlu banyak perbaikan agar memenuhi standar FIFA dan layak digunakan dalam Piala Dunia,” kata Suardana.
Adapun mengenai markas klub Bali United yang akan menjalani kompetisi Liga 1 2020, Suardana mengatakan, manajemen klub Bali United sudah mengantisipasi pemindahan markas dari Stadion Dipta, Gianyar, ke Stadion I Gusti Ngurah Rai atau Stadion Kompyang Sujana di Denpasar. Kedua stadion alternatif itu juga perlu perbaikan, antara lain, rumput di lapangan dan fasilitas pendukung lain. ”Kami dari Asprov Bali akan menjembatani antara klub, KONI, dan pemerintah daerah,” ujar Suardana.