Milos Raonic dan Petra Kvitova melaju ke babak perempat final Australia Terbuka. Mereka, yang sedang berjuang mengembalikan performa, menghadapi tantangan berat karena lawan kuat akan dihadapi di laga selanjutnya.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
MELBOURNE, MINGGU — Di tengah dominasi ”Big Three” pada tunggal putra dan bermunculannya petenis-petenis muda yang menjuarai Grand Slam di putri, Milos Raonic dan Petra Kvitova bertahan di Australia Terbuka. Kedua petenis ini mencoba kembali ke penampilan terbaik masing-masing, seperti beberapa tahun lalu.
Raonic dan Kvitova, masing-masing menjadi tunggal putra dan putri pertama yang lolos ke perempat final Australia Terbuka. Di Margaret Court Arena, Melbourne Park, Minggu (26/1/2020), Raonic mengalahkan Marin Cilic, 6-4, 6-3, 7-5. Adapun Kvitova menang atas Maria Sakkari, 6-7 (4), 6-3, 6-2.
Bagi Raonic, laga melawan Novak Djokovic, Selasa, menjadi perempat final kelima dari enam penampilan terakhir di Australia Terbuka. Meski tak pernah memberinya gelar juara, Grand Slam pada awal musim ini menjadi pentas terbaik Raonic di turnamen mayor.
”Saya sangat senang dengan apa yang saya dapat. Saya masih memiliki kesempatan untuk bermain di sini. Semoga masih ada kebahagiaan yang akan saya dapat ke depannya,” ujar Raonic, petenis Kanada kelahiran Montenegro.
Petenis yang menciptakan 35 as saat mengalahkan Cilic itu pernah mencapai hasil terbaik ketika tampil dalam final Wimbledon 2016. Pada tahun itu pula, dia menempati posisi terbaik dalam peringkat dunia, yaitu peringkat ketiga. Raonic pun datang sebagai ancaman bagi petenis-petenis terbaik putra, yaitu Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic.
Akan tetapi, pada tahun berikutnya, cedera mulai menjadi kendala petenis yang saat ini berusia 29 tahun tersebut. Berkali-kali dia mengundurkan diri dari turnamen karena cedera hamstring kaki kanan. Dia pun keluar dari peringkat 20 besar dunia.
Cedera lutut pada tahun berikutnya membuat Raonic absen pada empat Grand Slam, yaitu AS Terbuka 2017, Perancis Terbuka 2018, serta Perancis Terbuka dan AS Terbuka 2019. Peringkat dunianya terus turun hingga mencapai ke-35 pada saat ini.
Di Melbourne Park, Raonic pun mencoba membangun kembali kepercayaan diri pada kemampuannya meski akan menghadapi tantangan berat pada perempat final. Djokovic, juara bertahan Australia Terbuka, selalu mengalahkannya dalam sembilan pertemuan. Pada babak keempat, Djokovic mengalahkan Diego Schwartzman, 6-3, 6-4, 6-4.
Penyembuh tragedi
Kvitova, finalis Australia Terbuka 2019, meraih kemenangan atas Maria Sakkari setelah kehilangan set pertama, 6-7 (4), 6-3, 6-2. Lawan Kvitova pada babak delapan besar adalah pemenang babak keempat lainnya, antara petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, dan Alison Riske. Pertandingan ini berlangsung pada sesi malam, mulai pukul 19.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB.
Pada pertandingan di Rod Laver Arena, stadion terbesar di Melbourne Park, Kvitova menghadapi perlawanan ketat Sakkari yang sering mengubah ritme permainan dengan dropshot. Apalagi, Sakkari yang baru kali ini menembus babak keempat Grand Slam didukung penonton Yunani yang meramaikan suasana dengan bernyanyi layaknya yang sering terdengar dalam pertandingan sepak bola.
Baru pada set ketiga, Kvitova bisa menguasai pertandingan dan langsung unggul, 3-0. ”Sangat sulit untuk mengalahkan Maria. Saya kalah pada pertemuan terakhir, jadi sudah tahu akan menghadapi pertandingan sulit. Namun, akhirnya saya terbiasa dengan pola mainnya, saya mencoba banyak bermain reli untuk mengatasinya,” tutur Kvitova.
Sebelum bertemu di Rod Laver Arena, Kvitova dikalahkan Sakkari dalam dua laga terakhir dari tiga pertemuan pada 2019. Petenis peringkat kedelapan dunia itu kalah pada WTA Roma dan Cincinnati.
Kvitova, yang ditempatkan sebagai unggulan ketujuh, bertahan di tengah banyaknya kejutan pada persaingan tunggal putri kali ini. Dia menjadi salah satu dari empat unggulan 10 besar yang bisa melalui tiga babak selain Barty (1), Simona Halep (4), dan Kiki Bertens (9). Enam lainnya tersingkir sebelum babak keempat, yaitu Karolina Pliskova (2), Naomi Osaka (3), Elina Svitolina (5), Belinda Bencic (6), Serena Williams (8), dan Madison Keys (10).
Pada 2019, Kvitova mencapai final pertamanya di Australia Terbuka sejak menjalani debut pada 2009. Dia kalah dalam laga ketat melawan Osaka, 6-7 (2), 7-5, 4-6. Sebelum melawan Sakkari pada babak keempat, Kvitova mengatakan, dia kesulitan melupakan kekalahan tersebut. ”Itu adalah kekalahan paling menyakitkan,” katanya.
Petenis yang bersaing di arena profesional sejak 2006 itu kemudian mencari sisi positif dari momen tersebut. Dia akhirnya bisa mensyukuri pencapaiannya itu setelah tragedi yang menimpanya pada Desember 2016.
Menjelang Natal, dia dirampok di kediamannya di Ceko. Tangan kiri, yang digunakannya untuk memegang raket, tertusuk pisau perampok saat Kvitova melakukan perlawanan. Operasi sekitar empat jam pun dijalani untuk menyembuhkan luka itu.
”Setelah bertahun-tahun, saya akhirnya bisa mencapai final kembali, itu hasil bagus. Saya seharusnya bisa mensyukuri itu. Saya juga senang masih bisa bertahan dalam persaingan pada saat ini,” katanya. (AFP/REUTERS)