Babak keempat tunggal putra turnamen tenis Australia Terbuka menyajikan persaingan para petenis top. Delapan petenis di paruh atas undian seluruhnya adalah petenis unggulan.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
MELBOURNE, MINGGU - Di tengah kejutan yang membuat tersingkirnya para bintang tenis putri, Australia Terbuka masih menyajikan persaingan ”kelas berat” pada tunggal putra. Hal itu terjadi pada laga babak keempat paruh atas undian, salah satunya ”big match” antara Rafael Nadal dan Nick Kyrgios.
Pertandingan itu dijadwalkan di Rod Laver Arena, stadion terbesar di Melbourne Park, Senin (27/1/2020) pada jam tayang utama, pukul 19.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB. Laga itu termasuk “laga panas” babak keempat tunggal putra selain Gael Monfils melawan Dominic Thiem, Daniil Medvedev melawan Stan Wawrinka, dan persaingan Andrey Rublev dengan Alexander Zverev.
Berbeda dengan paruh bawah, yang menghadirkan tiga petenis nonunggulan, semua peserta pada babak keempat paruh atas adalah petenis unggulan. Nadal dan Wawrinka bahkan berstatus juara Australia Terbuka. Nadal juara pada 2009, sedangkan Wawrinka pada 2014.
Medvedev dan Thiem berpengalaman lolos ke final Grand Slam, Medvedev pada AS Terbuka 2019, serta Thiem pada serta Perancis Terbuka 2018 dan 2019. Bersama Zverev dan Rublev, Medvedev juga termasuk petenis ”Next Generation” yang menjadi bayang-bayang ”Big Three” (Nadal, Roger Federer, dan Novak Djokovic). Adapun Monfils dan Kyrgios dikenal kerap membuat kejutan pada turnamen besar.
Memanas
Kyrgios adalah satu dari sedikit petenis yang bisa mengalahkan Nadal lebih dari dua kali. Dari tujuh pertemuan, Kyrgios menang tiga kali, salah satunya pada pertemuan pertama mereka di babak keempat Wimbledon 2014.
Dalam dua pertemuan pada 2019, kedua petenis berbagi satu kemenangan. Nadal menang pada babak kedua Wimbledon, sedangkan Kyrgios pada babak kedua ATP Acapulco, Meksiko.
Sejak ATP Acapulco itu pula, hubungan mereka di luar lapangan ”memanas”. Nadal berpendapat, dengan talenta yang dimilikinya, Kyrgios seharusnya bisa bersikap lebih profesional: menghormati tenis, lawan, dan dirinya sendiri.
Nadal menyoroti perilaku Kyrgios yang kerap memprotes dan memarahi wasit serta bermain dengan tidak serius. Tak terima dengan kritikan itu, Kyrgios pun mengejek Nadal dengan menyebutnya pecundang.
Namun, jelang pertemuan pertama mereka di Melbourne Park, Kyrgios berkomentar lebih bijak. ”Saya sangat antusias bertemu salah satu petenis terbaik, apalagi pada Grand Slam di tempat saya sendiri,” ujar Kyrgios, petenis Australia keturunan Yunani. ”Atas dasar itulah, saya bermain tenis”.
Mantan petenis Australia, Pat Rafter, menyebut, berdasarkan gaya main keduanya, pertandingan akan berjalan menarik. “Ini akan memunculkan pertandingan klasik, tak diragukan akan sangat menarik,” kata juara AS Terbuka 1997 dan 1998 itu.
Nadal, baseliner yang tangguh, akan menghadapi Kyrgios sebagai big server. Dari tiga babak, Kyrgios membuat 33 servis as dengan kecepatan servis tertinggi 230 kilometer per jam.
Nadal, yang dikenal selalu mengejar bola termasuk dalam posisi sulit, harus mengantisipasi kecerdikan Kyrgios dalam mengubah ritme permainan. Kyrgios bahkan tak segan melakukan servis dari bawah dengan laju bola yang pelan untuk mengecoh lawan. Ini akan efektif karena Nadal selalu bersiap menerima servis dengan berdiri jauh di belakang baseline.
Mantan petenis Australia Mark Philippousis mengibaratkan laga itu seperti pertunjukan film yang menarik. ”Nikmati sambil duduk di sofa yang nyaman sambil makan popcorn,” katanya.
Kejutan Tennys Sandgren
Petenis Amerika Serikat peringkat 100 dunia, Tennys Sandgren, kembali membuat kejutan seperti yang dilakukannya pada Australia Terbuka 2018. Seperti pada dua tahun lalu, Sandgren lolos ke perempat final.
Dua kemenangan atas petenis unggulan dari empat babak mengantarkan Sandgren untuk bertemu Roger Federer pada perempat final. Salah satu kemenangan diraih ketika berhadapan dengan Fabio Fognini, unggulan ke-12, pada babak keempat. Sandgren menang, 7-6 (7-5), 7-5, 6-7 (2-7), 6-4. Dalam laga babak keempat lainnya, Federer juga bermain empat set atas Marton Fucsovics (Hungaria), 4-6, 6-1, 6-2, 6-2.
Pada 2018, Sandgren membuat kejutan dengan mengalahkan Wawrinka pada babak kedua dan Thiem di babak keempat. Langkahnya dihentikan Chung Hyeon (Korea Selatan) sebagai pembuat kejutan lainnya.
Menghadapi Federer pada Selasa nanti, hanya satu kalimat pendek yang diucapkan Sandgren “Itu akan jadi pengalaman luar biasa. Roger adalah Roger,” katanya.
Perempat final lain pada paruh bawah mempertemukan juara bertahan, Novak Djokovic, dan petenis Kanada Milos Raonic. Ini menjadi pertemuan pertama mereka sejak terakhir kali bertanding pada Cincinnati Masters 2018. (REUTERS/AP)