Legenda NBA Kobe Bryant Meninggal Bersama Putrinya dalam Kecelakaan Heli
Pemain basket legendaris NBA Kobe Bryant meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Senin (27/1/2020) atau Minggu pukul 10.00 waktu setempat. Bryant meninggal bersama putrinya Gianna yang masih berusia 13 tahun
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·4 menit baca
CALIFORNIA, SENIN — Pemain bola basket legendaris National Basketball Association (NBA) Kobe Bryant meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada Senin (27/1/2020) atau Minggu pukul 10.00 waktu setempat. Bryant meninggal bersama putrinya, Gianna yang masih berusia 13 tahun.
Helikopter Sikorsky S-76 yang ditumpangi Bryant bersama tujuh penumpang lainnya dan seorang pilot menabrak lereng bukit di Calabasas, sebelah barat Los Angeles, Amerika Serikat. Sejumlah petugas pemadam kebakaran dan paramedis telah berusaha untuk menyelamatkan korban.
Mereka harus melewati medan yang curam dan puing-puing helikopter yang terbakar. Namun, para petugas gagal menolong korban sehingga tidak ada yang selamat dalam kecelakaan tersebut.
“Tidak ada yang selamat. Kami memiliki manifes yang mengindikasikan ada sembilan orang di dalam pesawat, pilot ditambah delapan orang,” kata Sheriff County Los Angeles Alex Villanueva.
Adapun penumpang lainnya di dalam helikopter tersebut adalah rekan Gianna dan orang tuanya yang merupakan teman satu tim bola basket putri. Pelatih baseball Orange Coast College John Altobelli juga berada di dalam helikopter tersebut.
Komisaris NBA Adam Silver membenarkan Bryant dan putrinya meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Ia pun menyatakan belasungkawa kepada istri Bryant, Vanessa. “Dia adalah salah satu pemain paling luar biasa dalam sejarah permainan kami dengan prestasi yang legendaris,” ujar Silver.
Selain Silver ungkapan belasungkawa disampaikan oleh sejumlah atlet dan penggemar bola basket. Mantan rekan Bryant di Los Angeles Lakers Shaquille O’Neal mengungkapkan belasungkawa melalui media sosial.
“Tidak ada kata-kata untuk mengungkapkan rasa sakit yang saya alami dengan tragedi meninggalnya keponakan saya Gigi (Gianna) dan saudara saya @kobebryant. Saya mencintai kamu dan kamu akan dirindukan,” tulis O’Neal di akun Twitter-nya.
Dia adalah salah satu pemain paling luar biasa dalam sejarah permainan kami dengan prestasi yang legendaris
Hal serupa dilakukan mantan bintang LA Lakers lainnya Magic Johnson dan pencetak skor terbanyak NBA sepanjang masa Kareem Abdul-Jabbar.
“Kebanyakan orang akan mengingat Kobe sebagai atlet hebat yang menginspirasi seluruh generasi pemain bola basket. Namun, saya akan selalu mengingatnya sebagai seorang pria yang jauh lebih dari seorang atlet,” tulis Jabbar.
Penggemar Bryant yang terkejut langsung berkumpul di Staples Center, kandang LA Lakers. Mereka mengelilingi karangan bunga dengan pesan “Kobe, kami mencintaimu. RIP” sambil meneteskan air mata. Penggemar Denver Nuggets juga menyanyikan nama Bryant dalam pertandingan melawan Houston Rockets.
Tidak hanya dari basket, bintang sepak bola asal Brazil Neymar memberikan penghormatan kepada Bryant. Hal tersebut dilakukan Neymar setelah mencetak gol untuk klubnya, Paris Saint-Germain ketika melawan Lille dalam pertandingan Liga Perancis.
Neymar berselebrasi dengan menunjukkan angka 24 menggunakan tangannya. Angka tersebut adalah nomor punggung Bryant ketika masih aktif bermain untuk LA Lakers.
Keluarga basket
Bryant lahir di Philadelphia pada 23 Agustus 1978. Ayahnya, Joe Bryant adalah seorang pebasket profesional yang pernah bermain untuk Philadelphia 76ers dan klub Italia. Karena itu, Bryant mulai bermain basket sejak usia tiga tahun.
Selama di Italia, Bryant belajar teknik dasar basket. “Saya beruntung tumbuh di Italia. Saya diajari teknik dasar seperti gerak kaki, cara membuat ruang, cara memegang bola, melindungi bola, dan cara melempar bola,” ujarnya pada Sports Illustrated pada 2013.
Meskipun tinggal di Italia pada usia 6-13 tahun, tetapi ia sangat mengidolakan legenda Chicago Bulls, Michael Jordan. Bakatnya semakin terasah ketika kembali ke Amerika Serikat pada 1991.
Pada 1996, Bryant menjadi pebasket NBA ketika direkrut Charlotte Hornets, tetapi ditukar dengan Vlade Divac dari Lakers. Penampilan terakhirnya yakni saat Lakers menjamu Utah Jazz pada 13 April 2016. Ia memilih pensiun karena cedera yang tak kunjung sembuh dan menjadi pebisnis serta filantropi.
Pada usia 18 tahun, Bryant menjadi pemain NBA termuda dan pemenang termuda dalam kontes Slam Dunk NBA. Pada 1998, ia menjadi pemain NBA All-Star termuda. Selama 20 tahun membela LA Lakers, Bryant telah menjuarai NBA sebanyak lima kali. Ia juga tercatat masuk NBA All-Star sebanyak 18 kali.
Bryant sempat menjadi pencetak skor terbanyak ketiga dalam sejarah NBA dengan raihan 33.643 poin sebelum bintang LA Lakers LeBron James melewati skornya pada Minggu (26/1/2020) lalu. Dalam akun Twitter-nya, Bryant sempat mengapresiasi prestasi yang ditorehkan James.
Tak hanya di klub, “Black Mamba”, julukan Bryant, juga berprestasi ketika membela tim nasional Amerika Serikat (AS). Ia telah menyumbangkan dua medali emas Olimpiade yakni pada 2008 dan 2012.
Selain di Basket, Bryant juga memiliki prestasi di dunia hiburan. Ia meraih penghargaan Oscar pada 2018 untuk film pendek animasi berjudul “Dear Basketball”.
Meskipun menorehkan banyak prestasi, Bryant tak lepas dari kontroversi. Ia sempat dituduh melakukan pelecehan seksual pada seorang karyawati hotel yang berusia 19 tahun di Colorado pada 2003.
Bryant mengakui, bahwa ia berhubungan badan dengan wanita tersebut. Namun, hubungan tersebut dilakukan setelah mendapatkan kesepakatan kedua belah pihak. Kasus tersebut ditutup pada 2004 karena penuduh tidak mau bersaksi di persidangan.
Terlepas dari kasus yang pernah menodai reputasinya tersebut, Bryant tetap dikenal sebagai salah satu atlet paling berbakat di dunia. Seperti yang diungkapkan Pelatih Los Angeles Clippers Doc Rivers, Bryant terlahir sebagai atlet yang besar.
“Dia memiliki DNA yang hanya dimiliki sedikit atlet – Tiger Woods (Pegolf AS) dan Michael Jordan,” ujar River jelang pertandingan timnya melawan Orlando Magic. (Reuters/AFP)