Manchester City menunjukkan supremasinya di ajang Piala FA dengan membekap Fulham 4-0, Minggu (26/1/2020) malam WIB. Kemenangan itu menjadi yang kedelapan kalinya di Piala FA sejak awal 2019.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
MANCHESTER, MINGGU – Dominasi Manchester City di Liga Inggris telah dipatahkan Liverpool pada musim ini. Namun, di Piala FA, City terus melanjutkan supremasinya dengan mencatatkan delapan kemenangan beruntun di turnamen itu setelah menundukkan Fulham 4-0, Minggu (26/1/2020) malam WIB.
Kemenangan atas Fulham itu mengantarkan “The Citizens” meraih status sebagai tim Inggris terhebat di Piala FA dalam kurun satu tahun terakhir. Sejak 6 Januari 2019 lalu, City selalu menang saat tampil di turnamen sepak bola tertua sejagat itu. Delapan laga, termasuk kontra Fulham, selalu dilewatinya dengan kemenangan dan tanpa satu pun laga ulangan alias replay.
Tidak kalah istimewanya, kemenangan atas Fulham—tim Divisi Championship atau kasta kedua di Liga Inggris—itu diperoleh City dengan mayoritas pemain pelapisnya seperti Phil Foden, Eric Garcia, Angelino, dan kiper Claudio Bravo. Empat gol juara bertahan Piala FA di laga kemarin disumbangkan Ilkay Gundogan, Bernardo Silva, dan Gabriel Jesus.
“Skuad City ini sangat luar biasa. Tidak peduli siapa yang bermain, mereka tahu cara menjalankan tugasnya dengan benar,” ujar Micah Richards, mantan bek City, mengenai laga itu seperti dilansir BBC.
Manajer Manchester City Pep Guardiola memilih mengistirahatkan delapan pemain utamanya, seperti Sergio Aguero, Kevin De Bruyne, John Stones, Rodrigo, dan Ederson pada laga itu. Namun, rotasi besar dari tim itu tidak mengurangi performa mereka. “Saya manajer yang kerap merotasi pemain. Saya berevolusi,” ujar Guardiola menegaskan kebijakannya itu.
Kebijakan rotasi pemain itu memungkinkan sejumlah pemain muda City, seperti Jesus dan Foden, menambah jam terbang dan bersinar terang tanpa dibayangi para seniornya. Jesus memborong dua gol, adapun Foden menyumbang satu asis. Sepanjang musim ini, keduanya tergolong produktif, meskipun hanya berstatus pemain rotasi. Jesus mengemas 19 gol, adapun Foden mencatatkan enam asis.
“Foden memiliki masa depan yang cerah. Mudah-mudahan, kami bisa meraih gelar lain bersamanya musim ini,” tutur David Silva, gelandang senior City, memuji Foden seusai laga itu seperti dikutip The Guardian.
Meskipun demikian, kemenangan telak City kemarin tidak terlepas dari kecerobohan Fulham. Tim tamu dipaksa tampil dengan sepuluh orang sejak menit ke-6 akibat kartu merah bek Tim Ream. Sejak itu, mereka menjadi bulan-bulanan City yang tampil kesetanan. Berkat kemenangan itu, City berhak melaju ke babak 16 besar Piala FA mengikuti jejak Chelsea dan Leicester City.
Namun, sedikit berbeda dengan City, Chelsea susah payah lolos ke babak 16 besar itu. Bermain tanpa Tammy Abraham, striker terbaiknya yang tengah cedera, “The Blues” sempat mendapatkan perlawanan sengit Hull City, tim Divisi Championship lainnya. Namun, mereka lantas menang 2-1 berkat gol striker pelapis, Michy Batshuayi, dan bek belia, Fikayo Tomori.
Membidik Cavani
Manajer Chelsea Frank Lampard memuji penampilan Batshuayi di laga itu. Striker asal Belgia itu menjawab kepercayaan Lampard dengan baik di tengah ketiadaan Abraham yang seolah sulit tergantikan di Chelsea saat ini. Meskipun demikian, Lampard tetap menyuarakan pentingnya kehadiran pemain baru sebelum ditutupnya jendela transfer musim dingin pada 31 Januari mendatang.
Salah satu pemain yang tengah diincar Lampard adalah striker senior, Edinson Cavani. Striker yang hanya tersisa lima bulan kontrak di Paris Saint-Germain itu diharapkan mampu mengatasi masalah tingginya ketergantungan gol The Blues pada Abraham. Musim ini, lebih 30 persen gol Chelsea disumbangkan oleh Abraham.
“Kami kehilangan salah satu pemain penting musim panas lalu seperti Eden Hazard. Untuk itu, kami perlu bergerak aktif dengan mendatangkan pemain baru untuk kemajuan dan kepentingan jangka pendek (target finis di peringkat empat besar),” tukas Lampard seperti dikutip Metro. (JON)