Ketua klub Manchester United, Ed Woodward, menjadi target kemarahan para pendukung “Setan Merah”. MU pun wajib memenangi laga kedua semifinal Piala Liga Inggris melawan Manchester City untuk meredakan amarah tersebut.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·3 menit baca
MANCHESTER, RABU - Penampilan buruk Manchester United akhir-akhir ini membuat sebagian pendukung tim tidak mampu menahan kemarahan. Mereka nekat merusak rumah milik Wakil Ketua MU, Ed Woodward, di Chesire, Rabu (29/1/2020) dini hari WIB.
Sekelompok pendukung “Setan Merah” yang berjumlah sekitar 20 orang itu berkumpul di depan gerbang rumah mewah. Mereka mengenakan balaclava (penutup kepala) dan melemparkan suar ke halaman rumah tersebut sambil mencaci maki Woodward.
Rekaman video yang tersebar secara daring disertai tulisan di bagian bawah : “Ed Woodward akan mati”. Aksi vandalisme itu tidak menimbulkan korban jiwa. Woodward yang kini tinggal bersama istri dan dua orang putranya dikabarkan sedang tidak berada di rumah tersebut.
MU dalam pernyataan resminya mengatakan, setiap orang yang terbukti melakukan tindakan kriminal, atau menyusup, dan merusak rumah milik pegawai MU akan dikenai sanksi larangan berkunjung ke Stadion Old Trafford seumur hidup. “Mengungkapkan perasaan adalah hal yang wajar. Namun, jika sudah melakukan tindak kriminal dan membahayakan jiwa orang lain, itu hal yang lain. Kami tidak bisa membiarkannya,” demikian MU dalam pernyataannya.
Aksi tersebut diduga merupakan bentuk kemarahan para pendukung MU yang terus melihat klub kebanggaannya selalu kalah. Pada dua laga terakhir Liga Inggris, Setan Merah berturut-turut ditaklukkan Liverpool dan Burnley dengan skor sama, yaitu 0-2. MU saat ini berada di peringkat kelima klasemen Liga Inggris dengan 34 poin.
Dalam dua kekalahan di Liga Inggris itu, ancaman terhadap Woordward dan keluarga Glazer selaku pemilik klub mulai terlihat. Dalam laga terakhir MU melawan Tranmere Rovers dalam ajang Piala FA, cacian terhadap kedua orang tersebut terdengar. Berbagai poster yang mengungkapkan kebencian terhadap keluarga Glazer pun dibentangkan.
Hadapi City
Serangan terhadap Woodward itu terjadi menjelang laga kedua semifinal Piala Liga Inggris antara MU melawan Manchester City di Stadion Etihad, Kamis (30/1/2020) pukul 02.45 WIB. Laga ini merupakan kesempatan bagi Setan Merah untuk memberikan kemenangan dan menenangkan para pendukungnya.
Namun, melihat kondisi MU saat ini, peluang untuk menang sangat tipis. Pada laga pertama di Old Trafford, City menang 3-1. Artinya, MU harus menang telak minimal 3-0 untuk bisa melaju ke babak final untuk menghadapi Aston Villa yang pada laga semifinal Rabu ini mengalahkan Leicester City, 2-1.
Hal yang bisa dilakukan pelatih MU, Ole Gunnar Solskjaer saat ini adalah berusaha mengajak para pemain untuk mengingat hal-hal yang indah-indah seperti peristiwa di Paris pada musim 2018-2019. “Sekarang kami harus kembali mengingat Paris Saint-Germain karena ingatan ini memberikan kami harapan,” ujarnya.
Pada babak 16 besar Liga Champions musim 2018-2019 itu, MU dikalahkan PSG, 0-2, di Old Trafford. Namun, dalam kondisi tim yang pincang dan banyak diperkuat pemain-pemain muda, MU bisa bangkit dan mengalahkan PSG, 3-1, pada laga kedua di Paris.
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, pun tidak memandang remeh MU. “Mereka adalah MU. Mereka bisa melakukannya. Saya tahu jalan menuju ke final masih sangat sulit,” katanya dikutip BBC.
Jika tim asuhan Guardiola memenangkan laga ini, Woodward dan keluarga Glazer akan lebih cemas lagi. (AP)