Kembangkan Ekosistem E-sport melalui Piala Presiden
Kejuaraan olahraga elektronik Piala Presiden dapat menjadi pendorong untuk perkembangan ekosistem e-sport di Indonesia.
Oleh
Prayogi Sulistyo
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kejuaraan olahraga elektronik Piala Presiden dapat menjadi pendorong untuk perkembangan ekosistem e-sport di Indonesia. Hal tersebut terlihat dari bertambah banyaknya jumlah peserta turnamen tahunan ini.
Sejak diselanggarakan pada tahun lalu, jumlah peserta Piala Presiden Esports meningkat drastis. Pada 2019, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 15.000 orang, sedangkan pada 2020 mencapai 177.098 orang.
Jumlah tersebut terbagi atas 23.392 tim. Adapun jumlah pemain untuk gim Free Fire sebanyak 123.172 orang, PES (Pro Evolution Soccer) sebanyak 2.440 pemain, dan 51.486 pemain untuk gim Mobile Premiere League.
”Belajar dari pengalaman tahun lalu, kami akan usahakan agar penonton (Grand Final Piala Presiden Esports 2020) dapat nyaman. Kami akan berikan sajian luar biasa dari sisi multimedia dan suara,” ujar Ketua Panitia Penyelenggara Piala Presiden Esports 2020 Giring Ganesha.
Dalam konferensi pers Grand Final Piala Presiden Esports 2020 di Jakarta, Kamis (30/1/2020), Giring mengatakan, panitia telah menyediakan tempat duduk hampir 5.000 buah. Pada Grand Final Piala Presiden Esports 2020 yang akan diselenggarakan pada 1-2 Februari di Indonesia Convention Exhibition (ICE), Tangerang, Banten, penonton juga dapat menikmati pameran gim.
Grand final tahun ini akan mempertemukan juara perwakilan dari negara-negara Asia Tenggara. Sebanyak 19 atlet e-sport Indonesia yang menjadi juara kualifikasi regional Indonesia timur dan barat akan menghadapi 39 atlet dari Thailand, Vietnam, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Kamboja.
Berbeda dengan tahun lalu, pada tahun ini akan ada pertandingan ekshibisi gim buatan Indonesia, Ultra Space Battle Brawl. Gim ini dipilih setelah melalui proses kurasi yang panjang.
Dengan adanya pertandingan ekshibisi gim lokal ini, Giring berharap akan bertambah banyak gim asli buatan Indonesia. Alhasil, Indonesia tidak hanya menghasilkan pemain yang andal, tetapi juga mampu menghasilkan kreator gim yang dapat diterima hingga tingkat global.
Deputi Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hari Santosa mengatakan, Indonesia sudah saatnya menjadi pemain dan pengembang. E-sport membuka peluang yang besar untuk lapangan kerja yang baru, seperti manajer, pembawa acara, dan pekerjaan kreatif lain.
Menurut Hari, e-sport adalah olahraga yang layak ditonton karena menarik dan menghibur. Karena itu, ia berharap akan ada gim yang berisi kearifan lokal Indonesia.
Dari segi pariwisata, e-sport akan menjadi daya tarik bagi wisatawan mancanegara untuk datang ke Indonesia. Hal tersebut sudah terlihat dari antusiasme pemain asing dari Asia Tenggara yang mengikuti Piala Presiden Esports 2020.
Tenaga Ahli Muda Kantor Staf Presiden Aditya Syarief menyebutkan, Presiden Joko Widodo telah berkomitmen untuk mengembangkan industri kreatif, salah satunya e-sport. Menurut dia, industri gim sangat menjanjikan karena dapat dimainkan kapan saja.
Pemerintah telah mendorong agar industri ini dapat berkembang secara positif untuk meminimalkan dampak negatifnya. Karena itu, perlu kompetisi dalam skala internasional untuk mengembangkan pola pikir pemain gim Indonesia.