Setelah menelan kekalahan sehari sebelumnya, Indonesia Patriots bangkit dan menaklukan tim runner up IBL 2019 Satria Muda Pertamina dengan skor 68-44 pada seri ketiga IBL 2020, Minggu (2/2/2020) di Jakarta.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS Setelah menelan kekalahan sehari sebelumnya, Indonesia Patriots bangkit dan menaklukan tim runner up IBL 2019 Satria Muda Pertamina dengan skor 68-44 pada seri ketiga IBL 2020, Minggu (2/2/2020) di Mahaka Square, Jakarta. Kemenangan itu memperkokoh posisi tim yang diisi semua pemain timnas itu di puncak klasemen sementara dan meningkatkan kepercayaan diri sebelum tampil pada window satu kualifikasi Piala Asia 2021 di Jakarta, 20-23 Februari.
Indonesia Patriots benar-benar tampil displin pada laga kali ini. Sistem pertahanan dilakukan dengan solid sehingga menyulitkan pemain Satria Muda untuk mencetak skor. Konsistensi tersebut ditunjukkan sejak kuarter pertama hingga keempat atau terakhir. Terbukti, mereka unggul 13-11 pada kuarter pertama, 32-27 pada kuarter kedua, 52-34 pada kuarter ketiga, dan 68-44 pada kuarter terakhir.
Dua pemain naturalisasi Indonesia benar-benar memberikan kontribusi nyata dalam laga kali ini. Big man asal Inggris Lester Prosper berhasil membuat double-double, yakni 17 poin dan 11 rebound. Sedangkan pemain berayah Bali, Indonesia dan ibu asal Belanda, Brandon Van Dorn Jawato berhasil membuat 14 poin dan sembilan rebound.
Sedangkan pemain lokal Andakara Prastawa Dhyaksa terus menunjukkan determinasi tinggi dari awal hingga akhir laga. Pemain berposisi guard berusia 27 tahun itu menjadi otak serangan tim, antara lain membuat lima asis.
Pelatih Indonesia Patriots Rajko Toroman mengatakan, kemenangan ini sangat berarti karena telah meningkatkan kembali kepercayaan diri tim setelah kekalahan dari NSH Jakarta pada laga sebelumnya. Pada laga itu, mereka banyak kecolongan dari tembakan tiga angka lawan.
”Pada laga ini, kami memang tidak banyak melepaskan tiga angka. Tapi, tim bermain sangat displin. Pertahanan sangat bagus. Ini menjadi kunci kemenangan atas Satria Muda yang bermain dengan baik,” ujar pelatih asal Serbia tersebut.
Toroman munuturkan, sekarang, timnya fokus untuk menjaga kebugaran pemain. Ia tidak ingin ada pemain yang cedera. Apalagi tim disiapkan untuk menjalani window satu kualifikasi Piala Asia 2021 di Jakarta, yakni menghadapi Korea Selatan pada 20 Februari dan Filipina pada 23 Februari.
”Tadi, Laurentius Steven Oei sempat mengalami keluhan pada lutut setelah bertabrakan dengan lawan. Kami harap dia tidak apa-apa. Kami tidak ingin ada pemain yang cedera. Sebab, kami tidak memiliki banyak pilihan pemain. Apalagi tim akan menjalani kualifikasi Piala Asia 2021 tak lama lagi,” katanya.
Kehabisan bensin
Pelatih Satria Muda Milos Pejic mengutarakan, salah satu faktor kekalahan karena timnya kehabisan stamina. Mereka baru kali ini bermain tiga kali dalam satu seri. Apalagi kemarin, mereka harus menjalani kuarter tambahan selama lima menit ketika menaklukan Prawira Bandung dengan skor 69-65.
”Ini benar-benar pertandingan yang tidak mudah. Tim sudah sangat kelelahan. Sedangkan yang kami hadapi adalah Indonesia Patriots yang diisi semua pemain timnas. Semua tahu, pemain timnas adalah pemain-pemain terbaik di Indonesia saat ini,” tuturnya.
Pemain Satria Muda Bima Riski Ardiansyah menyampaikan, timnya bisa mengimbangi permainan Indonesia Patriots pada kuarter pertama dan kedua. Tetapi, karena stamina sudah terkuras, mereka keteteran pada kuarter ketiga dan keempat.
Stamina yang terkuras membuat mereka tidak bisa lagi menjalani sistem dengan displin. ”Sekarang, kami harus segera memulihkan kembali fisik. Apalagi seri keempat di Yogyakarta kurang dari sepekan lagi. Kami berusaha tampil lebih baik pada seri-seri selanjutnya,” ujar Bima.
Derbi Surabaya
Sementara itu, Louvre Surabaya berhasil menang 84-79 atas tim Surabaya lain, yakni Pasific Caesar Surabaya. Laga bertajuk derbi Surabaya itu berlangsung ketat dari awal hingga akhir laga. Namun, dua menit jelang laga usai, Louvre Surabaya mampu tetap tenang sehingga bisa mengamankan kemenangan.
Pelatih Louvre Surabaya Andika Saputra mengatakan, dirinya sadar betul bahwa pemain Pasific Caesar Surabaya rata-rata pelari dan penembak yang baik. Untuk itu, dirinya meminta para pemain untuk terus sabar menjaga area dan fokus pada pertahanan. Mereka hanya mengandalkan serangan balik cepat.
”Kami sadar kalau memaksa ikut bermain cepat, kami pasti tidak bisa mengimbangi mereka. Untuk itu, tim diminta untuk fokus saja dulu dengan pertahanan dan melakukan serangan ketika ada sela. Tim diminta terus sabar dengan sistem itu dari awal hingga akhir laga. Terbukti, lawan akhirnya melakukan kesalahan sendiri,” katanya.
Pemain Pasific Caesar Surabaya Yerikho Chirstphor Tuasela menuturkan, timnya memang terburu-buru untuk mengejar skor. Selain itu, banyak kesalahan komunikasi dari pelatih ke pemain. Salah satunya, ketika satu menit sebelum laga usai, pelatih sebenarnya meminta bola langsung dikirim ke sudut untuk melakukan tembakan tiga poin. ”Namun, tadi, bola justru masih tertahan lama di tengah,” tuturnya.
Hasil laga lain Satya Wacana Salatiga menang 91-88 atas Bank BPD DIY Bima Perkasa. Sedangkan Pelita Jaya Bakrie menang 90-80 atas Prawira Bandung. Hingga usai seri ketiga, Indonesia Patriots kokoh di puncak klasemen dengan 14 poin. Disusul oleh Peltita Jaya di urutan kedua dengan 11 poin, Satria Muda di peringkat ketiga dengan 11 poin, dan NSH Jakarta di peringkat keempat dengan 10 poin.
Di papan bawah, Amartha Hangtuah Jakarta terbenam di peringkat ke-10 dengan delapan poin. Dua di atasnya, Prawira Bandung di urutan kedelapan dengan delapan poin dan Bima Perkasa di peringkat kesembilan dengan delapan poin.