Bagi Marc Marquez, hubungan saudara dengan Alex Marquez tidak akan mengubah persaingan juara MotoGP musim 2020. Dia akan memperlakukan adiknya itu sebagai kompetitor di lintasan balap, lawan untuk dikalahkan.
Oleh
Agung Setyahadi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Juara dunia enam kali MotoGP, Marc Marquez, memastikan Alex Marquez akan dia perlakukan sebagai pesaing, bukan adik, saat balapan. Marc hanya akan fokus pada target menjadi juara dunia. Namun, dia membuka kerja sama dengan Alex untuk bersama-sama mengembangkan sepeda motor menjadi lebih baik, seperti saat dia berpartner dengan pebalap lain di tim Repsol Honda.
”Dia merupakan saudara saya. Tetapi di trek kami kompetitor, pebalap yang berbeda, dan saya akan berusaha membalap sebaik mungkin. Saat ada usaha menyalip, itu tidak akan berbeda (dengan melawan pebalap lain). Di lintasan saya tidak akan memikirkan itu (hubungan saudara) dan akan berusaha yang terbaik untuk tim dan khususnya diri sendiri,” kata Marc saat wawancara khusus dalam acara Astra Honda Motor di Jakarta, Selasa (4/2/2020).
Mulai musim 2020, Marc dan Alex membalap di tim Repsol Honda. Alex, juara dunia Moto2 2019, menggantikan posisi Jorge Lorenzo yang menyatakan pensiun, menyusul musim yang buruk pada 2019. Alex, yang merupakan pebalap rookie di ajang MotoGP, masih dalam tahap adaptasi dengan sepeda motor barunya, RC213V 2020. Dia telah dua hari memacu sepeda motor yang dikenal sulit dikendalikan itu saat tes shakedown di Sirkuit Sepang, Malaysia, 2-3 Februari. Dia pun menegaskan, akan memberikan yang terbaik agar bisa mendapat posisi yang baik di klasemen musim ini.
”Target saya memang menjadi rookie terbaik, tetapi juga posisi (di klasemen pebalap). Sekarang saya fokus mempersiapkan musim ini sebelum seri Qatar dan saya akan menentukan posisi untuk dicapai. Tetapi untuk posisi pertama saya perlu beberapa waktu untuk mencapainya,” ujar Alex di Jakarta.
Marc menambahkan, kerja sama dengan Alex hanya terbuka dalam mencari solusi bersama untuk memperbaiki performa sepeda motor. ”Dengan pebalap lain, seperti (Dani) Pedrosa kami juga bekerja sama. Memang setiap pebalap memiliki masalah masing-masing, tetapi kami bersama-sama mencari solusi untuk memperbaiki performa motor. Alur kerjanya akan berlangsung seperti biasa, tidak ada yang berbeda, dan tujuannya untuk lebih baik dari musim lalu, menjadi lebih cepat,” kata Marc.
Musim ini Marc akan mengawali musim dalam kondisi yang tidak maksimal. Dia masih dalam masa pemulihan operasi bahu kanan. Dia menjalani operasi akhir tahun 2019 di Barcelona. Saat ini, menjelang tes pramusim di Sepang pada 7-9 Februari, kondisinya masih 60-70 persen. ”Sekarang sudah membaik, tetapi membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk memulihkan kekuatan otot,” ujarnya.
Pada akhir musim 2018, Marc juga menjalani operasi pada bahu kiri sehingga dikhawatirkan mengawali musim 2019 dengan kurang maksimal. Namun, Marc bisa membalap dengan sangat bagus sejak awal musim hingga selalu finis di posisi dua besar, 12 kali menang dan 6 kali peringkat kedua. Dia hanya sekali gagal finis di Austin, Amerika Serikat. Dia pun juara dunia MotoGP untuk keenam kalinya.
”Tahun lalu musim yang nyaris sempurna, di balapan selalu finis dua besar, kecuali sekali jatuh. Untuk mengulangi hal itu akan sangat sulit, tetapi kami akan berusaha mengulanginya,” ujar Marc.